Sering Merasakan Bayi Cegukan Dalam Kandungan? Bumil Wajib Tahu Penyebabnya!
Ternyata, bayi dalam kandungan pun bisa mengalami cegukan. Apa penyebabnya?
Selain gerakan menendang, kemungkinan besar ibu hamil juga akan merasakan bayi cegukan dalam kandungan. Lantas, apa penyebab dan pada usia kandungan berapa bayi mengalami cegukan?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Daftar isi
Normalkah Cegukan Bayi Dalam Kandungan?
Sebelum lahir, bayi di dalam rahim belajar untuk bergerak. Gerakan-gerakan kecil ini akan membantu mereka untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim.
Ibu hamil akan mulai menyadari adanya gerakan dari janin pada minggu ke-18 hingga ke-20 kehamilan. Gerakan janin mungkin akan dirasakan untuk pertama kalinya pada minggu-minggu ini.
Berbicara mengenai gerakan janin, faktanya janin tidak hanya menendang. Ia bisa saja menyikut, memukul, mengisap jari, dan cegukan.
Apakah normal jika bayi cegukan di dalam rahim? Bunda tak perlu khawatir, sebab ini merupakan kondisi normal.
Refleks cegukan pada janin adalah hal yang normal, sama seperti orang dewasa yang cegukan.
Menurut penelitian, ada sebuah teori bahwa cegukan janin adalah bagian dari proses pematangan paru-paru janin. Bahkan, janin yang cegukan secara umum dianggap sebagai tanda janin berkembang dengan baik.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Penyebab Bayi Cegukan Dalam Kandungan
R.Y. Langham, seorang psikolog keluarga dari Capella University mengatakan, “Hampir semua ibu hamil akan merasakan bayi cegukan dalam kandungan, minimal sekali selama masa kehamilan. Bahkan ada juga janin yang mengalami cegukan setiap hari, atau dalam intensitas waktu tertentu.”
Langham juga mengatakan, bayi cegukan dalam kandungan bisa terjadi karena adanya kontraksi pada diafragma.
Sistem saraf pusat yang telah lengkap, membuat janin bisa bernapas di dalam kantung ketuban yang dipenuhi cairan. Ketika cairan keluar dan masuk paru-paru bayi, diafragmanya berkontraksi dan menimbulkan cegukan.
Cegukan pada janin bukan merupakan hal berbahaya yang harus diwaspadai.
Namun, merupakan sebuah proses normal yang membantu janin menyiapkan fungsi paru-paru ketika ia lahir nanti. Juga membantu mengatur detak jantungnya di trimester ketiga kehamilan.
Meski demikian, bayi cegukan dalam kandungan juga bisa merupakan tanda bahwa ia tidak mendapatkan udara yang cukup.
“Bila ibu hamil merasa perutnya kejang dalam waktu yang cukup lama, segeralah periksa ke dokter untuk memeriksa kemungkinan kondisi tali pusat yang melilit leher bayi,” kata Langham.
Cegukan pada janin, bisa jadi semakin sering dirasakan saat mendekati hari persalinan. Sebab, hal ini merupakan refleks tubuh bayi yang akan menyusu setelah lahir.
Cegukan juga membantu bayi menyusu dengan baik, dan mencegah ASI masuk ke saluran paru-paru.
Artikel terkait: Ternyata Ini 3 Alasan Bayi dalam Kandungan Menendang Perut Bunda
Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hal Ini Terjadi?
Gerakan cegukan dari janin juga bisa terasa oleh ibunya, terutama pada trimester kedua atau ketiga. Namun, seperti gerakan janin lainnya, setiap ibu mungkin merasakannya di waktu yang berbeda.
Ketika janin sedang cegukan, Bunda mungkin akan merasakan gerakan semacam tersentak dari dalam perut.
Beberapa bayi ada yang mengalami cegukan beberapa kali dalam sehari, tetapi ada pula yang jarang. Setelah minggu ke-32, cegukan dari janin akan jarang terasa.
Makna di Balik Cegukan Bayi Dalam Kandungan
Ketika sistem saraf pusat (Central Nervous System) bayi sudah memproduksi hal yang diperlukan untuk pernapasan bayi, cegukan mulai terjadi.
Cegukan pada janin terasa seperti ketukan lembut di perut ibu, atau gerakan yang jelas di bagian perut bawah.
Cegukan ini akan semakin sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi tidak perlu dikhawatirkan.
Berikut adalah makna di balik cegukan si buah hati saat masih berada dalam kandungan:
1. Sistem Pernapasan Bekerja dengan Baik
Kemampuan bayi untuk menghirup dan mengembuskan cairan ketuban sehingga mengakibatkan cegukan. Oleh karena itu, cegukan adalah pertanda baik bahwa diafragma atau sistem pernapasan mereka berkembang dengan baik.
2. Sistem Saraf Sedang Berkembang
Cegukan janin menunjukkan aktivasi saraf yang mengontrol diafragma. Aktivasi saraf ini membantu memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang utuh dan melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, cegukan menjadi tanda bahwa secara neurologis janin berkembang untuk mampu bertahan hidup di luar rahim.
3. Refleks Bayi
Bayi yang sangat aktif, sejak dalam kandungan sering bergerak. Tandanya ia sudah tidak sabar untuk lahir.
Selain itu, bayi juga berlatih bernapas, mengisap jempol, dan menguap di dalam rahim. Semua aktivitas ini juga bisa mengakibatkan cegukan pada janin.
Sejak masih dalam rahim mekanisme refleksnya untuk menyusui sudah terbentuk, gerakan mengisap saat menyusu sudah ia praktikkan sejak masih di dalam rahim, sehingga membuatnya cegukan.
Maka ketika ia lahir, di beberapa bagian tubuh akan terlihat lebih kemerahan karena diisap olehnya dalam proses latihan menyusui.
Artikel terkait: 6 Alasan Janin Bergerak Terus Menerus, Bumil Wajib Tahu!
Cara Menghentikan Bayi Cegukan di dalam Rahim
Meskipun cegukan dalam kandungan adalah hal yang normal, cegukan bisa jadi mengganggu aktivitas Bunda. Misalnya ketika Bunda butuh fokus saat bekerja, atau mencoba tidur siang, karena gerakan cegukan ini bisa terus terasa.
Seperti halnya cegukan kita sendiri, tidak ada cara yang pasti untuk menghentikan cegukan bayi di dalam rahim.
Brandi Ring, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Mile High OB-GYN di Denver, menyarankan ibu hamil untuk mengubah posisi, berjalan-jalan, dan minum air untuk membantu menghentikan cegukan bayi.
Ia menjelaskan bahwa setiap stimulus baru atau gerakan dari sang ibu dapat mendorong bayi bergerak dan kemudian menghentikan cegukan.
Akan tetapi, pada dasarnya Bunda tidak bisa melakukan apa pun untuk benar-benar menghentikan cegukan bayi. Cukup biarkan saja dan cegukan pun akan berhenti dengan sendirinya, atau Bunda menjadi tidak terlalu memperhatikannya.
Cegukan janin adalah salah satu dari banyak hal yang menjadi bagian dari kehamilan.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Kapan Harus Khawatir?
Cegukan biasanya merupakan refleks normal dari bayi. Namun, jika bayi mengalami ini, Bunda perlu waspada!
- Cegukan dirasa terlalu sering
- Berlangsung terus-menerus tanpa henti
- Setiap episode cegukan berlangsung lebih dari 15 menit
- Cegukan terjadi 3 kali atau lebih dalam sehari
Sebaiknya Bunda menghubungi dokter atau bidan, terutama jika kondisi ini terjadi setelah 28 minggu usia kehamilan.
Dokter dapat memeriksa Bunda dan mencari tahu apakah ada masalah. Tenaga kesehatan profesional juga dapat membantu meredakan kekhawatiran dengan memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.
Artikel terkait: Penting untuk Bumil Ketahui, Inilah Tips Menghitung Gerakan Janin Dalam Kandungan
Kompresi Tali Pusat, Tanda Bayi Cegukan dalam Kandungan yang Perlu Diwaspadai
Jika cegukan terus-menerus terjadi, terutama pada masa akhir kehamilan, ada risiko terjadinya kompresi tali pusat yang perlu diwaspadai.
Kompresi tali pusat terjadi ketika tali pusat yang memiliki struktur seperti tabung yang menghubungkan plasenta ke janin menjadi tertekan atau rata sehingga membatasi aliran darah, oksigen, dan nutrisi pada janin.
Kompresi yang ringan sebenarnya cukup umum terjadi dan disebabkan oleh gerakan bayi di dalam rahim atau kontraksi selama persalinan. Kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara atau sembuh sendiri dalam waktu singkat tanpa komplikasi.
Akan tetapi, kompresi tali pusat yang parah yang terjadi untuk jangka waktu yang lebih lama dapat memutus aliran oksigen dan darah ke bayi. Kondisi ini cukup berbahaya, jika tidak ditanggapi dengan serius, bisa mengancam nyawa bayi.
Akibatnya, kompresi tali pusat yang parah dapat berpotensi menyebabkan komplikasi serius yang jarang terjadi seperti kerusakan otak. Bayi yang mengalami kondisi pun sering kali memerlukan kelahiran caesar yang bersifat darurat.
Selain kompresi tali pusat, cegukan yang terjadi di masa akhir kehamilan dapat menjadi tanda gangguan pada tali pusat lainnya yang bisa berisiko:
- Perubahan tekanan darah pada bayi
- Kerusakan otak bayi
- Adanya perubahan pada detak jantung bayi
- Penumpukan karbondioksida pada darah janin
- Bayi lahir prematur atau bisa meningkatkan risiko terjadinya stillbirth
Bila Bunda merasakan adanya penurunan frekuensi cegukan atau bayi tidak menendang seperti biasanya, maka Bunda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
****
Umumnya, bayi cegukan dalam kandungan merupakan kondisi normal. Namun, apabila Bunda merasakan keanehan, atau pergerakan yang tidak biasa, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Semoga bermanfaat!
Fetal Hiccups: Why Do Babies Get Hiccups in the Womb?
www.thebump.com/a/does-baby-have-hiccups
What Is Umbilical Cord Compression?
www.verywellhealth.com/umbilical-cord-compression-signs-and-complications-5187744
My Baby Hiccups in the Womb: Is This Normal?
www.healthline.com/health/pregnancy/baby-hiccups-in-womb
Baca juga:
Menakjubkan! Ternyata begini cara janin menerima makanan dari ibu [Video]