6 Bahaya Belajar Mengemudi Saat Anak Belum Cukup Umur, Parents Jangan Abai!

Banyak risiko yang harus ditanggung, yuk, pahami dulu bahayanya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang mandiri. Maka, tidak heran banyak orang tua yang bangga saat anaknya sudah bisa mengemudi kendaraan sendiri. Padahal ada acuan usia yang harus dipenuhi untuk boleh berkendara. Belajar mengemudi saat belum cukup umur justru bisa membahayakan keselamatan anak. 

Belakangan ini cukup banyak kita lihat anak-anak remaja mulai usia 11 tahun yang mengendarai kendaraan sendiri. Dengan yakinnya mereka mengemudi kendaraan, baik untuk ke sekolah maupun ke rumah teman.

Padahal ada batasan usia untuk memiliki surat izin mengemudi (SIM). Jadi bukan hanya membahayakan keselamatan, mengizinkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan juga sama saja mengajarkan anak untuk melanggar aturan. 

6 Bahaya Anak Belum Cukup Umur Belajar Mengemudi 

Bukan tanpa alasan mengapa anak yang berusia terlalu muda tidak diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan. Setidaknya ada 5 bahaya yang bisa terjadi bila anak belajar mengemudi saat belum cukup umur, yaitu:

1. Bisa Kena Tilang 

Sumber: Pexels

Satu risiko yang pasti terjadi saat anak di bawah umur mengendarai kendaraan adalah bisa kena tilang. Merujuk pada Pasal 81 ayat 2, 3, 4, dan 5 UU No. 22 Tahun 2009, untuk memiliki SIM A dan SIM C seseorang harus berusia minimal 17 tahun. 

Sehingga anak tentu saja tidak bisa membuat SIM bila belum mencapai usia tersebut. Sedangkan saat berkendara, seseorang wajib memiliki dan membawa SIM. Maka bisa dipastikan si kecil akan kena tilang saat berkendara.  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cara Perpanjang SIM Online Lengkap dengan Biayanya, Para Ayah Perlu Tahu!

2. Anak yang Belajar Mengemudi Terlalu Dini Berisiko Mengalami Kecelakaan

Sumber: Pexels

Terjadi kecelakaan merupakan risiko yang cukup besar bila anak dibiarkan mengemudi. Berdasarkan data CDC di tahun 2019 ada 2.400 anak usia 13-19 tahun di Amerika Serikat yang meninggal dan 258.000 yang dirawat di ruang gawat darurat akibat kecelakaan saat menyetir. Artinya ada 7 anak setiap harinya yang meregang nyawa di jalanan. Parents tentu tidak ingin anak menjadi salah satunya bukan? 

Di usia yang masih belia, kemampuan anak untuk berpikir saat mengemudi belum teruji. Ditambah lagi kondisi mental anak yang masih belum stabil, juga menjadi bahaya yang harus dipertimbangkan. Risiko kecelakaan juga semakin tinggi bila anak menyetir dengan ditemani penumpang yang juga masih di bawah umur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Rentan Picu Kecelakaan, Mengapa Ngebut di Jalan Tol Terasa Nyaman?

3. Anak Belum Benar-Benar Paham Aturan Saat Belajar Mengemudi

Sumber: Pexels

Untuk anak di bawah umur juga belum paham aturan standar keamanan. Anak-anak cenderung melanggar aturan keselamatan. Masih dari data CDC, anak remaja yang menggunakan seat belt hanya berkisar di angka 87%.

Menggunakan seat belt adalah suatu keharusan untuk melindungi diri saat di perjalanan. Anak-anak juga sering kali melakukan hal lain saat sedang mengemudi, misalnya bermain ponsel atau bercanda dengan penumpang di sebelahnya. Hal tersebut tentu saja dapat membahayakan keselamatan mereka. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Fisik Belum Mumpuni 

Sumber: Pexels

Kendaraan, baik roda 2 maupun roda 3, tentu dirancang dengan ukuran tubuh orang dewasa. Tinggi badan menjadi suatu yang sangat krusial saat berkendara. Saat tinggi badan anak belum cukup, ia akan kesulitan untuk menginjak gas dan rem. Kakinya juga mungkin akan kesulitan untuk menapak pada dasar kendaraan. 

Kondisi tersebut tentu akan membahayakan keselamatannya saat berkendara. Bahkan, seseorang yang cukup umur pun tetap harus diukur tinggi badan dan kesiapan fisiknya sebelum mendapatkan izin mengemudi. 

Artikel terkait: Pentingnya Menerapkan Body Image Positif pada Praremaja, Bisa Memengaruhi Psikologis

5. Tidak Bisa Mendapatkan Asuransi 

Sumber: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat terjadi kecelakaan, asuransi umumnya tidak akan bersedia untuk mengklaim biaya pengobatan. Sebab, kecelakaan terjadi akibat melanggar hukum. Hal ini tentu saja akan memberikan kerugian yang semakin besar.

Begitu pun dengan asuransi kendaraan. Bila pihak asuransi mengetahui kecelakaan terjadi saat mobil atau motor dikendarai oleh anak di bawah umur, maka segala kerusakan dan biaya perbaikannya tidak akan ditanggung. 

6. Membuat Anak Trauma

Sumber: Pexels

Masih ingat dengan kasus kecelakaan yang menimpa Dul Jaelani anak Ahmad Dhani? Dul yang saat itu masih berusia belia harus menghadapi kecelakaan maut yang berujung pada tewasnya beberapa orang.

Selain merugikan secara materi, kejadian tersebut juga sempat membuatnya trauma untuk jangka waktu yang cukup lama. Bila hal tersebut sampai terjadi, akan menjadi tantangan juga bagi orang tua untuk membantu anak keluar dari rasa traumanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah beberapa bahaya membiarkan anak belajar mengemudi. Mengajarkan kemandirian tentu harus disesuaikan juga dengan usia si kecil. Parents sebaiknya tidak mengizinkan anak di bawah umur untuk mengemudi. Selain berisiko mengalami kerugian finansial, nyawa anak juga menjadi taruhannya.

Baca juga: