Ketika diberitahu bahwa posisi bayi yang dikandung terbalik atau sungsang, tentu Bunda khawatir dengan proses persalinan yang berisiko. Risiko bayi meninggal saat dilahirkan akibat posisi sungsang juga bisa terjadi.
Tentu saja, Bunda pun harus berkonsultasi rutin dengan dokter agar bayi bisa lahir dengan selamat walaupun posisinya sungsang. Salah satunya dengan melakukan operasi caesar sebagai salah satu jalan melahirkan bayi dengan selamat.
Dalam kasus bayi sungsang, persalinan normal memang bisa dilakukan. Namun tentunya melahirkan bayi sungsang secara normal tidak bisa dilakukan sembarang. Ada kriteria khusus dan perlu pendampingan medis yang tepat.
Bayi meninggal saat dilahirkan akibat kelalaian dokter.
Kasus bayi meninggal saat dilahirkan akibat malpraktik
Seorang ibu berusia 30 tahun di Dundee, Skotlandia, harus menelan kenyataan pahit. Karena ia kehilangan sang buah hati akibat kelalaian dokter yang mendampinginya dalam proses persalinan. Bayinya meninggal dengan leher putus dan kepala tertinggal di rahim.
Ibu yang tidak disebutkan namanya ini, mengaku bahwa bayinya dalam posisi sungssang dan harus melakukan persalinan prematur. Meski seharusnya dia disarankan melakukan caesar, namun dokter yang menanganinya malah mendorong dia untuk melakukan persalinan normal.
Dr. Vaishnavy Laxman, seorang konsultan OB/GYN berusia 41 tahun, dilaporkan memberi instruksi pada ibu tersebut untuk mengejan sementara dirinya memegangi kaki si bayi. Tekanan ini menyebabkan kaki, tangan dan bahu bayi terlepas dari kepala bayi.
Ketika petugas medis menyadari apa yang terjadi, dokter melakukan bedah caesar untuk mengambil kepala bayi, dan menyatukan kembali dengan lehernya. Supaya sang ibu yang berduka cita bisa memeluk dan mengucapkan selamat tinggl pada bayi malang tersebut.
Diketahui bahwa bayi mengalami kondisi tali pusar prolaps, di mana tali pusar mendahului kepala bayi. Dalam kondisi normal, hal ini sudah berbahaya. Ditambah dengan kondisi bayi sungsang, dan masih rapuh karena prematur.
Selain itu, dilaporkan bahwa sang ibu baru dalam tahap pembukaan awal, baru pecah ketuban dan pembukaannya baru 3cm ketika dokter menyuruh proses persalinan dilakukan.
Selain itu, laporan kasus ini juga menyebut bahwa detak jantung si bayi sangat lemah namun tetap hidup ketika lehernya patah dalam proses persalinan. Charles Garsied, pengacara yang menangani kasus ini mengatakan, Dr. Laxman menerapkan pilihan yang salah, karena seharusnya persalinan dilakukan secara caesar dan bukan vaginal.
Sang ibu yang berduka mengaku bahwa dirinya dipaksa untuk melakukan persalinan normal. Meski dia sudah memprotes, pihak medis telah berusaha memotong serviksnya tanpa memberitahu lebih dulu, juga tanpa obat bius. Dia sudah memohon agar mereka berhenti, namun permohonannya diacuhkan.
Kasus bayi meninggal saat dilahirkan juga terjadi di Indonesia
Kasus bayi meninggal saat dilahirkan dalam keadaan sungsang juga pernah terjadi di Palembang. Tepatnya tahun 2016, pasangan suami istri Irwansyah dan Rusmiati, warga Kecamatan Sebrang Ulu harus menanggung duka yang teramat dalam. Karena bayi mereka meninggal dalam kondisi leher patah akibat terlilit tali pusar.
Sindonews melaporkan, Rusmiati sudah meminta persalinan dilakukan secara caesar saat tahu anaknya sungsang, namun bidan yang menanganinya mengatakan bahwa dia bisa melakukan persalinan normal.
Alangkah terkejutnya Rusmiati dan sang suami ketika diberitahu bahwa anaknya meninggal. Mereka menuntut sang bidan dengan tuduhan melakukan malpraktik. Namun si bidan sendiri menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa bayi itu sudah meninggal beberapa hari dalam kandungan sebelum dilahirkan.
Bagaimana bayi sungsang bisa dilahirkan dengan selamat?
Sekitar 3-4% kehamilan mengalami kondisi bayi sungsang. Penyebab bayi sungsang bisa beragam, bisa jadi karena ia sudah pernah melahirkan beberapa anak sebelumnya, hamil anak kembar, atau melahirkan prematur, maka dia berisiko mengandung bayi sungsang.
Bayi sungsang sebenarnya adalah kasus yang sering terjadi sehingga dianggap normal. Namun, risiko bahaya baru muncul ketika proses persalinan. Karena bayi sungsang berisiko terjebak di jalan lahir. Juga risiko tali pusar tertekan atau putus secara prematur.
Beberapa studi menyebut, agar bisa melahirkan bayi sungsang dengan selamat, dan mencegah kasus bayi meninggal saat dilahirkan, maka persalinan caesar adalah cara paling tepat dan aman untuk bayi.
The British Journal of Obstetrics and Gynaecology mengamini hal ini. Jurnal itu menyebut bahwa meski seorang petugas medis terlatih menangani persalinan normal bayi sungsang, namun bedah caesar tetap merupakan pilihan yang aman untuk dilakukan.
*Disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
Bayi Olivia meninggal akibat tengkorak retak saat persalinan forceps
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.