Bunda, keguguran bayi ataupun stillbirth tentunya merupakan sebuah pengalaman yang tak nyaman untuk dibicarakan. Terlebih, ketika ada si kakak yang menanti penjelasan mengenai kondisi adiknya.
Meski terbilang sulit, seberat apa pun itu, berbicara pada anak mengenai apa yang telah Bunda alami itu ternyata diperlukan, loh.
Namun, tentunya tak perlu terburu-buru. Anda bisa menenangkan diri serta bisa mengikhlaskan terlebih dulu. Ketika sudah siap, tidak ada salahnya Bunda hampiri si kecil dan bangun percakapan mengenai apa yang telah Anda lalui.
Artikel terkait: Parents, Ini 8 Cara Mendukung Ibu yang Baru Mengalami Stillbirth
Perlukah Si Kakak Mengetahui Tentang Keguguran Bayi yang Dialami Bunda?
Beberapa dari Parents mungkin bertanya-tanya, perlu tidak, sih, memberitahu tentang kehilangan bayi ini kepada anak? Jawabannya, si kecil perlu tahu dan informasi ini sebaiknya tidak disembunyikan darinya.
Penjelasan serupa pun dipaparkan oleh Raphael O. Inocencio, RPsy, Psikolog Klinis berlisensi di Better Steps Pyschology. Ia berkata, menjelaskan pengalaman keguguran pada anak memang akan lebih sulit, tetapi sebagai orangtua tentunya kita perlu membangun percakapan yang jujur padanya tentang apa yang terjadi.
Raphael menjelaskan, “Kehilangan bayi seperti stillbirth atau keguguran memang bukan sesuatu yang mudah untuk dibicarakan dengan orang lain, terlebih pada anak-anak. Namun, sebagai orangtua, kita perlu berkata jujur pada mereka terkait apa yang telah dilalui dan terjadi.
“Karena anak mungkin bertanya-tanya, serta terkadang kita kerap salah paham tentang seberapa banyak yang mereka pahami tentang hal ini,” ungkapnya.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk memberitahu si kecil mengenai hal ini? Lebih lanjut, berikut beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan dalam menjelaskannya.
Cara Menjelaskan Tentang Keguguran Bayi pada Anak
1. Saat Anak Tidak Mengetahui Tentang Kehamilan Bunda
Mengutip laman Baby Center, jika belum memberi tahu si kakak tentang kehamilan Bunda, maka tak perlu terburu-buru memberitahunya di awal. Jelaskan terlebih dulu bahwa Bunda sedih merasa sedih, tetapi kesedihan Bunda bukan disebabkan olehnya.
2. Bicarakan pada Anak Secara Jujur dan Sederhana
Topik tentang kehilangan memang hal yang sulit dijelaskan atau didiskusikan pada anak-anak usia dini. Seberat apa pun itu, Anda perlu bersikap jujur dan memberitahu kebenarannya. Namun, tentunya penjelasan yang diberikan perlu dilakukan dengan cara sederhana dan mudah dimengerti olehnya.
Saat berbicara dengan anak-anak, cara terbaik adalah dengan penjelasan yang sekiranya mereka mengerti. Tidak perlu menggunakan istilah medis atau menjelaskan padanya secara mendetail, cukup beri tahu ia dengan kalimat sederhana seperti:
“Di perut Bunda sebelumnya ada bayi. Tapi sayangnya bayinya enggak keluar seperti yang kita harapkan dan tumbuh besar kayak kamu, nih. Adek bayinya sekarang sudah nggak bersama kita lagi.”
Sementara untuk anak yang usianya lebih besar, Bunda bisa memilih menjelaskan tentang hal tersebut secara lebih detail. Asalkan, Anda juga perlu siap untuk mendapat berbagai pertanyaan dan menjelaskan lebih lanjut tentang hal tersebut.
3. Siap dengan Beragam Reaksi yang Ditunjukkan
Akan ada beragam reaksi yang ditunjukkan anak-anak terkait hal ini. Beberapa anak mungkin bisa menunjukkan rasa sedih karena harus kehilangan calon saudara kandungnya, tetapi ada juga anak yang mungkin biasa saja dan cenderung tak terpengaruh sama sekali dengan berita duka tersebut.
Hal ini merupakan wajar, Bun, karena pada dasarnya setiap orang akan memberikan reaksi berbeda dalam beragam situasi. Tak terkecuali anak-anak.
Kalau anak terkesan memberikan reaksi tak acuh, itu mungkin karena mereka belum merasakan hubungan kuat dengan calon saudaranya yang kini telah tiada. Bisa jadi karena mereka belum pernah bertemu atau merasakan kehadiran bayi secara langsung seperti Bunda.
Artikel terkait: 3 Kiat Bantu Ibu Hamil Berhenti Merokok, Lakukan Sekarang Juga!
4. Diskusi Secara Terbuka
Saat membicarakan hal ini, bilang pada anak bahwa ia boleh bertanya mengenai hal yang telah Anda lalui. Anak mungkin memiliki banyak pertanyaan terkait suatu hal yang belum bisa mereka mengerti sebelumnya.
Ketika anak menunjukkan perasaan bersalah atas keguguran yang dialami oleh Bunda, ingatkan juga pada si kecil bahwa hal tersebut bukanlah salahnya. Keguguran atau stillbirth bukanlah kesalahan atau tanggung jawab siapa pun, hanya sesuatu pengalaman menyedihkan yang terjadi.
Yakinkan anak bahwa saudaranya itu telah berada di tempat yang lebih baik. Meski sang bayi kecil tidak bisa hadir secara fisik karena telah tiada, berikan pemahaman bahwa saudaranya itu masih bagian dari keluarganya. Buatlah si kecil yang ditinggalkan sang saudara merasa nyaman, aman, dan dicintai.
5. Jelaskan Secara Sabar dan Tenang
Bagi anak berusia lebih kecil, mungkin ia juga akan melontarkan pertanyaan sama secara berulang untuk memastikan bahwa dirinya mengerti apa yang telah dialami oleh sang ibu. Meski mungkin pertanyaan si kecil membuat Bunda tidak nyaman dan terkesan sulit dijawab berulang kali, tetapi cobalah sabar untuk menghadapinya, ya.
Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap anak memiliki reaksi berbeda ketika mendapatkan suatu berita. Maka, ketika anak tidak bisa mengerti atau mencerna rasa sedih atau kehilangan yang Bunda alami, maka hal tersebut juga perlu dimaklumi.
6. Tidak Apa-apa untuk Merasa Sedih
Ketika menceritakan tentang kehilangan bayi, sebaiknya Bunda juga tidak menyembunyikan rasa sedih yang Anda miliki. Menunjukkan bahwa Bunda tengah bersedih karena kehilangan bayi juga bisa menjadikan pelajaran beharga bagi anak bahwa sesungguhnya tidak apa-apa mengekspresikan emosi yang kita rasakan seperti kesedihan.
7. Minta Dukungan Anak
Tidak ada salahnya juga Bunda meminta dukungan pada anak saat masih berduka dan sedih atas kehilangan yang dialami. Anda bisa bicara pada si kecil seperti, “Bunda lagi sedih, Nak. Boleh peluk Bunda, nggak?” untuk meminta dukungan darinya.
Artikel terkait: Walau Sulit, Ini 3 Cara Menjelaskan Stillbirth yang Bunda Alami kepada Kerabat
Itulah beberapa cara menjelaskan mengenai kehilangan bayi pada anak yang bisa dilakukan. Apabila Bunda masih terasa berat dan belum sembuh dari duka, jangan ragu untuk bercerita dan meminta bantuan dari pasangan atau keluarga dekat, ya.
Keguguran atau kehilangan bayi bukanlah salah Anda atau siapa pun. Jadi, janganlah menyalahkan diri dan menyimpan rasa sedih juga kehilangan seorang diri. Bunda tidak sendiri. Percayalah, ada banyak orang yang siap menjadi sandaran dan membantu Anda keluar dari kesedihan ini, kok.
***
Baca juga:
3 Cara Ungkapkan Rasa Duka Stillbirth dan Keguguran kepada Keluarga, Jangan Pendam Sendiri!
Tips Berhenti Merokok Saat Hamil dari Sesama Bunda: "Ini Langkah Terbaik untuk Janin!"
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Cara Menegur Orang yang Merokok Tanpa Menyinggung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.