Di penghujung tahun, orang biasanya akan merancang resolusi untuk perbaikan diri. Beberapa orang memutuskan untuk menghentikan kebiasaan tertentu, seperti mengumpat atau menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial. Pandangan kita terhadap tubuh juga bisa diperbaiki dengan konsep body neutrality.
Banyak orang yang melihat ke cermin dan merasa tidak puas dengan apa yang mereka lihat. Sehingga diperlukan perubahan dalam mencintai diri sendiri dengan lebih baik.
Selama ini gerakan mencintai tubuh sendiri dilakukan dengan body positivity. Gerakan ini dianggap ideal untuk memandang bentuk tubuh dengan lebih positif. Nah, gerakan body neutrality memungkinkan kita untuk melihat tubuh kita dengan lebih sehat.
Apa Itu Body Neutrality?
Sumber: Pexels
Tubuh mengandung semua organ vital yang membuat Anda tetap hidup dan berfungsi. Ini juga termasuk pikiran, hati, dan jiwa. Aspek-aspek yang mendorong kepribadian dan identitas diri, membuat Anda menjadi diri sendiri.
Dilansir dari Healthline, body neutrality artinya mendorong penerimaan tubuh apa adanya. Mendorong Anda untuk mengenali kemampuan dan karakteristik non fisiknya atas penampilan Anda. Gerakan ini bertujuan untuk mengakhiri anggapan bahwa penampilan Anda memengaruhi harga diri Anda.
Ini juga menciptakan ruang untuk tidak melulu membicarakan bentuk tubuh secara umum. Mengambil perspektif netral terhadap tubuh berarti menjauhkan Anda dari tekanan menumbuhkan rasa cinta untuk tubuh atau berusaha mencintainya setiap hari.
Body neutrality berfokus bukan pada apa yang Anda lakukan dengan tubuh dan bagaimana Anda berpikir serta merasa. Tidak ada yang salah dengan mencintai tubuh Anda. Banyak orang melakukannya, bahkan ketika mereka menganggap diri mereka tidak sempurna atau kurang menarik.
Orang lain mungkin sangat membenci tubuh mereka. Akhirnya, mereka mencurahkan energi untuk mengubah penampilan dan berjuang untuk merasa damai serta bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Tubuh menampilkan segala macam karakteristik unik. Pengalaman hidup Anda selanjutnya dapat mengubah penampilan tubuh Anda.
Kondisi kulit dan kesehatan juga dapat memengaruhi penampilan. Mungkin Anda pernah mengalami penyakit atau cedera yang secara permanen mengubah tubuh dan membatasi gerak. Hal tersebut dapat menghalangi seseorang untuk mencintai tubuhnya.
Menerima kondisi tubuh dan mencintainya bukanlah hal yang saling berhubungan. Nah, body neutrality menawarkan jalan tengah yang lebih netral antara membenci dan mencintai tubuh sendiri. Singkatnya, body neutrality mengatakan bahwa Anda mungkin tidak selamanya bisa mencintai tubuh Anda, tapi Anda tetap bisa hidup bahagia dan baik-baik saja.
Dari Mana Istilah Body Neutrality Ini Berasal?
Sumber: Pexels
Berbagai sumber setuju bahwa orang mulai mencari istilah body neutrality secara online sejak tahun 2015. Blogger seperti Gabi Gregg dan Stephanie Yeboah membantu membentuk tahap awal gerakan ini. Sementara banyak selebritis telah angkat bicara untuk mempromosikan gerakan body neutrality.
Gerakan ini sendiri muncul dari gerakan body positivity sebagai tanggapan atas beberapa masalah utama, yaitu:
- Orang kulit putih, non disabilitas yang menarik secara konvensional mulai mengambil alih konsep body positivity, mendorong orang kulit berwarna, orang dengan tubuh lebih besar, dan orang disabilitas menjadi terpinggirkan.
- Orang-orang mulai menunjukkan bahwa body positivity masih menekankan penampilan fisik sebagai komponen harga diri.
- Para ahli bersama orang-orang yang merasa sulit untuk beralih dari membenci tubuh ke mencintai tubuh, mulai menguraikan beberapa potensi efek negatif dari body positivity.
Artikel terkait: Curhat Ashanty Pernah Dibully dan Pentingnya Menanamkan Body Positivity pada Remaja
Apa Perbedaan Body Neutrality dengan Body Positivity?
Sumber: Pexels
Gerakan body positivity mendorong Anda untuk mencintai dan merasa nyaman dengan tubuh Anda, apapun bentuknya. Body positivity menekankan bahwa setiap orang itu cantik. Di sisi lain, body neutrality sifatnya lebih sederhana dari body positivity.
Di atas kertas mencintai tubuh sendiri terdengar seperti tujuan yang luar biasa. Namun, dengan body positivity, tubuh Anda tetap menjadi fokus percakapan, sesuatu yang tidak berhasil untuk semua orang. Bagaimana pun Anda lebih dari sekadar tubuh Anda. Kecantikan bukanlah satu-satunya hal yang berharga.
Body neutrality menawarkan pola pikir yang lebih realistis. Gerakan ini mengakui bahwa Anda mungkin tidak mencintai tubuh Anda setiap hari, sambil menekankan bahwa ini baik-baik saja. Anda dapat menerima tubuh apa adanya bahkan ketika Anda tidak benar-benar menyukainya dan tidak akan memaksa Anda untuk mencintai tubuh selamanya.
Contoh Praktik Body Neutrality
Sumber: Pexels
Netralitas tubuh membantu Anda untuk mengenali dan meprioritaskan apa yang Anda rasakan di dalam tubuh Anda. Ini mungkin berarti menggerakkan tubuh Anda karena rasanya nyaman dan Anda menikmati gerakan itu, bukan untuk membakar makanan yang Anda makan. Ini juga berarti Anda mendengarkan tubuh Anda untuk mengetahui kapan harus berhenti atau mengambil hari libur.
Contoh:
- Setelah seharian bekerja, Anda bangun dari kursi kerja dan melakukan peregangan. Anda telah duduk berjam-jam, kaki Anda kram, dan Anda ingin berolahraga.
- Anda pergi berlari di taman terdekat atau keliling komplek. Setelah beberapa putaran, Anda merasa lelah dan lapar, jadi Anda pulang untuk makan malam dan bersantai.
Artikel terkait: Cerita Perjalanan Diet Audy Item, Sering Jadi Korban Bully Saat Gemuk
Mempraktikkan body neutrality berarti Anda dapat memilih untuk mengenakan pakaian yang terasa nyaman di tubuh Anda. Anda mungkin merasa bersyukur memiliki tubuh yang kuat dan sehat sehingga dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan, tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang Anda kenakan.
Body neutrality tidak berarti membuat pilihan yang tidak sehat. Ini berarti mendengarkan tubuh Anda dan membiarkannya membimbing Anda.
Contoh:
- Di pagi hari, Anda mungkin minum frappucino dengan krim yang melimpah karena itulah yang Anda suka. Selanjutnya Anda minum air sepanjang hari karena itu dapat menghilangkan dahaga.
- Terkadang Anda membuat makan siang sendiri, tapi ada kalanya Anda membeli burger dan kentang goreng dari restoran cepat saji.
- Makanan Anda biasanya berisikan makanan segar dan utuh, tetapi Anda boleh saja makan pizza, es krim, atau pasta saat menginginkannya.
Apa Pesan Psikologis di Balik Body Neutrality?
Sumber: Pexels
Pada intinya, netralitas tubuh menantang gagasan bahwa Anda harus mencintai tubuh dan penampilan Anda agar merasa nyaman dengan diri sendiri. Pada kenyataannya, Anda tidak perlu kok membenci atau mencintai tubuh Anda. Sebaliknya, Anda bisa menerima diri Anda apa adanya.
Tidak semua orang mencintai tubuh mereka sepanjang waktu. Gerakan body positivity seringkali mendorong Anda untuk mempraktikkan afirmasi self love dan mengulangi mantra seperti “saya cantik”, “saya mencintai diri sendiri”, “saya mencintai tubuh saya”.
Mantra ini mungkin bekerja dengan baik untuk beberapa orang. Tetapi mengatakannya saat tidak benar-benar percaya dengan apa yang Anda ucapkan justru akan membuat Anda merasa lebih buruk. Anda tidak bisa memaksa untuk mencintai diri selamanya.
Orang dengan disabilitas mungkin tidak selalu mencintai tubuhnya yang menghalangi mereka untuk bergerak bebas dan itu tidak apa-apa. Ingat, tubuh Anda adalah milik Anda, tidak selalu untuk dikagumi atau dijadikan objek.
Ketika Anda menghormati dan merawatnya dengan memberinya makan, istirahat, serta gerakan yang dibutuhkan agar selalu sehat dan berfungsi dengan baik, itu sudah cukup untuk menjalani hari.
Nah, itulah informasi terkait body neutrality, di mana Anda perlu untuk menerima tubuh apa adanya tanpa harus mencintai selamanya. Namun pastikan Anda tetap memenuhi kebutuhan tubuh setiap hari agar bisa menjalani hari, ya, Parents.
***
Baca juga:
Bangga Tunjukkan Foto Terbaru Tubuhnya, Marshanda Kampanyekan Body Positivity
Curhat Ashanty yang Pernah Dibully, Pentingnya Menanamkan Body Positivity pada Remaja
Merasa Pasangan Sudah Bosan Penampilan Fisik Kita, Tetap Self Love
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.