Bella Bonita Melahirkan Anak Pertama Lebih Cepat, Mengapa Bisa Terjadi?

Tidak merasakan kontraksi sama sekali, bayi Bella lahir sebelum waktunya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menimbulkan kontroversi bahkan sejak awal menikah, pasangan Denny Caknan dan Bella Bonita tengah berbahagia. Bella Bonita melahirkan anak pertamanya dengan selamat.

Sayangnya, kabar ini disertai dengan kenyataan bahwa Bella melahirkan lebih cepat dari HPL. Bella mencurahkan isi hatinya karena kini, sang putri harus dirawat intensif di NICU hingga kondisinya stabil.

Apa yang menyebabkan anak bisa lahir lebih cepat? Bisakah ini terjadi pada semua ibu hamil? Berikut penjelasannya, Parents.

Curahan Bella Bonita Melahirkan Anak Pertama

Melalui akun Instagram, Bella melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan. Bella menerangkan pukul 02.00 dini hari, ia belum merasakan kontraksi. Mendadak, air ketubannya keluar bercampur darah.

Gak ada pembukaan sama sekali. Tiba- tiba air ketuban pagi tadi jam dua keluar campur darah,” tulis Bella di Insta Story-nya, Senin, 5 Februari 2024.

“Mama gak ngerasa kalau adek kecapekan. Maafin mama ya sayang, belum waktunya,” ujar Bella. Si kecil lahir saat usia kehamilan Bella sekitar 35-36 minggu.

Terkini, bayi mungil bernama Cundamani itu masih harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) setelah menjalani operasi Caesar pukul 08.30 WIB.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Sekarang stabil, tadi sempat retraksi napasnya cepat sampai 68 kali per menit, padahal normal 40-60,” ujar Dirut RS Husada Utama (RSHU) Surabaya dr Didi Dewanto SpOG, yang membantu menangani Bella bersalin.

Dokter Didi melanjutkan bahwa ada banyak faktor yang akhirnya membuat Bella harus melahirkan lebih cepat. Salah satunya karena ketuban pecah atau prematuritasi.

“Akhirnya saat di NICU dilakukan tindakan pasang NCPAP dan pasang infus karena ada retraksi,” pungkas dr. Didi lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 10 Potret Anak Kembar Cynthia Lamusu yang Lahir Prematur, Kini Sudah Besar

Mengenal Faktor Risiko Ibu Melahirkan Prematur

Melansir laman Alodokter, bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Merujuk data WHO, Indonesia sendiri berada di urutan kelima negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Sementara menurut data Kementerian Kesehatan, angka bayi prematur di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 7 – 14%. Sebagai bandingan, angka kelahiran bayi prematur di beberapa negara berkembang yaitu 5 – 9%; sementara di Amerika Serikat adalah 12 – 13%.

Ada beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan bayi prematur. Mulai dari usia, riwayat persalinan, hingga gaya hidup. 

“Persalinan prematur atau sebelum waktunya bisa terjadi karena adanya faktor tertentu. Sebut saja ketuban pecah dini pada pasien yang mengalami infeksi,” kata dr. Gorga I.V.W. Udjung, Sp.OG, saat dihubungi oleh penulis melalui Whatsapp.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ibu hamil janin kembar sehingga air ketubannya berlebih, preeklampsia dan masalah pada mulut rahim (incompetent cervix) juga bisa menjadi faktor risiko lain,” tambah dr. Gorga.

Lebih lanjut, dr. Gorga menuturkan sejumlah faktor antara lain gaya hidup yang berpengaruh seorang bayi bisa saja lahir sebelum waktunya.

  • Stres yang berlebihan dalam waktu lama,
  • Ibu yang merokok saat hamil,
  • Konsumsi minuman beralkohol,
  • Berat badan terlalu rendah atau obesitas,
  • Pola makan yangg buruk sehingga kurang gizi,
  • Pernah melahirkan bayi prematur.

Selain itu, penyakit dan kondisi medis juga turut meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan bayi prematur, antara lain:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, preeklamsia, penyakit jantung, penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, dan penyakit menular seksual,
  • Pernah keguguran atau melakukan aborsi,
  • Perdarahan dari vagina di trimester 1 atau 2 kehamilan,
  • Polihidramnion (air ketuban yang terlalu banyak),
  • Gangguan plasenta, mulut rahim (serviks), atau rahim.

Bunda, semoga kisah ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, ya.

Baca juga: 

11 Artis Melahirkan Bayi Prematur, Jauh dari HPL Dokter

Lahir Prematur, Intip 15 Potret Anak Audi Marissa yang Tumbuh Sehat dan Menggemaskan!

25 Artis Indonesia Melahirkan di 2023, Ada yang Harus Bersalin Sendirian