Parents mungkin pernah mendengar istilah bising usus. Bising usus biasanya dianggap sebagai perut keroncongan atau suara gemuruh yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. Kali ini kita akan membahas tentang bising usus normal pada anak.
Tenaga kesehatan yang terlatih dapat mendengarkan bising usus dengan stetoskop, tetapi suara gemuruh dari perut tersebut biasanya cukup bisa didengar dengan telinga. Ini terjadi ketika cairan dan gas bergerak maju di usus.
Artikel terkait: Bising Usus Normal: Prosedur Pemeriksaan dan Tujuannya untuk Kesehatan Pencernaan
Apa Itu Bising Usus?
Suara bising usus adalah suara dari perut yang dihasilkan usus. Suara ini merupakan perpaduan antara bunyi dan udara, juga pergerakan makanan di dalam usus. Hal ini terjadi karena adanya gerakan peristaltik usus.
Penyebab Bising Usus
Ketika mendengar perut si kecil keroncongan, Parents mungkin bertanya-tanya, apakah bising usus normal pada anak?
Suara bising usus dapat disebut sebagai auskultasi, yakni istilah dalam kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien. Biasanya jantung, paru, dan usus dapat diauskultasi untuk mendapatkan informasi fungsinya.
Pada bayi, auskultasi bisa menjadi salah satu aspek penilaian kesehatan fisiknya. Auskultasi paling efektif dilakukan bila bayi dalam keadaan tenang.
Auskultasi berupa suara bising usus pada bayi tergolong normal, meski kadang terdengar agak aneh dan mengagetkan. Suara-suara dari dalam perut tersebut muncul karena gerakan usus sebagai organ yang memproses makanan.
Karena suara bising usus pada anak adalah hal yang normal, Parents tak perlu khawatir. Asalkan Anda yakin anak makan dengan normal, buang air besar secara teratur dan tidak mengeluh sakit atau muntah. Bahkan, suara bising usus itu bisa juga merupakan tanda yang sehat bahwa sistem pencernaannya sedang bekerja.
Sebaliknya, jika Parents menemukan gejala tambahan yang menyertai suara bising usus tersebut, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Begitu pula, jika Anda tidak mendengar suara dari perut bayi sama sekali, membawanya ke dokter adalah langkah yang tepat.
Asal Bising Usus yang Normal
Suara bising usus normal terjadi pada bayi, terutama ketika ia dalam kondisi:
Perut Kosong atau Lapar
Saat perut bayi kosong dan ia merasa lapar, suara bising usus mungkin terjadi. Karenanya Anda mungkin mendengar perutnya keroncongan. Ketika otak bayi menerima sinyal butuh makanan, perutnya membuat kontraksi menekan udara di sekitarnya.
Suara gemuruh dari perut saat bayi sedang lapar tersebut merupakan peristiwa yang normal. Kemungkinan itu terjadi dalam 5 hingga 15 detik lamanya dan akan berulang hingga ia diberi makan.
Suara bising usus juga normal terjadi sekitar 10 sampai 30 kali per menit.
Artikel terkait: 7 Makanan penyebab kanker usus yang jarang disadari, catat!
Makan Makanan Tertentu
Selain karena lapar, gas dari makanan juga bisa menyebabkan suara bising usus normal pada anak. Gas tersebut dihasilkan oleh proses fermentasi yang terjadi di usus bawah bayi, menyebabkan suara keroncongan.
Makanan yang mungkin menimbulkan suara bising usus tersebut bisa dari kacang-kacangan dan makanan dari tepung tertentu. Hal ini terjadi karena bakteri normal yang hidup di ususnya memakan gula yang diproduksi saat tubuhnya memecah makanan.
Gas dihasilkan dari proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri. Gas yang muncul bisa menimbulkan suara-suara di perut, dan sebagian dari gas itu akan naik turun dan keluar.
Makan makanan berukuran besar juga menyebabkan lebih banyak gas pada perut bayi, sehingga suara bising pun terjadi.
Waspadai Gejala Suara Bising Usus yang Tidak Normal pada Anak
Terkadang, suara yang Anda dengar dari perut bayi juga bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan.
Kondisi tidak normal dari suara bising usus dapat menandakan sembelit atau obstruksi usus, sering terdengar seperti air yang bergemerincing melalui pipa.
Di sisi lain, suara usus yang hiperaktif, terutama apabila bernada tinggi, berarti anak Anda mengalami peningkatan aktivitas usus. Ini normal dengan diare dan setelah makan, tetapi tidak normal jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri.
Suara bising perut bernada tinggi juga sering diakibatkan oleh alergi makanan, stres, peradangan di usus.
Jika tidak ada suara yang terdengar setelah makan, anak Anda mungkin mengalami ruptur usus atau pencekikan usus. Selalu hubungi bantuan medis segera jika anak Anda mengalami bising usus yang sulit dijelaskan.
Diagnosa Dokter
Dokter biasanya akan memeriksa suara dari perut bayi dengan pemeriksaan fisik lainnya untuk menegakkan diagnosis terhadap si kecil.
Suara perut juga dapat membantu dokter mengidentifikasi apabila ada radang usus buntu dan masalah paru-paru bagian bawah yang disalahartikan sebagai masalah usus.
Tergantung pada apa yang didengar dokter dan hasil pemeriksaan fisik, tes tambahan mungkin dilakukan jika ditemukan gejala yang tidak normal.
Cara Menghentikan Perut Keroncongan
Perut keroncongan yang normal tidak memerlukan perawatan apa pun. Jika suara-suara bising usus tersebut disertai dengan kembung dan penuh gas di perut, Anda disarankan untuk membatasi asupan makanan yang dapat menghasilkan lebih banyak gas.
Tentu saja itu berlaku jika anak sudah mengonsumsi makanan padat. Makanan yang berpotensi mengandung gas, di antaranya:
– Buah-buahan seperti apel, persik, dan kismis.
– Sayuran tertentu seperti brokoli, kubis, kacang polong.
– Hindari produk susu jika anak memiliki intoleransi laktosa.
Menelan udara saat makan terlalu cepat, minum melalui sedotan, juga dapat menyebabkan udara berlebih di saluran pencernaan.
Artikel terkait: Ini gejala dan penyebab radang usus yang jarang disadari, Parents wajib tahu!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika suara perut abnormal terjadi dengan gejala lain, ada baiknya Anda membawa si kecil ke dokter.
Dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang frekuensi suara keroncongan dan tingkat keparahan gejala suara bising usus. Kemungkinan besar dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara usus yang tidak normal.
Jika teridentifikasi sebagai masalah yang tidak normal, dokter kemungkinan besar akan melakukan beberapa tes tambahan, yaitu:
– CT scan digunakan untuk mengambil gambar X-ray dari daerah perut.
– Endoskopi, yakni tes menggunakan kamera yang dipasang pada tabung kecil yang fleksibel untuk menangkap gambar di dalam perut atau usus.
– Tes darah digunakan untuk mengidentifikasi infeksi, peradangan, atau kerusakan organ.
– Obstruksi usus biasanya menghasilkan suara yang sangat keras dan bernada tinggi yang sering dapat didengar tanpa menggunakan stetoskop. Bisa juga terjadi bersamaan dengan rasa sakit di perut, kembung, dan kurang buang air besar.
Artikel terkait: Bisa Bahayakan Nyawa, Ketahui Gejala dan Penyebab Penyakit Usus Buntu
Suara Perut dan Kondisi Darurat Medis
Jika ditemukan tanda-tanda darurat medis, seperti pendarahan, kerusakan usus, atau obstruksi parah, si kecil harus menginap di rumah sakit untuk perawatan.
Pada sebagian kasus, perawatan yang diberikan mungkin berupa pemberian cairan melalui pembuluh darah dan membiarkan sistem usus beristirahat. Namun, ada pula yang membutuhkan pembedahan.
Misalnya, jika ditemukan infeksi serius atau cedera pada usus dan ada usus yang tersumbat.
Namun lebih seringnya, suara bising usus pada anak adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi tertentu dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani. Inilah sebabnya Anda disarankan untuk mendengarkan tubuh si kecil.
Jika Anda mencurigai gejala tertentu, konsultasi dengan dokter akan sangat membantu.
Pertanyaan Populer Tentang Bising Usus Normal pada Anak
Berapa jumlah gerak peristaltik usus dalam 1 menit?
Menurut Brunner & Suddart tahun 2002, suara peristaltik usus terjadi akibat adanya gerakan cairan dan udara dalam usus. Frekuensi fungsi peristaltik usus normal berkisar 5-12 kali/menit.
Apa yang menyebabkan peristaltik meningkat?
Gerakan peristaltik usus ditimbulkan oleh persarafan usus yang diatur di otak. Gerakan ini bisa meningkat pada kasus diare, efek obat tertentu, radang atau iritasi usus, lapar, stres, dan lainnya.
Apa penyebab usus malas bergerak?
Penyebab utama usus malas adalah kekurangan asupan makanan berserat dalam waktu cukup lama. Sindrom ini terjadi pada orang-orang yang memiliki gangguan makan, terutama anoreksia nervosa dan bulimia.
Itulah informasi tentang suara bising usus normal pada anak. Semoga membantu, ya, Parents.
***
Baca juga:
Radang usus pada anak, ini fakta yang perlu Parents ketahui
Jaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil dengan Mengoptimalkan Kesehatan Usus
Kehamilan yang Tidak Disangka, Diawali GERD, ISK Hingga Usus Buntu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.