Viral Bayi Kenzie 1 Tahun dengan Berat 27 Kg, Begini Tanggapan Dokter

Begini kondisi terkini dan tanggapan dokter mengenai kasus obesitas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tengah viral di media sosial sosok seorang bayi bernama Kenzie di kabupaten Bekasi yang memiliki berat badan di atas rata-rata. Ya, bayi Kenzie yang masih berusia 1 tahun 4 bulan tersebut sudah memiliki berat badan 27 kg, jauh di atas berat badan normal anak usianya.

Berikut kondisi Kenzie terkini dan tanggapan dokter anak mengenai hal tersebut, Parents.

Kondisi Bayi Kenzie yang Mengalami Obesitas

Muhammad Kenzi Alfaro merupakan bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas. Kisahnya mulai banyak diketahui publik semenjak banyak diperbincangan di sosial media.

Melansir Kompas.com, sang ibunda, yakni Pitriyah (40) mengatakan bahwa berat badan sang buah hati naik dengan pesat setelah usianya enam bulan. Saat lahir, berat badan Kenzie ialah sekitar 4 kg.

Artikel Terkait: 6 Fakta dan Pertanyaan Seputar Obesitas Anak, Ini Jawaban Dokter Parents!

Diberi Asupan Kental Manis

Sang ibunda juga menuturkan bahwa sang buah hati tidak diberikan ASI sejak awal lahir. Ia diberikan susu formula sejak lahir, lalu dilanjutkan dengan memberikan kental manis. Hal tersebut ia lakukan karena mengaku tidak memiliki biaya membeli susu formula untuk buah hatinya tersebut.

Baru Bisa Duduk dan Berbaring

Parents, karena kondisi berat badannya tersebut, Kenzie memang tidak seaktif teman-teman seusianya. Menurut penuturan sang ibunda, Kenzie baru bisa duduk dan berbaring.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anaknya tersebut memang sudah mencoba untuk berdiri, tetapi hanya bertahan selama beberapa detik. Ia pun kemudian duduk kembali.

Artikel Terkait: Jangan Anggap Remeh! Kenali Tanda, Penyebab, dan Tips Menangani Kondisi Anak Obesitas

Sudah Dibawa ke Rumah Sakit

Pihak pemerintah kabupaten Bekasi pun menyambangi Kenzie. Tepatnya pada beberapa waktu lalu (23/02) Kenzie terlihat dibawa oleh petugas untuk diperiksakan lebih lanjut ke Rumah Sakit Hermina, Bekasi.

Sebelum kejadian viral, menurut penuturan petugas dan anggota keluarga, Kenzie pun sempat dibawa ke rumah sakit dan diperiksakan juga ke puskesmas terdekat. Namun, karena adanya persoalan administrasi, pemeriksaan lanjutan pun belum dilakukan kembali.

Setelah melalui observasi di RS Hermina, pihak rumah sakit memutuskan untuk merujuk kembali Kenzie ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Hal ini karena RSCM dianggap memiliki fasilitas dan sumber daya yang lebih memadai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanggapan Dokter Mengenai Kenzie

Terkait dengan hal ini, Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) melalui Media Briefing bertajuk Obesitas Pada Anak dan Dampaknya (07/03/2023), mencoba menyampaikan pendapatnya.

Menurut dokter Piprim, kondisi Kenzie saat ini masih dalam observasi lebih lanjut. Sebab, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kondisi sang anak, terutama dari kebiasaan makannya.

Lebih luas lagi, dokter Piprim menjelaskan bahwa kondisi obesitas pada kasus anak seperti Kenzie memang terlebih dahulu memerlukan perhatian pada pola makan. Sebab, untuk membiasakan aktivitas fisik diperlukan kondisi berat badan yang turun terlebih dulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Jangan Anggap Remeh! Anak Obesitas Berisiko Lebih Rentan Terserang Penyakit Berbahaya

Obesitas Bisa Dicegah

Ia pun mengimbau orangtua untuk lebih memerhatikan status gizi anak-anaknya. Kondisi obesitas erat kaitannya dengan pola hidup dan sangat bisa dicegah.

“Karena kondisi obesitas ini bisa memicu beragam komplikasi dan kondisinya bisa kompleks hingga dewasa bila tak ditangani, sedini mungkin obesitas harus dicegah. Semakin lama obesitas menetap, bisa semakin berbahaya karena risikonya bisa semakin beragam.

Tentunya bisa lakukan intervensi, bergantung pada kondisinya. Tetapi, penanganan setiap kasus bisa berbeda sehingga perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu,” tutur dokter Piprim lagi.

Berkaitan dengan konsumsi kental manis, sebaiknya anak pun memang tidak dibiasakan mengonsumsi gula tambahan sejak dini, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Di bawah 2 tahun tidak boleh mengonsumsi gula tambahan berlebih, maksimal sekali 25 gram,” tutur dokter Piprim kembali.

Di samping itu, dokter Piprim juga menjelaskan bahwa di masa MPASI, anak harus lebih banyak dikenalkan dengan protein hewani karena baik untuk tumbuh kembangnya dan bisa membuat anak kenyang lebih lama. Hindari memberikan terlalu banyak karbihidrat, tepung, dan gula tambahan dalam keseharian. Tetap memerhatikan asupan gizi seimbang dari beragam jenis makanan.

Parents, itulah kabar terkini dari bayi Kenzie. Kita doakan saja ya semoga ia bisa ditangani dengan baik dan memiliki status gizi lebih sehat.

*****

Baca Juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lindungi Anak dari Risiko Obesitas, 7 Negara Ini Batasi Junk Food!

Obesitas dan diabetes anak berkaitan erat, ini hal yang perlu Parents perhatikan

Studi: Terlalu Lama Stay at Home Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak

 

 

 

 

 

 

Penulis

nisya