Harapan menanti buah hati 9 bulan lamanya selama hamil harus pupus tatkala buah hati yang dilahirkan menjadi bayi pejuang NICU lalu meninggal dunia. Bunda mungkin bisa bayangkan, betapa hancurnya hati seorang ibu yang mengalami kejadian naas tersebut.
Ia adalah Bunda S yang menceritakan kisahnya di Aplikasi TheAsianparent. Berbagai suka dan duka yang dialami ketika hamil, hingga harapannya memeluk buah hati, harus kandas ketika si kecil yang ia nantikan kehadirannya harus kembali ke pangkuan Sang Maha Kuasa
Begini kisah selengkapnya.
“Berharap ia lahir dan ada di box bayi lucu itu…”
“Hallo bunda waktu itu aku sudah posting kehamilan, tapi anakku cuma sehari semalam di dunia dan sekarang dia udah bahagia di surga sana…
Ketika usia kandungan 38 minggu, aku melahirkannya. Rasa sakit tak tertahan lagi, sakitnya super duper banget. Alhamdulillah gak ada takut untuk melahirkan. Di dalam hati, aku cuma bisa berdoa anak aku bakal lahir dan berada dalam box bayi yang lucu itu.
Setelah 1 hari 1 malam ngerasain kontraksi, sampai digunting pun ga terasa sakit lagi Bun, cuma terdengar krekkrekkrekk dan anakku lahir setelah digunting (episiotomi) itu. Ditambah dapat 12 jahitan atas dan bawah. Nikmat banget kan Bun.”
Menjadi bayi pejuang NICU
“Tetapi anakku tidak menangis Bunda, anakku sepertinya udah lemes banget. Dan akhirnya anakku dibawa ke ruang NICU.
Keesokan harinya, anakku udah nangis, pup, pipis, udah minum susu. Udah tenang lah perasaan ini, orangtuaku juga tenang, sempet tidur siang kita semua.
Tiba-tiba saat magrib berkumandang, dokter menelepon mengatakan bahwa ada yang ingin dibicarakan. Suamiku pun menemui dokter tersebut.
Perasaan udah gak enak dan akhirnya pun aku gak sadar lagi habis lahiran. Aku terus jalan mengejar suamiku ke ruangan NICU. Air mata ini sudah tak terbendung lagi… Doa tak luput dari mulut ini supaya keajaiban itu ada.”
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
“Aku pun harus menerima kenyataan…”
“Jam menunjukan 08:15, dokter pun menghampiri. “Maaf ya ibu kalo 5 menit lagi gak ada perubahan, semua kita cabut ya bu,” ujar dokter itu.
Air mataku dan suamiku tidak berhenti mengalir dan rasa hancur hati ini tak tertahan lagi. Rasanya sakittt bangettttt… sakitt bangettt, dan seketika rasanya berdiri pun tak sanggup lagi. Tapi sekarang anakku udah bahagia di surga sana.
Dan alhamdulillah sekarang aku udah positif lagi. Doain ya temen-teman semua kita semua sehat selalu panjang umur, ibu dan anaknya selalu dilindungin oleh Allah SWT, Aamiin.”
Dari pengalaman sang Bunda tersebut kita hendaknya berkaca untuk tetap mengambil hikmah dari segala hal yang terjadi. Kita doakan saja ya Bun agar kehamilannya kali ini bisa memberikan kabar baik.
Sang Bunda memang tidak menjelaskan secara rinci alasan si kecil bisa masuk NICU. Namun, menurut Ahli ada beberapa faktor penyebab seorang bayi baru lahir direkomendasikan untuk mendapat perawatan di NICU.
Penyebab bayi butuh bantuan NICU
Dilansir dari Stanford Children, dalam beberapa kasus, bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri di luar rahim. Pada kondisi ini bayi seringkali ditempatkan di Neonatal Intensif Cara Unit (NICU) untuk mendapatkan perawatan khusus.
Sebagian besar bayi yang berada di NICU merupakan bayi yang lahir dengan berat badan rendah maupun lahir secara prematur. Selain itu, bayi dengan masalah kesehatan pun biasanya akan dirawat di NICU terlebih dahulu.
Artikel Terkait : Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas ibu itu sendiri, faktor sang bayi, dan faktor kelahiran.
Faktor dari ibu antara lain :
- Memiliki penyakit menular seksual
- Mengalami diabetes
- Tekanan darah tingi atau hipertensi
- Mengalami perdarahan
- Berusia lebih muda dari 16 tahun atau lebih dari 40 tahun
- Mengalami ketuban pecah dini
- Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban
- Menggunakan narkoba atau mengonsumsi alkohol
Faktor dari bayi antara lain :
- Bayi mengalami cacat lahir
- Bayi lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau lebih dari 42 minggu
- Berat lahir kurang dari 2.500 gram
- Memiliki gangguan pernapasan
- Mengalami infeksi seperti herpes, clamidia yang tertular dari ibu
- Memerlukan prosedur khusus seperti yranspfusi darah
- Perlu oksigen tambahan
- Mengalami gula darah rendah atau hipoglikemia
****
Semoga impian Bunda S untuk memeluk buah hati bisa terwujud dalam kehamilannya kali ini. Amin.
Baca Juga :
Bayi Lebih Rentan Terkena DBD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya Berikut Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.