5 Fakta Unik tentang Fenomena Blue Moon, Bisa Disaksikan Hari Minggu Besok

Yuk, simak fakta-fakta unik tentang fenomena Blue Moon yang bisa disaksikan pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bulan Biru atau Blue Moon merupakan salah satu fenomena alam yang bikin penasaran. Fenomena ini dapat diamati di seluruh Indonesia pada Minggu (22/8/2021), sejak matahari terbenam hingga terbit matahari keesokan harinya. Lantas, apa sesungguhnya  Blue Moon itu, benarkah bulan akan berubah menjadi warna biru? Untuk menjawab rasa penasaran ini, yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

5 Fakta Fenomena Blue Moon

1. Apa Itu Blue Moon atau Bulan Biru?

Melansir Info Astronomy, Bulan Biru merupakan julukan untuk fase bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama. Dalam definisi ini, Bulan Biru akan terjadi sekitar setiap dua setengah tahun sekali. Fenomena ini dikenal juga dengan sebutan Bulan Biru Musiman (Seasonal Blue Moon).

Namun, ada pula definisi lain yang menyebut istilah Blue Moon merujuk pada fase bulan purnama kedua yang muncul dalam satu bulan kalender Masehi. Fenomena ini dikenal juga dengan istilah Bulan Biru Bulanan (Monthly Blue Moon).

Adapun Blue Moon yang bisa disaksikan 22 Agustus 2021 adalah Bulan Biru Musiman atau Seasonal Blue Moon.

Artikel terkait: 6 Fakta Menarik Pink Moon, Bulan Purnama Terbesar Hingga Bulan Paskah

2. Benarkah Bulan Menjadi Berwarna Biru?

Istilah Bulan Biru diperkirakan telah ada selama lebih dari 400 tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Philip Hiscock, seorang folklorist di Memorial University of Newfoundland yang dilansir dari Space.com. Istilah itu sebenarnya digunakan orang-orang zaman dahulu untuk menyebut sesuatu yang tidak wajar, janggal, atau aneh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun demikian, bulan tidak benar-benar menjadi warna biru. Hanya memang, bulan bisa saja terlihat biru akibat dari kondisi atmosfer. Abu vulkanik dan kabut asap, jenis awan, atau droplet di udara membuat bulan purnama tampak kebiruan.

3. Nama Lain Blue Moon

Mengutip laman Tirto.id, peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang, mengatakan bahwa di dalam Almanak Petani Maine di Amerika Serikat, purnama ini dinamakan sebagai Purnama Sturgeon. Sebabnya, pada Agustus, ikan Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap.

Purnama ini juga memiliki nama lain, yaitu, Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Terjadinya Fenomena Bulan Biru

Andi Pangerang menjelaskan, dikutip dari Kompas.com, dalam sebuah musim astronomis (yang ditandai oleh solstis ataupun ekuinoks) dapat terjadi tiga kali bulan purnama. Hal itu disebabkan durasi musim untuk musim gugur (belahan utara) dan musim dingin (belahan utara) rata-rata 89,5 hari. Sementara durasi musim semi (belahan utara) dan musim panas (belahan utara) rata-rata 93 hari.

“Sedangkan rata-rata lunasi (satu siklus periode sinodis bulan mengelilingi Bumi) sebesar 29,53 hari. Sehingga 89,5:29,53 = 3,03 atau dibulatkan menjadi 3,” tutur Andi.

Namun, jika bulan purnama pertama terjadi berdekatan dengan awal musim astronomis, maka memungkinkan terjadi empat kali bulan purnama dalam sebuah musim astronomis. Bulan purnama ketiga dalam sebuah musim astronomis yang mengalami empat kali bulan purnama inilah yang disebut sebagai Blue Moon atau Bulan Biru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nah, jika bulan purnama terjadi di sekitar awal bulan Masehi, maka memungkinkan dalam sebuah bulan di kalender Masehi terjadi dua kali bulan purnama.

Artikel terkait: Peristiwa langka! Gerhana bulan total dan Supermoon sekaligus dalam saat yang sama, ini panduan untuk melihatnya

5. Seberapa Langka Bulan Biru Terjadi?

Bulan Biru Musiman atau Seasonal Blue Moon terjadi sedikit lebih jarang jika dibandingkan Bulan Biru Bulanan atau Monthly Blue Moon. Dalam 1100 tahun, yakni antara 1550 dan 2650, ada 408 Bulan Biru Musiman dan 456 Bulan Biru Bulanan. Itu artinya, baik musiman maupun bulanan, Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer. Adanya abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan bulan purnama tampak kebiruan.

****

Fenomena Blue Moon terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, yang mana sebelumnya terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016, dan akan kembali terjadi pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027. Bagaimana Parents, tertarik untuk menyaksikan fenomena langit ini hari Minggu nanti? Jangan lupa ajak keluarga dan orang tersayang, ya.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/shalat-gerhana-bulan

id.theasianparent.com/5-tips-aman-melihat-gerhana-matahari-bersama-anak

id.theasianparent.com/mitos-gerhana-bulan

Penulis

Titin Hatma