Kapan waktu terbaik untuk mengumumkan berita kehamilan Anda? Mungkin pertanyaan ini akan sering diajukan pada calon ibu baru yang tengah mengandung anak pertama mereka.
Setidaknya pengalaman ini dialami oleh Risa (27 tahun), yang tengah mengandung anak pertamanya. Ia mengatakan, saat mengunggah foto yang memperlihatkan hasil USG kandungannya yang berusia 4 bulan, ada beberapa temannya yang mengatakan bahwa mengumumkan berita kehamilan pada usia kehamilan yang masih muda dianggap ‘pantang’.
“Padahal, saya mengungah berita kehamilan saya ini saat usia kandungan memasuki 4 bulan. Saya pun cukup paham dengan budaya kita yang mengatakan bahwa tidak baik jika mengumumkan kehamilan terlalu dini,” ujarnya.
Lantas kapankah waktu terbaik untuk mengumumkan berita kehamilan?
Ada pendapat yang mengatakan bahwa waktu yang tepat adalah saat usia kandungan melewati trimester pertama, namun tidak sedikit yang berpikir bahwa tak ada salahnya langsung mengumumkannya.
Ya, pada dasarnya memang tidak ada “waktu yang salah” atau waktu yang paling baik untuk mengumumkan kehamilan.
Tapi yang bisa dilakukan bagaimana cara menyampaikan berita tersebut, dan tentunya meskipun peristiwa ini merupakan kabar bahagia, sebenarnya seluruh dunia tidak perlu tahu pada saat yang bersamaan.
Ketika Bunda menemukan garis dua berwarna merah muda di test pack, Anda tentu saja bisa langsung bergegas menghubungi keluarga terdekat terlebih dahulu. Sementara untuk kolega atau teman-teman, tidak perlu mengetahuinya lebih dulu sebelum semuanya dikonfirmasi.
Bunda bersama pasangan juga bisa menyimpan berita kebahagian ini sampai menemukan waktu yang tepat. Waktunya? Tentu saja, pilihan ini tergantung kesepakatan Bunda bersama pasangan.
Jika memang Bunda bertanya-tanya kapan waktu terbaik untuk mengumumkan berita kehamilan, setidaknya ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan lebih dahulu.
Waktu yang tepat untuk mengumumkan berita kehamilan
Rata-rata para ibu akan menyebarkan berita bahagia ini setelah usia kandungan memasuki usia 12 minggu. Hal ini terkait dengan pertimbangan bahwa risiko keguguran sudah mulai berkurang. Tetapi, jika Bunda tidak bisa menahan rasa kegembiraan ini terlalu lama, berikut beberapa alasan bagus untuk berbagi berita dengan semua orang:
1. Anda melakukan program bayi tabung atau IVF?
Bunda dan pasangan telah berjuang untuk memiliki bayi untuk waktu yang lama, sehingga memutuskan bahwa IVF adalah jalan yang harus ditempuh. Ketika semua orang sudah mengetahui bahwa Parents sedang menjalani IVF, kemungkinan Anda ingin memberitahu tentang hasil hasil positif yang telah didapatkan.
2. Anda tidak dapat menyembunyikan morning sickness
Sulit rasanya untuk ‘menyembunyikan’ berita kehamilan Anda jika memang kondisi morning sickness yang dialami sangat buruk. Membiarkan orang-orang di lingkungan terdekat mengatahuinya tentu saja bisa membantu Anda untuk bisa lebih memahami kondisi kehamilan.
Jika memang dirasa tidak kuat, rekan kantor pun bisa mengerti mengapa Anda harus mengambil cuti di waktu krisis, dan keluarga tentu saja bisa membantu pada saat dibutuhkan. Jangan lupa untuk membicarakannya dengan dengan atasan tentang pekerjaan dan kondisi morning sickness yang ekstrem.
3. Anda mengalami keguguran dari sebelumnya, dan berharap kali ini akan berbeda
Ibu hamil yang mengalami keguguran sebelumnya tentu saja ingin memberi tahu orang-orang yang dicintai kapan ia hamil lagi. Bagi ibu hamil yang sebelumnya mengalami keguguran, tentu saja memerlukan cinta dan dukungan di masa kritis ini. Jangan sungkan untuk meminta bantuan, atau sekadar bertanya tentang pengalaman hamil pada teman dan keluarga.
4. Anda ingin berbagi foto USG yang pertama
Dokter kandungan atau ginekolog Anda tentu saja akan menjadwalkan USG. Melihat janin yang akan tumbuh dan berkembang bersama-sama selama 9 bulan untuk pertama kalinya tentu saja akan menjadi momen yang membahagiakan. Tak mengherankan jika pada akhirnya rasa bahagia ini ingin segera disebarkan.
5. Anda telah melakukan melakukan beragam tes kehamilan
Beberapa ibu mungkin harus menjalani pemeriksaan prenatal non-invasif di awal kehamilan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah janin memiliki kelainan kromosom atau tanda-tanda sindrom Down.
Sebagai nilai tambah, pemindaian ini juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi. Jika Parents telah mendapatkan ‘lampu hijau’, tentu Bunda akan lebih percaya diri dalam mengumumkan berita kehamilan.
6. Anda memiliki rencana perjalanan jauh
Anda sedang merencanakan liburan atau perjalanan kerja? Kemungkinan Bunda harus berpikir dua kali untuk melakukannya.
Perjalanan dengan jarak yang jauh diawal kehamilan tentu saja berisiko. Untuk itulah, tidak ada salahnya jika Anda mengumumkan kondisi kehamilan, khususnya pada atasan sehingga bisa melakukan diskusi.
Baca juga:
Ide Kreatif dan Anti Mainstream Untuk Mengumumkan Kehamilan Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.