Angka Kelahiran Menurun, BKKBN: "Tiap Keluarga Harus Punya 1 Anak Perempuan"

Penyataan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo ini lantas ramai dibicarakan di media sosial, Parents. Apa alasannya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di media sosial sedang ramai soal Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN yang targetkan setiap keluarga di Indonesia setidaknya punya 1 anak perempuan.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Parents.

Apa alasannya?

Angka Kelahiran Menurun Jadi Alasan BKKBN Minta Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan

Hasto menjelaskan bahwa imbauan ini dilatarbelakangi oleh angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia yang menurun secara signifikan.

Maka itu, agar populasi penduduk di Tanah Air terjaga, BKKBN mengusulkan agar setiap keluarga setidaknya punya 1 anak perempuan.

“Karena kalau anaknya dua lebih dikit, maka hampir dipastikan 1 anak perempuan akan melahirkan anak 1 perempuan juga,” jelasnya mengutip laman CNN Indonesia.

Dia juga membandingkan tren kelahiran saat ini dengan tahun 1970-an. 

Menurutnya, saat itu rata-rata perempuan dapat melahirkan 6-9 anak dalam setiap keluarga. Berbeda dengan sekarang yang hanya melahirkan 1-2 anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Bahkan di Pulau Jawa memiliki grafik angka TFR yang rendah, sudah 2,0 sekian, ya. Tadi di Jawa Barat sudah 2,00 sekian, di Jawa Tengah 2,04, di DIY 1,9, di DKI juga 1,89,” ungkap Hasto.

Grafik angka TFR tersebut dinilai rendah. Serta, berdasarkan data World Population Prospect, grafik TFR di Indonesia memang terus menurun dari tahun ke tahun.

Artikel Terkait: UU KIA Disahkan DPR: Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan, Catat Ketentuannya!

Penurunan Angka Pernikahan

Selain itu, Hasto menyampaikan bahwa jumlah kelahiran yang menurun pun dipengaruhi juga oleh penurunan angka pernikahan dari tahun ke tahun.

“Dulu, pernikahan dalam satu tahun ada 2 juta lebih, sekarang meskipun jumlah usia nikahnya masih cukup besar, tapi hanya sekitar 1,5 sampai 1,7 juta,” ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan hanya itu, perubahan persepsi tentang pernikahan di masyarakat pun dinilai ikut memengaruhi jumlah kelahiran yang menurun.

“Tujuan pernikahan di Indonesia mayoritas untuk prokreasi atau untuk mendapat keturunan. Sekarang lebih banyak untuk rekreasi, supaya hubungan suami-istri sah, ada yang sekarang tujuannya untuk ‘security‘ juga untuk bisa mendapat perlindungan saja,” jelas Hasto.

Artikel Terkait: BKKBN: 57 Persen Ibu Indonesia Alami Baby Blues, Tertinggi di Asia!

Tuai Kontroversi di Media Sosial

Pernyataan BKKBN yang imbau agar satu keluarga setidaknya punya 1 anak perempuan juga tuai kontroversi di media sosial.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak sedikit netizen yang berkomentar bahwa melahirkan anak perempuan di setiap keluarga bukanlah solusi yang tepat untuk diterapkan.

Pasalnya, memiliki dan membesarkan anak bukanlah sesuatu yang mudah. Tidak semua pasangan mampu menjalankannya.

Belum lagi, biaya hidup yang semakin mahal pun jadi tantangan tersendiri bagi para orang tua untuk membesarkan anak mereka.

“Kalau mau angka kelahiran enggak turun, sejahterakan rakyatnya dulu. Lindungi dan bikin nyaman rakyat. Bukannya bikin target yang enggak ada hubungannya sama penyebab penurunan kelahiran,” ungkap netizen di X.

“Di zaman yang serba mahal, punya 1 atau 2 anak udah engap. Kalau diwajibkan ada 1 perempuan, ribet. Memangnya bisa menjamin, setiap orang melahirkan anak perempuan?” curhat netizen di Instagram.

“Biaya hidup makin mahal. Lebih baik satu anak berkualitas dan masa depan terjamin,” kata netizen lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: BKKBN Ingatkan Risiko Anak Diare Karena Botol Susu Tidak Steril, Ini Kata Dokter

Bagaimana kalau menurut Parents? Setuju atau tidak soal BKKBN yang targetkan tiap satu keluarga punya 1 anak perempuan?

Yang pasti, memiliki anak bukanlah hal mudah ya, Parents. Sebelum memutuskan punya anak, ada beberapa hal yang perlu Anda dan pasangan pertimbangkan juga. Hal ini dilakukan agar anak bisa tumbuh optimal dan menjadi generasi berkualitas di masa depan.

***

Baca Juga:

Benarkah Ekskul Pramuka Dihapus dari Kurikulum Merdeka? Ini Faktanya

Mengenal Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Upacara Perayaan Daring 2021

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7 Fakta Kasus Ibu Lecehkan Anak Kandung di Tangsel, Diancam Teman Facebook