Kasus anak yang kesetrum hingga berujung hilang nyawa memang masih sering terjadi. Termasuk main handphone ketika hujan deras yang sangat berisiko. Kematian seorang ABG berikut ini jadi buktinya. Anak muda tersebut tewas tersambar petir karena main HP ketika hujan turun begitu deras. Nahasnya, saat itu ia memainkan ponselnya ketika berada di ruang terbuka.
Bagaimana kronologi kejadiannya? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
ABG Tewas Tersambar Petir karena Main HP, Peringatan Bagi Parents
Sumber: Shutterstock
Nasib nahas dialami seorang anak muda di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pasalnya, anak laki-laki yang masih duduk di bangku kelas XI SMK itu tersambar petir pada hari Senin (23/11/2020) hingga kemudian tewas.
Kapolsek Grobogan Iptu Parjin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, korban tengah nongkrong di warung kopi sambil mengisi daya ponselnya. Cuaca saat itu memang sedang mendung dan tak lama kemudian turun hujan deras.
“Kejadiannya kemarin petang, magrib sekitar jam 18.00 WIB. Korban tewas saat tengah bermain handphone dan cuaca saat itu hujan deras,” kata Parjin seperti diberitakan Detik.com.
Parjin melanjutkan, sore itu, hujan turun mengguyur wilayah Grobogan sekitar pukul 17.00 WIB. Korban sedang bersama dua orang kawannya di sebuah kedai kopi. Saat kejadian, ia sedang main game online di bagian depan warung kopi yang memang cukup terbuka.
Satu jam berselang, hujan ternyata turun semakin deras ditambah dengan petir yang menyambar-nyambar. Sayangnya, korban tak menghiraukan hal tersebut dan memilih terus bermain meski sedang mengisi daya ponsel. Tak lama kemudian, suara petir terdengar menggelegar. Korban seketika itu langsung terpental bersama ponselnya.
“Hujan deras dan petir, namun korban tetap melanjutkan main handphone dengan keadaan posisi handphone diisi daya,” lanjut Parjin.
ABG Tewas Tersambar Petir karena Main HP, Ditemukan Luka Bakar di Tangan
Sumber: Shutterstock
Peristiwa tersebut menurut saksi terjadi begitu cepat. Kilat menyambar korban yang sedang asyik bermain game online kemudian korban terpental dan langsung tak sadarkan diri. Parjin mengatakan, rekan korban sempat mencoba menolong dengan membalik badan korban, begitu pula pemilik kedai yang mencoba menolong namun korban tak bergerak sama sekali.
“Rekan korban berusaha menyadarkan, dengan membalikkan posisi badan ke keadaan terlentang. Pemilik warung juga berusaha menolong. Namun saat itu, diduga korban sudah tidak bernyawa,” kata Parjin.
Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan luka bakar di tangan korban, tepatnya ada tiga titik luka bakar di telapak tangan sebelah kanan korban. Luka tersebut terlihat memerah dan berukuran sepanjang kurang lebih 6 cm. Tak hanya itu, di telapak tangan kiri korban juga terdapat satu titik luka bakar dan tidak ada tanda-tanda luka akibat penganiayaan.
“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga penyebab meninggalnya korban yakni pada waktu main game online, posisi HP sedang di-charge dan ada petir yang menyambar,” lanjut Parjin.
Keluarga Ikhlas dan Tak Mau Mayat Korban Diotopsi
Sumber: Shutterstock
Keluarga korban saat ini merasa sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. Jenazah langsung diserahkan kepada orang tua korban sebab mereka menolak untuk dilakukan autopsi.
Parjin juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada. Bermain ponsel saat hujan turun disertai petir memang tak membahayakan apabila dilakukan di dalam rumah yang terlindung.
Namun, situasi bisa berubah menjadi berbahaya apabila seseorang sedang berada di ruang terbuka dan ponsel dalam kondisi terhubung dengan listrik karena diisi daya.
“Kami mengimbau kepada masyarakat wilayah Kecamatan Grobogan agar berhati-hati saat menggunakan ponsel di luar rumah dan dalam posisi hujan disertai petir karena hal ini sangat membahayakan,” katanya.
Ia pun meminta agar warga segera masuk ke dalam rumah apabila melihat atau mendengar petir menyambar dan menjauhi barang yang mengandung logam seperti pagar besi atau bangku besi.
“Jika ada petir saat kita berada di luar rumah, sebaiknya langsung segera berlindung ke dalam ruangan. Jauhi barang yang mengandung logam seperti pagar atau bangku besi sebab benda-benda ini dapat berfungsi sebagai konduktor listrik,” pungkasnya.
Dikutip dari Detik Inet, pada dasarnya ponsel tidak bisa tersambar oleh petir karena kebanyakan gawai saat ini sudah tidak menggunakan kabel atau wireless. Namun, situasi bisa berbeda ketika seseorang bermain ponsel di dalam rumah saat hujan petir dan ponsel terhubung dengan charger ke colokan listrik.
Dalam situasi yang demikian, maka akan ada peluang seseorang tersembar petir sebab apabila listrik menyambar tiang listrik maka ada kemungkinan beban listrik memenuhi jaringan listrik rumah dan merusak ponsel yang sedang diisi daya.
Semoga apa yang menimpa ABG asal Grobogan di atas bisa menjadi peringatan bagi kita bersama untuk lebih berhati-hati ya Parents.
Baca juga:
Waspada! Ini 5 dampak buruk yang terjadi jika Bunda main HP saat menyusui
Hati-Hati! Sepeda Listrik Meledak, Ibu dan Anak Meninggal Akibat Luka Bakar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.