Dunia pendidikan kembali membuat kebijakan yang dinilai kontradiktif oleh masyarakat. Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia memutuskan bahwa ekskul pramuka dihapus dari kurikulum Merdeka.
Dengan kata lain, murid tak lagi wajib mengikuti ekstrakurikuler yang sudah berlangsung sejak lama tersebut.
Kebijakan ini menuai pro dan kontra. Banyak masyarakat menilai ekskul satu ini membawa banyak manfaat dalam keseharian kita.
Benarkah Ekskul Pramuka Dihapus?
Sumber: Kwarcab Jepara
Kebijakannya dipertanyakan, Nadiem menegaskan bahwa ekskul pramuka bukan dihapus tetapi tidak lagi menjadi ekskul yang bersifat wajib.
Pramuka sejatinya adalah ekskul wajib sejak 2014 silam. Namun, ke depannya bersifat hanya ekskul pilihan.
Dengan begitu, siswa yang tetap ingin ikut kegiatan pramuka tetap bisa mengikuti kegiatan tersebut. Dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, peraturan yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib yaitu Permendikbud No. 63 Tahun 2014 telah dicabut.
Namun patut dicatat bahwa pada praktiknya Permendikbudristek 12/2024 hanya merevisi bagian Pendidikan Kepramukaan dalam model blok yang mewajibkan perkemahan menjadi tidak wajib. Apabila sekolah akan menyelenggarakan perkemahan tetap diperbolehkan.
Dalam Permendikbudristek tersebut termuat jenis ekstrakurikuler seperti:
- Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
- Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
- Latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
- Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al-Quran, retret; atau;
- Kegiatan lainnya.
Pihak Kemendikbudristek menuturkan alasannya. Siswa diharapkan bisa menentukan ekstrakurikuler pilihannya sendiri, dengan begitu ia bisa menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.
Wakil Ketua MPR RI 2019-2024 Hidayat Nur Wahid pun ikut berkomentar soal kebijakan tersebut.
“Sayang sekali kalau ekstrakurikuler pramuka benar resmi dihapus Mas Menteri dari Kurikulum. Saya dulu aktif di Pramuka sejak usia SD (Siaga). Saya merasakan banyak sekali manfaatnya bagi pembentukan karakter positif dan alternatif kegiatan yg visioner.” Tulisnya di akun X pribadinya.
Senada, netizen juga turut mempertanyakan alasan keputusan Nadiem. Sangat banyak manfaat yang dirasakan netizen kala pernah mengikuti kegiatan pramuka.
“Nih, makhluk aneh. Pramuka sangat baìk utk membantu pembentukan karakter dan kemandirian. Saya dulu aktif hingga pernah ikut terpilih sbg regu peserta Jamboree Nasional dan Jamboree Asia Pacific,” ujar salah seorang netizen.
“Di tangan oligarki semua sistem telah dirusak. Hilangnya ekstrakurikuler Pramuka adalah kejatuhan sistem pendidikan Indonesia. Nadiem spesialis perusak pendidikan, dengan dalih kurikulum merdeka. Yang artinya kurikulum suka-suka,” sambung yang lainnya.
Artikel terkait: Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:”Belajar Harus Menyenangkan”
Ragam Aktivitas Pramuka dan Manfaatnya untuk Anak
Mengutip laman Kemdikbud.go.id, organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.
Seiring berjalannya waktu, mulai diperkenalkan Pandu untuk organisasi kepramukaan milik Indonesia. Setelah merdeka, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Tak semata kegiatan pendamping, ada banyak manfaat kegiatan pramuka bagi tumbuh kembang anak lho, Parents antara lain:
1. Estafet Tunas Kelapa
Sumber: Bisnis
Kegiatan ini diharapkan dapat mengenang rute atau alur perjalanan pejuang pada zaman dahulu dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
2. JOTA JOTI
JOTA merupakan singkatan dari Jambore On The Air dimana jambore ini dilakukan dengan ORARI atau Organisasi Radio Amatir Indonesia.
Sedangkan JOTI merupakan Jambore On The Internet yang merupakan jamboree yang dilakukan via online.
Sesuai namanya, jambore memberikan kesempatan bagi siswa berkumpul dengan anggota pramuka di seluruh dunia.
Bukan tidak mungkin, anak menjadi fasih berbahasa asing karena aktif berkomunikasi dengan peserta pramuka dari negara lain.
Artikel terkait: 5 Fakta Menarik dan Sejarah Hari Pramuka, Ajarkan Maknanya pada Anak!
3. Perkemahan Bakti
Tak hanya berkemah, kegiatan ini sekaligus menjadi peluang bagi anak terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah perkemahan usai, akan disisipkan kegiatan bakti pada masyarakat yang diadopsi dari sifat seorang Pramuka.
Kegiatan bakti juga beragam seperti membersihkan lingkungan, pembangunan, hingga bakti sosial. Segudang aktivitas menyenangkan juga digelar selama perkemahan bakti.
Yaitu api unggun, perlombaan, hingga unjuk kebolehan dan pentas. Kegiatan ini dapat menularkan jiwa sosial pada siswa sekaligus merekatkan kerja sama kelompok.
4. Penjelajahan
Ada lagi menjelajah alam terbuka yang dapat dilakukan sendirian maupun secara regu.
Nantinya, anggota akan dibekali kompas untuk menemukan jalan juga menyelesaikan praktik kepramukaan di pos yang telah disediakan.
Tujuannya: agar anggota pramuka bisa berlatih bertahan hidup di alam bebas yang sering tidak bisa ditebak.
Menurut Girl Scouts of the USA, anggota pramuka dilatih untuk menjalin hubungan positif, literasi keuangan, hidup sehat fisik dan mental, serta berkontribusi dalam melakukan perubahan positif pada masyarakat.
5. Jurit Malam
Ini dia aktivitas yang kerap dihindari anggota perempuan, tetapi paling dinanti yaitu jurit malam. Dini hari, peserta pramuka akan dibangunkan dan matanya ditutup dengan handuk.
Anggota pramuka wajib memegang pundak temannya agar bisa dikontrol keamanannya. Jangan khawatir, ada pemandu yang mengarahkan.
Terdengar menakutkan, padahal acara ini bermanfaat. Siswa akan tumbuh menjadi sosok pemberani dan melatih kesetiakawanan terhadap teman.
Bagaimana Bunda, setujukah dengan wacana ekskul pramuka dihapus?
Baca juga:
10 Contoh Program Ekstrakurikuler SD untuk Anak, Menyenangkan dan Bermanfaat!
5 Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah, Penting untuk Anak
7 Cabang Olahraga Atletik yang Cocok untuk Kegiatan Ekstrakurikuler si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.