Ketahui berbagai risiko bila cacar air menyerang saat hamil
Saya menderita cacar air saat hamil
Cacar air terkadang menyerang di saat yang tidak tepat, seperti yang pernah saya alami ketika mengandung anak ke-6 saya.
Ketika itu saya sedang hamil 8 minggu, dan anak-anak saya secara bergiliran terserang penyakit cacar air ini. Kondisi tubuh yang lemah akibat morning sicknes yang saya alami membuat tubuh menjadi rentan terhadap serangan virus Varicella Zoster.
Virus ini menyerang melalui cairan seperti bersin atau batuk si penderita dan kontak langsung dengan kulit penderita. Sebagai ibu, tentu amat sulit bagi menghindari kondisi yang tidak diinginkan tersebut, terutama bila anak-anak lah yang menderita cacar air.
Saya sempat mengalami shock dan sangat mengkhawatirkan janin yang berada dalam kandungan. Bukankah trimester pertama adalah masa pembentukan organ-organ penting bagi pertumbuhan bayi?
Selama mengandung itu pula rasa cemas kerap melanda perasaan saya. Bagaimana bila bayi yang saya kandung mengalami cacat akibat serangan virus tersebut, begitu pertanyaan yang ada di benak saya.
Dan, alhamdulillah, seperti mukjizat rasanya. Begitu melihat bayi yang saya lahirkan ternyata tidak kurang sesuatu pun. Ia terlahir sehat, cantik dan normal. Sekarang ia telah berusia 2,5 tahun dan menjadi anak yang aktif.
Pengalaman ini begitu berkesan bagi saya. Dan dari penelusuran yang saya lakukan, saya menemukan beberapa hal terkait masalah ini.
Cacar air pada ibu hamil bisa mengakibatkan beberapa kemungkinan sebagai berikut :
Trimester pertama :
Infeksi varisela ini bisa membahayakan janin karena pada trisester pertama ini merupakan periode pembentukan organ-organ janin. Terutama pada usia kehamilan 8-12 minggu. Pada periode ini janin bisa mengalami keguguran ataupun lahir prematur.
Trimester kedua :
Jika terjadi pada trisemester kedua atau kurang dari 20 minggu, virus ini juga dapat menyebabkan gangguan kehamilan, dan janin berisiko menderita penyakit bawaan.
Namun, bila lebih dari 20 minggu, janin akan aman, karena telah mendapatkan antibodi yang diproduksi ibu beberapa hari setelah terserang cacar.
Trimester ketiga :
Bila terjadi pada trimester ketiga kehamilan, sang ibu memiliki risiko besar menderita radang paru akibat serangan virus ini.
Namun, bila dialami di awal trimester ketiga, janin akan berada dalam kondisi yang baik. Sebab tubuh tubuh ibu mengembangkan antibodi pada virus dan memindahkannya pada janin melalui plasenta.
Antibodi yang diberikan ibu melalui plasenta amat penting bagi bayi yang belum memiliki sistem imun yang berkembang sempurna.
Tips bila menderita cacar air saat hamil
Bila kita menderita penyakit ini di saat hamil, saran saya adalah:
1. Menjaga asupan nutrisi agar tubuh cepat pulih dan mengembangkan antibodi
2. Segeralah ke dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan Varicella Zooster Imunoglobulin (VZIG), berupa preparat yang mengandung antibodi yang dapat merangsang kekebalan tubuh terhadap varisela.
3. Hindari menggaruk bekas luka cacar air. Menggaruk bekas luka hanya akan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan resiko infeksi oleh bakteri
4. Mandi air hangat dapat mengurangi rasa gatal
5. Selain itu, bacalah informasi tentang cacar air pada link ini.
Semoga bermanfaat, Bunda.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu
Perkembangan Janin dan 5 Cara Menstimulasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.