Luangkan waktu 7 menit untuk melihat betapa ajaibnya hidup ini. Bayi prematur bernama Ward lahir 3,5 bulan lebih awal, dengan berat tidak lebih dari 700 gram. Video mengharukan ini dibuat 1 tahun setelah ia lahir.
Baca juga artikel menarik lainnya:
7 Jam Setelah Dilahirkan, Bayiku Meninggal Karena Thallasemia
Sebelum janin terbentuk dengan sempurna dan siap dilahirkan ke dunia, umumnya akan berada di dalam kandungan sang ibu selama 9 bulan lebih. Dalam kurun waktu tersebut, sang calon bayi akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam tubuh sang ibunda tercinta. Namun ada sebuah kejadian menakjubkan yang terjadi pada salah satu wanita, dimana dirinya sudah melahirkan bayinya lebih awal. Tonton video dan simak ulasannya.
Cerita Haru Sang Ibu yang Melahirkan Anaknya Secara Prematur
Tanggal 20 Juli tahun 2012, merupakan hari yang tak akan terlupakan bagi seorang ibu yang bernama Lyndsey. Sebab tanggal tersebut merupakan empat hari dimana anaknya yang bernama Ward terlahir ke dunia, dalam keadaan prematur 3,5 bulan. Karena lahir lebih cepat dari yang seharusnya, tubuh sang bayi masih begitu ringkih nan begitu kurus dengan berat badan tidak lebih dari 700 gram.
Fisiknya yang masih begitu lemah, akhirnya tim medis pun memberikan penanganan dengan menambahkan beberapa alat medis di tubuh si mungil. Sedangkan di hadapan sang bayi, terlihat Lyndsey yang tengah berusaha menggendong dan mendekapnya secara perlahan. Tentu saja aksinya tersebut didampingi oleh perawat, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Nampaknya sang ibu ingin membiarkannya anaknya dalam dekapannya lebih lama.
Terlihat jelas bila alat medis yang dipasangkan pada tubuh mungil tersebut tidaklah sedikit. Berbagai alat tersebut semakin terlihat jelas, ketika sang ibu berusaha duduk sambil mendekap anaknya dalam pelukan hangatnya. Setidaknya ada dua orang perawat yang membantunya menata alat medis tersebut agar si bayi prematur ini merasa nyaman di pelukan ibunya. Berhasil memeluk anaknya, sang ibu tersenyum tipis sembari melihat anaknya tersebut.
Seperti ibu kebanyakan, Lyndsey mencoba mengelus anaknya dengan lembut di bagian punggungnya. Meski tampak tersenyum pada awalnya, akhirnya tangisan haru tak bisa lagi dibendungnya. Sang ibu masih terlihat sedih ketika salah satu perawat memberikan selimut kepada anaknya agar tubuhnya tetap hangat. Pada scene berikutnya penonton dibuat sedih, lantaran sang ibu terlihat menahan tangisnya dan mencoba mengingat anaknya dalam perjalanan pulang.
Pada menit ke 2:26, sang anak sudah diletakkan dalam inkubator bayi lengkap beserta alat bantu medis pada tubuhnya. Di samping inkubator bayi tersebut, sang ibu melihat anaknya yang tertidur pulas dengan seksama. Kamera pun menyorot bagaimana sang anak harus berjuang untuk tetap hidup, dengan bantuan berbagai alat medis yang bahkan ukurannya lebih besar dari tubuhnya sendiri.
Beberapa kali pula kamera berhasil menangkap momen ketika si mungil ini mulai menggerakkan anggota tubuhnya perlahan. Melihat sang buah hati merespon akan kedatangannya, sang ibu tertawa melihatnya seakan begitu berbahagia dengan hal kecil tersebut. Kamera tubuhnya cukup kurus, Anda bisa melihat bila jantungnya bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya. Anda mungkin akan merasa lemas sekaligus kasihan ketika melihatnya.
Berhasil Keluar Dari Masa Kritis
Penonton akan dibuat tersentuh dengan adanya aneka hiasan yang ada di kamar si kecil dirawat. Setidaknya ada dua boneka beruang menggemaskan dan gantungan berbentuk lonceng yang menghiasi kamarnya. Disaat yang bersamaan, si bayi prematur ini tengah menjalani pergantian alat medis yang dikenakannya agar tidak ada kotoran yang menumpuk di dalamnya. Tidak lupa pula sang dokter menimbang berat badannya untuk memantau perkembangan si kecil.
Nampaknya hasil pemeriksaan cukup baik, karena sang ibu terlihat tersenyum lebar saat buah hatinya dalam proses pemeriksaan. Scene selanjutnya, Anda akan disuguhi gambar dimana sang ibu berada di sampingnya dan mengecup pelan kepala anaknya tersebut beberapa kali. Sedangkan pada scene selanjutnya, hanya tinggal beberapa alat medis saja yang masih dikenakannya untuk bisa bertahan hidup.
Tampaknya si bayi mungil ini berhasil melewati masa kritis karena berat badannya bertambah selang bergantinya hari. Bahkan kini sang ibu sudah bisa tersenyum cukup lebar selagi mengasuh anaknya tersebut. Beberapa kali kecupan di kepala diterimanya, membuat sang bayi merasakan banyaknya kasih sayang yang diterimanya. Setelah sekitar 107 hari di NICU tanpa ditemani oleh sang ibu, bayi ini pun diperbolehkan pulang dan berhasil bertahan hidup.
Video satu ini mengingatkan kita pada betapa kuasanya Tuhan terhadap segala kehidupan di bumi ini. Meski sang buah hati terlahir prematur karena lahir sekitar 3,5 bulan lebih awal, anak yang diberi nama Ward ini berhasil bertahan hidup hingga sekarang. Bahkan kini Ward telah tumbuh menjadi bayi sehat yang menggemaskan, layaknya anak pada umumnya. Siapapun yang melihat video ini akan dibuat terharu melihat kasih sayang sang ibu membesarkannya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.