Parents, pernahkah Anda menemukan anak sedang menggaruk-garuk tangan atau kakinya karena gatal? Bisa jadi ini disebabkan oleh biduran. Biduran pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena terpapar alergen tertentu, pakaian yang terlalu ketat dan masih banyak lagi.
Meskipun terasa sangat gatal, sebaiknya biduran tidak digaruk karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit anak. Oleh karena itu, pelajari bagaimana merawatnya dan cara pencegahannya pada penjelasan berikut.
Artikel Terkait: Ulasan Dokter Tentang Penyakit Eksim
Daftar isi
Apa Itu Biduran?
Mengutip dari laman DocDoc, biduran secara medis dikenal sebagai urtikaria. Kemunculannya ditandai dengan permukaan kulit berwarna merah, bertekstur halus, menimbulkan gatal, terdapat benjolan yang terbentuk di kulit dan tiba-tiba muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kondisi ini cukup umum dan biasanya akan hilang dengan sendirinya bahkan tanpa intervensi medis.
Biduran sering kali dapat berubah ukuran, menyebar, menghilang, atau bahkan muncul kembali di tempat lain dengan cepat, hanya dalam hitungan jam. Sekitar 20% dari populasi manusia memiliki potensi untuk mengalami gatal-gatal ini setidaknya sekali dalam hidup mereka. Urtikaria dapat muncul di mana saja di tubuh, termasuk wajah, dada, punggung, bibir, kelopak mata, lidah, telinga, hingga tenggorokan.
Gatal-gatal yang mengganggu ini tampaknya lebih umum terjadi pada perempuan daripada pria. Terjadinya gatal-gatal bisa lebih serius pada beberapa orang, terkadang disertai dengan pembengkakan dan penumpukan cairan di bagian tubuh tertentu yang terkena. Jika ini terjadi, maka kondisi ini disebut sebagai angioedema.
Ciri atau Tanda Biduran
Terdapat beberapa tanda yang terjadi pada kulit sehingga dapat disebut sebagai biduran. Apabila anak Anda menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut maka segera berikan penanganan untuk biduran.
Pertama-tama permukaan kulit biasanya akan berubah berwarna merah. Selanjutnya, akan muncul benjolan gatal atau ruam secara tiba-tiba pada kulit tanpa peringatan dan alasan tertentu.
Benjolan yang tiba-tiba muncul tersebut biasanya akan menyebabkan gatal selama beberapa jam. Mungkin bentol yang muncul akan membengkak dan kemudian hilang setelah jangka waktu tertentu. Munculnya ruam ini merupakan gejala utamanya.
Berikut beberapa tanda lainnya dari biduran:
- Lesi kulit yang menonjol dapat muncul di area tubuh mana pun.
- Lesi sering muncul bertumpuk-tumpuk.
- Berwarna merah muda, merah, atau berwarna kulit.
- Jika seseorang menekan di tengah, warnanya bisa memudar.
- Benjolan biasanya bertahan tidak lebih dari 24 jam, tetapi yang baru dapat terbentuk.
- Ukurannya bisa berkisar dari tusukan peniti hingga beberapa inci.
- Tidak selalu berupa lesi, biduran bisa juga muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil, bercak-bercak atau garis tipis dan terangkat
Waktu yang diperlukan untuk munculnya tanda-tanda biduran di kulit ini tergantung pada penyebabnya. Pada seseorang dengan urtikaria kontak, kulit bereaksi terhadap alergen, seperti lateks atau iritan. Reaksi biasa terjadi selama 10-60 menit setelah terpapar alergen dan berlangsung hingga 24 jam.
Pada seseorang dengan alergi makanan, gatal-gatal biasanya muncul dalam waktu 1 jam. Reaksi terhadap pewarna makanan dan bahan tambahan lainnya dapat muncul setelah 12-24 jam. Reaksi terhadap obat dapat muncul sekaligus atau lebih lama, bahkan bertahun-tahun setelah mulai menggunakan obat.
Dalam beberapa kasus, gatal-gatal bertahan selama beberapa hari. Orang dengan gatal-gatal kronis dapat memiliki gejala selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Biduran pada anak bisa jadi sangat mengganggu dan tidak nyaman sehingga dapat membuatnya sulit beraktivitas dan sulit tidur. Dalam kasus angioedema yang parah, gatal-gatal dapat menyebabkan pembengkakan berbahaya di daerah yang terkena yang hingga dapat menghalangi saluran udara Anda, yang mengarah ke keadaan darurat medis.
Artikel Terkait: Gatal pada Bayi: Penyebab, Ciri-Ciri, Mencegah, dan Cara Mengatasi
Penyebab Biduran pada Anak
Penyebab utama biduran belum dapat diidentifikasi, meskipun ada kemajuan dalam penelitian di lapangan. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa menimbulkan reaksi gatal-gatal berupa biduran.
Berikut beberapa penyebab tersebut, mengutip dari laman Medical News Today.
1. Alergen
Biduran dapat berkembang ketika tubuh bereaksi terhadap alergen. Ketika reaksi alergi pada bayi terjadi, tubuh melepaskan protein yang disebut sebagai histamin. Selanjutnya, pembuluh darah kecil yang disebut kapiler akan mengeluarkan cairan.
Cairan itu kemudian menumpuk di kulit dan menyebabkan peradangan dan ruam. Saat cairan menumpuk di bawah kulit, benjolan kecil terbentuk.
Reaksi tersebut dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi sesuatu atau menyentuh sesuatu yang membuat mereka alergi. Ini dikenal sebagai “urtikaria kontak.”
Jika biduran pada anak Anda merupakan hasil dari reaksi alergi, penyebabnya mungkin berupa:
- Obat-obatan seperti beberapa antibiotik. Beberapa obat antiinflamasi nonsteroid, atau NSAID, seperti aspirin. Penghambat enzim pengubah angiotensin, yang merupakan obat untuk tekanan darah tinggi.
- Alergi susu formula, bayi alergi kacang-kacangan, telur, makanan laut, atau alergen makanan lainnya.
- Bahan lateks.
- Kiwi, pisang, chestnut, atau mangga, pada orang dengan alergi lateks.
- Beberapa tanaman, termasuk jelatang, poison ivy, dan poison oak.
- Zat aditif dalam beberapa makanan, skincare, dan produk lainnya.
2. Pemicu Fisik
Selain alergen, beberapa pemicu yang memiliki kontak fisik dengan tubuh mungkin bisa menyebabkan biduran. Berikut beberapa kemungkinan pemicunya:
- Paparan sinar matahari
- Menggaruk atau menggosok kulit
- Tekanan, misalnya dari ikat pinggang terlalu ketat
- Suhu ekstrem atau perubahan suhu
- Suhu tubuh tinggi, karena berkeringat, olahraga, kecemasan, atau mandi air panas
- Adrenalin, yang dilepaskan tubuh saat berolahraga dan terpapar panas atau stres
- Air di kulit, dalam kasus yang jarang terjadi
- Getaran, dalam kasus yang jarang terjadi
3. Kondisi Kesehatan Tertentu
Terdapat beberapa kondisi kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan biduran pada anakl antara lain:
- Infeksi virus, seperti flu, pilek, demam kelenjar, atau hepatitis B
- Infeksi bakteri, seperti beberapa infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan
- Parasit usus, seperti giardia lamblia
- Hipotiroidisme autoimun
- Kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, penyakit Sjögren, penyakit celiac, dan diabetes tipe 1
- Kondisi lain yang menyebabkan peradangan pembuluh darah
Biduran kronis dapat dimulai sebagai respons autoimun, tetapi penyebab pastinya belum diketahui secara pasti.
Artikel Terkait: Alergi Air Hujan, Mungkinkah Terjadi? Kenali Gejala hingga Cara Mengatasinya
Lokasi Munculnya Biduran
Biduran tidak hanya muncul pada bagian tubuh tertentu, ia bisa saja muncul pada:
- Kaki
- Tangan
- Wajah
- Bagian tubuh lainnya
Jenis-Jenis Biduran
Ada beberapa jenis biduran yang bisa terjadi pada anak maupun orang dewasa yang perlu Parents ketahui. Berikut di antaranya:
1. Urtikaria Akut
Kondisi ini biasanya berlangsung selama kurang dari enam minggu. Jenis biduran ini biasanya disebabkan oleh makanan seperti telur, cokelat, kacang-kacangan, ikan, beri dan susu, pengawet makanan, obat-obatan, gigitan serangga dan infeksi.
2. Urtikaria Kronis
Berbeda dengan urtikaria akut, kondisi gatal-gatal yang satu ini biasanya berlangsung lebih dari enam minggu. Penyebab utama urtikaria kronis sulit diidentifikasi. Kemungkinan munculnya biduran jenis ini adalah kondisi seperti hepatitis, infeksi, masalah tiroid atau bahkan kanker.
3. Urtikaria Fisik
Jenis gatal-gatal ini sering disebabkan oleh rangsangan langsung pada kulit, seperti karena cuaca dingin, panas, paparan sinar UV, dan berkeringat. Benjolan biasanya muncul di bagian kulit yang dirangsang secara fisik.
4. Angioedema
Angioedema adalah suatu kondisi timbulnya ruam disertai dengan pembengkakan yang terlihat. Kondisi ini biasa memengaruhi mata, bibir, tangan, kaki, dan alat kelamin, disertai dengan sensasi panas dan nyeri terbakar di daerah yang bengkak. Pembengkakan di tenggorokan, kantung udara di paru-paru, dan lidah merupakan indikasi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.
Cara Mengobati Biduran pada Anak
Meskipun biduran adalah kondisi wajar yang bisa menimpa siapa saja, tetapi sensasi gatal-gatal terus-menerus bisa membuat anak tidak nyaman untuk beraktivitas.
Berikut beberapa perawatan biduran pada anak yang bisa Parents lakukan di rumah:
- Menggunakan losion untuk menenangkan area yang gatal
- Kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal
- Mengenakan pakaian katun yang longgar dan ringan
- Menghindari paparan sinar matahari langsung
- Menghindari goresan
- Memilih sabun, pelembap, dan produk skincare untuk kulit sensitif
- Hindari kepanasan dengan mandi air dingin dan menggunakan kipas angin
- Hindari paparan pemicu yang diketahui
Ada beberapa bukti bahwa suplemen, seperti vitamin D3, dapat membantu mengobati gatal-gatal kronis. Namun, saat ini tidak ada cukup bukti untuk mengkonfirmasi bahwa hal tersebut bekerja.
Penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tertentu, karena ini dapat memicu reaksi yang merugikan. Beberapa suplemen dan vitamin justru mengandung zat yang dapat memicu gatal-gatal.
Selain itu, obat-obatan seperti antihistamin dapat mengendalikan rasa gatal dan memperlambat penyebaran gatal-gatal. Dokter anak mungkin bisa merekomendasikan beberapa obat yang aman:
- Cetirizine cair atau tablet.
- Diphenhydramine cair, kapsul atau tablet. (Dapat membuat anak Anda mengantuk.)
- Fexofenadine tablet disintegrasi oral.
- Tablet loratadin.
Anak-anak dengan tanda-tanda anafilaksis memerlukan perawatan darurat untuk menghentikan reaksi alergi. Perawatan mungkin termasuk suntikan epinefrin.
Berapa lama si kecil akan membaik?
Dengan gatal-gatal akut, si kecil mungkin mulai merasa lebih baik dalam beberapa jam. Biduran mungkin mulai memudar dalam beberapa jam atau hari. Sedangkan biduran kronis membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Apa yang bisa dilakukan Parents untuk membuat si kecil merasa nyaman?
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat si kecil merasa nyaman adalah:
- Menghindari panas dan paparan sinar matahari.
- Menerapkan kompres dingin atau memberi anak Anda mandi atau berendam air dingin.
- Menutupi gatal-gatal dengan losion kalamin.
- Nyalakan kipas angin atau biarkan anak Anda menghirup udara sejuk.
Pencegahan Biduran
Parents, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya biduran pada anak. Berikut diantaranya:
- Memilih sabun, krim kulit, dan deterjen ringan atau bebas pewangi.
- Mencatat kemungkinan pemicu ketika anak biduran, seperti buku harian makanan.
- Berbicara dengan dokter anak tentang apakah obat-obatan yang dikonsumsi mungkin menjadi pemicu.
- Hindari makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti susu, telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum, makanan laut, dan wijen.
Kapan Harus ke Dokter
Sebenarnya, Bunda bisa mengobati biduran atau angioedema ringan di rumah. Namun bila gejalanya berlanjut hingga lebih dari beberapa hari, sebaiknya temui dokter.
Bila menurut Bunda gatal-gatal atau angioedema disebabkan oleh alergi terhadap makanan atau obat, gejalanya mungkin merupakan tanda awal dari reaksi anafilaksis.
Cari pertolongan darurat jika si kecil merasa lidah, bibir, mulut, atau tenggorokan mereka bengkak atau jika mereka mengalami kesulitan bernapas. Gejala lain yang menandakan tanda bahaya adalah:
- memiliki gatal-gatal yang terus datang kembali selama lebih dari 6 minggu
- gatal, tidak nyaman atau sulit tidur karena gatal-gatal
- tidak menanggapi pengobatan seperti antihistamin.
- menutupi sebagian besar tubuh mereka
- muncul dengan sangat cepat setelah makanan sesuatu, obat-obatan, sengatan lebah atau pemicu lain yang jelas
- sembuh dengan memar biru atau ungu.
Bawa juga anak Anda ke rumah sakit jika mereka sangat lelah atau umumnya tidak sehat atau demam serta gatal-gatal.
Jika gatal-gatal bertahan lebih dari 6 minggu, dokter umum Anda mungkin merujuk Anda ke dokter kulit. Jika dokter mengira gatal-gatal anak Anda disebabkan oleh alergi, mereka mungkin merujuk anak Anda ke spesialis alergi dan imunologi.
Biduran kronis membutuhkan perhatian medis. Tes alergi atau penilaian lain mungkin diperlukan untuk mengetahui penyebabnya. Dan si kecil mungkin memerlukan kombinasi antihistamin untuk mengobatinya.
Pengalaman Ibu Menghadapi Kondisi Anak Biduran
Biduran pada anak memang termasuk kondisi yang cukup sering dialami anak-anak. Apalagi kulit si kecil masih sensitif terhadap alergen, atau perubahan suhu yang ekstrem.
Kondisi biduran juga cukup banyak dialami oleh para ibu dalam Komunitas TheAsianParent. Ternyata, banyak ibu yang bingung dan khawatir melihat kondisi biduran pada anaknya. Seperti cerita seorang ibu bernama Int Zahrayni berikut ini.
“Anak saya usia 2 tahun, awalnya badannya bentol kayak digigit nyamuk tapi besar, di satu sisi tangan. Terus sorenya wajahnya ruam merah dan badannya udah bentol banyak kayak biduran, saya langsung bawa ke dokter dan kata dokter emang biduran dan dikasi satu obat cair anti alergi sama vitamin. Bunda adakah punya pengalaman yg sama dan apa ya obat ampuhnya?,” tulis Bunda Int Zahrayni.
Dari cerita Bunda Zahrayni, ternyata banyak Bunda lain yang pernah mengalami hal serupa. Beberapa dari mereka memberi saran untuk mengoleskan losion atau bedak khusus gatal yang aman untuk anak.
“Anak saya juga ngalamin 3 bulan lalu Bun.. saya cuma kasih bedak caladine atau kadang saya kasih gel lidah buaya di area yg bentol..
Kemarin saya cari tau dulu Bun, anak saya biduran karena apa… ternyata karena udara yg terlalu panas atau terlalu dingin.. jadi supaya ga gampang kambuh, saya usahakan untuk menghindari pemicu kambuhnya Bun… Alhamdulillah skr anak saya jarang bentol” lagi, walaupun kadang suka ada bentol 1 atau 2 titik.. tapi ga separah kaya pertama,” sahut Bunda Afadz.
Lain hal dengan Bunda Wulan Anggraeni yang pernah mengalami hal serupa. Bunda Wulan menyarankan untuk mengonsumsi obat gatal yang cukup aman untuk anak.
“Cetirizine drops udah paling andalan saya deh, anak saya gampang alergi & gatal, keringetan langsung merah2, makan telur yg blm mateng bgt bentol2 kecil merah, pernah salah makan krn mamanya blm tau dia alergi sampe 1 muka full merah2. Kalau udah di tetesin tinggal tunggu 30 menit – 1 jam udah ilang gatal + merah2nya,” saran Bunda Wulan.
Sebelum Bunda memberi obat gatal baik berupa salep atau obat minum, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, ya.
Pertanyaan Populer yang Sering Ditanyakan Terkait Biduran pada Anak
Kondisi ini memang jarang terjadi bila tidak ada pemicu yang menyertainya. Namun sebagai pencegahan, banyak orangtua yang ingin tahu apa itu biduran dan bagaimana cara agar si kecil tidak terkena biduran.
Inilah beberapa pertanyaan paling sering ditanyakan terkait biduran pada anak. Simak, ya!
Berapa lama biduran pada anak hilang?
Normalnya, biduran akan menghilang dengan sendirinya setelah dua hingga tiga jam setelah ada reaksi alergi. Namun, pada anak yang memiliki biduran kronis, alias biduran yang sering kambuh bisa sembuh dalam waktu yang lebih lama. Bahkan bisa sampai berbulan-bulan atau tahunan.
Biduran pada anak bolehkah mandi?
Si kecil yang terkena biduran boleh mandi dengan suhu air yang normal, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan sabun mandi yang tepat. Sebaiknya gunakan sabun dengan kandungan deterjen ringan atau bebas pewangi. Sementara, Bunda bisa pilih sabun khusus kulit sensitif untuk si kecil.
Apakah biduran tidak boleh kena air?
Si kecil tetap diperbolehkan untuk mandi atau boleh terkena air. Namun perhatikan suhu air agar tidak memperparah kondisi biduran. Sebaiknya air yang digunakan untuk mandi tidak terlalu dingin, juga tidak terlalu panas.
Apakah biduran tidak boleh terkena kipas angin?
Mengingat biduran bisa disebabkan oleh suhu ekstrem atau perubahan suhu mendadak, termasuk suhu dingin, sebaiknya penggunaan kipas angin atau AC dihindari. Selama biduran si kecil belum mereda atau membaik, hindari suhu yang terlalu dingin atau panas.
Itulah catatan penting yang perlu Parents ketahui seputar biduran pada anak, mulai dari penyebab hingga cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
What causes hives and how to identify it?
https://www.medicalnewstoday.com/articles/157260
What is Hives: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment
www.docdoc.com/medical-information/conditions/hives
Hives and angioedema
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hives-and-angioedema/symptoms-causes/syc-20354908#:~:text=If%20you%20think%20your%20hives,you’re%20having%20trouble%20breathing
Hives in Children
https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22454-hives-in-children
Hives
https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/hives
Baca Juga:
Jangan Keliru, Kenali 4 Perbedaan Gatal-Gatal Akibat Virus Corona dengan Gatal Biasa
Waspada, rasa gatal saat hamil juga bisa berisiko gawat janin
5 Bedak Bayi Anti Alergi Rekomendasi di 2022, Aman untuk Si Kecil