8 Penyebab Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak, Haruskah Bunda Khawatir?

Rata-rata bayi mulai merangkak di usia antara 6 hingga 10 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap orang tua pasti mendambakan dapat melihat setiap fase dalam tonggak pertumbuhan bayinya. Biasanya momen yang paling ditunggu-tunggu adalah saat bayi sudah bisa duduk, merangkak, berdiri, merayap dan berjalan. Namun pada beberapa bayi, fase merangkak ini kerap terlewatkan, umumnya langsung ke fase merayap. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab bayi 8 bulan belum bisa merangkak? Jika bayi Bunda mengalaminya, apakah ini pertanda si bayi mengalami masalah perkembangan motorik?

Simak penjelasannya di bawah ini, yuk, Bunda!

Kapan Bayi Mulai Merangkak?

Selama 9 bulan kaki-kaki dan tangan-tangan bayi tumbuh dalam posisi terlipat di dalam kandungan Bunda. Bunda bisa merasakan pertumbuhan tersebut melalui tendangan dan pukulannya.

Sesaat setelah dilahirkan, bayi mulai menunjukkan eksistensi tangan dan kakinya dengan belajar mengembangkan kemampuan motorik kasar melalui peregangan, berguling, duduk, merangkak hingga kemudian berdiri tegak dan berjalan.

Merangkak adalah cara alami bayi untuk membantu memperkuat otot-otot kakinya saat mereka belajar berdiri. Fase berdiri dimulai dari berguling, duduk, merangkak, merambat, lalu berjalan. Nah, fase merangkak ini dianggap salah satu fase dan tonggak pertumbuhan yang penting bagi bayi.

Di minggu-minggu pertama setelah kelahirannya, bayi hanya mampu melakukan peregangan. Kemudian di usia 3 hingga 5 bulan, mereka sudah mulai dapat berguling dan menemukan bahwa mereka memiliki anggota tubuh bagian bawah. Setelah itu, fase selanjutnya adalah merangkak di usia sekitar 8 bulan.

Melansir laman Healthline, kebanyakan bayi mulai merangkak di usia antara 6 hingga 10 bulan. Namun, ada juga bayi yang mungkin perlu waktu lebih lama untuk mengetahui cara bergerak dan fokus pada jenis keterampilan yang lain (seperti keterampilan motorik halus atau perkembangan bahasa).

Ini normal saja, mengingat setiap bayi memiliki proses pertumbuhan yang berbeda-beda.

Artikel terkait: 7 Penyebab Bayi Tidak Melalui Fase Merangkak, Perlukah Orang Tua Khawatir?

Normalkah Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana bila di usia 8 bulan bayi Bunda belum juga merangkak? Apakah itu tanda ia mengalami keterlambatan perkembangan?

Sebenarnya fase merangkak tidak ada dalam daftar tonggak perkembangan anak. Jadi jika semua gerakan dan kontrol tubuh lainnya baik, secara fisik ia sehat, dan bayi tetap tidak melewati fase merangkak, ya, tidak usah khawatir.

Bayi menemukan fungsi kakinya dan mencoba menggunakannya di antara usia 4 hingga 6 bulan. Setelah itu, di antara usia 7 hingga 10 bulan, mereka sudah belajar untuk bangun menggunakan tangan dan lututnya. Bahkan beberapa bayi menemukan cara lain untuk berkeliling, seperti berguling dan menyeret pantat mereka.

Para orang tua sebenarnya sudah bisa menstimulasi bayinya untuk berjalan di usia bayi 5 bulan. Bunda bisa melatihnya dengan menyangga bayi dalam posisi tegak atau merangkak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Umumnya bayi merangkak memang di usia 8 bulan, Bunda. Namun bila bayi anda belum juga melakukan fase ini, bukan berarti ia mengalami keterlambatan. Perkembangan tiap anak berbeda-beda, ada yang cepat, ada juga yang lebih lambat.

Jika bayi terlalu lemah untuk berdiri tegak atau mencoba merangkak di usia 12 bulan, Bunda jangan langsung panik. Coba cari tahu apakah bayi memiliki tonus otot yang buruk, otot yang lemah, atau pinggul yang lemah. Bila tidak, sabar saja.

Bunda bisa terus membantunya dengan melakukan latihan sederhana, seperti:

  • Meregangkan kaki
  • Menahannya beberapa menit dalam posisi duduk
  • Mendorongnya dengan lembut saat latihan merangkak
  • Meletakkan benda-benda kesukaannya saat ia melakukan tummy time, seperti mainan, cermin, atau lainnya. Hal ini bisa membangkitkan rasa ingin tahu bayi dan mendorong mereka untuk mulai merangkak.

Setiap bayi berkembang secara berbeda, dan yang terpenting bayi Anda menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kapan Harus Khawatir?

Apabila di usia 9 hingga 15 bulan bayi tidak juga dapat merangkak sendiri, atau bahkan berdiri tegak, Bunda bisa segera mencari bantuan medis.

Tanda-tanda lain yang juga membutuhkan bantuan medis segera adalah bayi berjalan dengan jari kakinya, keseimbangan tubuh bayi tidak memadai dan menyebabkannya sering jatuh, serta langkah-langkah kaki bayi sangat kecil dan tidak seimbang.

Biasanya masalah-masalah di atas sebagian disebabkan oleh tonus otot yang lemah, juga autisme dan masalah neurologis lainnya.

Seperti inilah gambaran masalah pada otot bayi yang menyebabkannya kesulitan merangkak:

  • Bayi tidak berusaha menggeliat atau menggerakkan lengan dan kaki saat disentuh.
  • Bayi tidak berusaha merangkak atau bergerak ke arah objek, dan lebih menyukai berada di salah satu posisi (tidur miring ke kanan atau ke kiri) bahkan setelah satu tahun.
  • Tingkat energi bayi rendah dan tidak dapat menopang berat badannya.
  • Jika di usia 6 bulan bayi tidak mampu menggeliatkan kakinya, menjepit kakinya saat digendong, dan tidak menggerakkan kaki untuk menopang tubuhnya saat digendong.
  • Bayi mampu menggerakkan lengannya, tetapi kaki kaku atau floppy.

Penyebab Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut ini beberapa penyebab umum bayi 8 bulan belum bisa merangkak yang perlu Bunda ketahui dan waspadai, melansir dari situs Parenting First Cry:

1. Kaki Melengkung

Masalah pada kaki bayi seperti kaki melengkung, kaki rata, dan kaki bengkok sangat umum terjadi. Kondisi ini mungkin yang menjadi alasan keterlambatan merangkak pada bayi.

Yang bisa orang tua lakukan:

  • Kaki yang melengkung dapat diperbaiki dengan meregangkan anggota badan dan latihan.
  • Kaki datar biasanya menghilang saat lengkungan terbentuk pada usia 3 tahun.
  • Bowllegs tepat setelah lahir sangatlah normal dan akan menghilang dengan latihan kekuatan dan gerakan bayi.
  • Dorong bayi dengan membuatnya berdiri, meningkatkan refleksnya untuk mengambil sesuatu yang di hadapannya, serta membiarkannya mengeksplorasi dunia di sekitarnya.

2. Kurangnya Dorongan dari Ibu

Bayi tidak kunjung merangkak bisa jadi karena Anda tidak cukup melakukan stimulasi kepadanya, Bunda. Cobalah luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan latihan gerakan bersama dengan buah hati Anda, Bun.

Yang bisa orang tua lakukan:

Koordinasi motorik dan refleks penting untuk pertumbuhan bayi yang sehat. Ketika bayi menangis karena tidak dapat berguling atau bergerak, jangan Anda langsung mengangkatnya, Bunda. Mungkin Anda merasa kasihan kepadanya, tetapi tahan dan bersabarlah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Coba Bunda turut merangkak di hadapannya, letakkan beberapa benda kesukaan anak dan pancing ia untuk bergerak ke depan dan menjangkaunya. Anda bisa memberi respons dengan kata-kata motivasi yang lembut.

3. Tidak Cukup Tummy Time

Bayi membutuhkan lebih banyak tummy time untuk mengembangkan otot leher dan memulai refleks merangkak mereka. 

Yang bisa orang tua lakukan:

Biarkan bayi dalam posisi telentang ketika ia tertidur. Namun selama waktu bermain, letakkan ia dalam posisi tertelungkup bersama dengan mainan favoritnya.

Anda tidak perlu merasa khawatir anak akan mengalami Sindrom Kematian Bayi Mendadak (Suddend Infant Death Syndrome/SIDS) selama Anda mengawasinya dengan benar. Alasan itu juga yang membuat ibu melewatkan fase merangkak pada bayinya.  

Merangkak sangat membantu bayi menggerakkan tubuhnya secara seimbang, dan ini akan berdampak besar pada pertumbuhan dan gerakan seimbang tubuhnya di masa depannya. Jadi, meski banyak bayi yang melewatkan tahapan ini dan mereka baik-baik saja, ada baiknya bayi Anda tidak melewatkannya.

Artikel terkait: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Mengajarkan Bayi Tummy Time

4. Si Kecil Benci Tummy Time

Bayi kerap menangis saat Bunda meletakkannya di perutnya, dan ini membuat Anda merasa kasihan kepadanya.

Yang bisa orang tua lakukan:

Respons Anda sepenuhnya normal. Ya, ibu mana, sih, yang tega melihat bayinya menangis? Namun, pahami hal ini, Bun:

  • Ingatlah bahwa Anda tidak boleh menyerah dan mengangkat atau menenangkannya setiap kali dia menangis.
  • Berikan dorongan dan motivasi untuk merangkak, dan bantu dia mencapai tonggak perkembangan motorik dan fisik ini.
  • Anak itu peniru ulung, jadi tidak ada salahnya Bunda mempraktikkannya dengan turut merangkak di hadapan bayi dan mengambil barang di depan Anda. Bayi pasti akan berusaha meniru Anda.
  • Telungkupkan tubuh bayi 5-15 detik setiap 4-5 kali sehari di antara tangisannya.

5. Bayi Kegemukan

Masalah berat badan kerap membuat bayi malas dan sulit bergerak karena membutuhkan upaya yang lebih besar untuk melakukannya.

Yang bisa orang tua lakukan yaitu bantu bayi mendapatkan berat badan idealnya agar ia mampu bergerak lebih aktif dan mencapai fase merangkak ini.

6. Bayi Belum Siap Merangkak

Bayi Anda mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dirinya merangkak. Dorong bayi untuk merangkak melalui latihan dan olahraga serta menyediakan area merangkak yang aman untuk dijelajahinya.

7. Terbatas karena Pakaian

Bisa jadi bayi malas bergerak karena pakaiannya tidak kondusif dan sangat ketat.

Hal yang bisa orang tua bantu lakukan yaitu kenakan bayi baju yang nyaman yang memungkinkan bayi bergerak bebas dengan perutnya tanpa harus merasakan lantai yang dingin.

Bertelanjang kaki juga boleh. Atau bila Anda ingin memakaikannya sepatu, pilihlah yang alasnya tidak licin, fleksibel dan lembut.

Penggunaan popok sekali pakai terkadang menyulitkan area di antara kakinya bergerak. Jika mungkin, beralihlah ke popok kain.

8. Masalah Lainnya

Gerakan dan kemajuan bayi dibatasi karena keterlambatan perkembangan lain seperti penguatan otot leher.

Yang bisa orang tua lakukan:

  • Perhatikan grafik perkembangan dan pertumbuhan si kecil, apakah ada yang terlewat?
  • Jika ada fase yang bayi Anda lewatkan lebih dari satu tonggak, misalnya bayi memiliki masalah kemajuan secara kognitif, salah satu anggota tubuhnya kaku lemah dan tidak fleksibel, atau bayi kesulitan menelan, ada baiknya segera mengonsultasikan kondisinya ke dokter anak segera.

Artikel terkait: Pernah Lihat Bayi Tidak Merangkak Langsung Jalan? Ketahui Penyebab hingga Cara Melatihnya

Cara Membantu Bayi Merangkak

Bila bayi 8 bulan belum bisa merangkak, Anda bisa, kok, membantunya mencapai fase ini, Bunda. Lantas, bagaimana caranya?

Semua bayi memiliki keinginan dan kemampuan alami untuk bergerak, dan hal inilah yang menggerakkan mereka untuk belajar merangkak. Jadi bukan hanya karena Anda mengajarkannya. Keberadaan Anda hanya lebih pada memberi kesempatan dan mendampinginya dalam melatih keterampilan yang mereka butuhkan.

Berikut adalah 5 hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu bayi 8 bulan belajar merangkak, melansir laman Healthline:

1. Beri Bayi Cukup Waktu untuk Tummy Time

Bila bayi Anda banyak menghabiskan waktu tidur secara telentang, berikan ia waktu tengkurap setiap kali mereka bangun dan bermain. Dengan tummy time, bayi berlatih mengangkat kepalanya yang secara tidak langsung akan juga memperkuat batang dan punggung tubuhnya, serta membuat anggota badan lainnya bergerak bebas. Semua aktivitas ini membantu bayi membangun otot yang diperlukan untuk merangkak.

Beberapa bayi memang tidak menikmati tummy time, terutama di awal mereka mencobanya. Cobalah cara ini, Bunda:

  • Jika buah hati Anda protes dan menangis, cobalah melakukannya dalam waktu singkat –beberapa menit setiap kali mencoba.
  • Buat tummy time lebih menyenangkan dengan meletakkan mainan favorit atau cermin beberapa langkah dari hadapannya. Cara ini bisa mengalihkan perasaannya dan menarik perhatiannya untuk menggapai benda tersebut.
  • Cobalah bonding tummy time dengan menelungkupkan tubuh bayi di perut Anda sehingga ia bisa melihat wajah Anda.

2. Kurangi Waktu Duduk dan Berjalan

Apakah Bunda sering membiarkan bayi menghabiskan waktunya berlama-lama di ayunan bayi, baby walker, bouncer, atau kursi bayi lainnya? Mungkin ini Anda lakukan untuk membuatnya nyaman dan aman, tetapi dengan memberinya kesempatan tummy time, Anda juga mendorongnya untuk menjelajah lebih luas lagi.

3. Beri Bayi Motivasi Ekstra

Selain menawarkan mainan di hadapannya, buat kegiatan tummy time lebih menarik dengan mengafirmasinya menggunakan kata-kata penuh semangat, mimik wajah yang menyenangkan atau sambil bernyanyi.

Cermin juga bisa menarik perhatian bayi dan memancingnya bergeser untuk menjangkau citra dirinya di cermin.

4. Buat Area Tummy Time Menarik

Siapkan area lantai tempat bayi bermain menarik, yakni dengan meletakkan mainan-mainan favoritnya. Jauhkan juga lantai dari benda-benda berbahaya sehingga bayi bisa menjelajah dengan aman.

Bila lantai Anda tidak berkarpet, Anda bisa melengkapi bayi dengan pakaian serba panjang sehingga memungkinkan ia berlari melintasi lantai lebih cepat dan siku atau lututnya aman dari benda berbahaya (pasir, misalnya).

5. Merangkaklah Bersamanya!

Buah hati Anda pasti akan lebih senang merangkak bila melakukannya bersama Anda –atau Anda bisa mengajak si kakak juga. Ketika bayi merangkak, Anda (atau minta si kakak) merangkak atau duduk beberapa meter di hadapan bayi sambil memegang mainan. Gerakan mainan tersebut untuk memancing bayi merangkak dan menggapain obyek tersebut.

Nah, Bunda, jangan khawatir bila si bayi 8 bulan belum bisa merangkak, ya. Terutama bila buah hati Anda melakukan kemajuan di keterampilan yang lain, serta tubuhnya sehat dan ia aktif bergerak dengan cara yang lain.

Simple Steps for Teaching Your Baby to Crawl
www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl

Baby not Crawling – Causes and Tips to help them
parenting.firstcry.com/articles/baby-not-crawling-causes-and-tips-to-help-them/

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-melatih-bayi-berjalan

id.theasianparent.com/umur-berapa-bayi-bisa-berdiri

id.theasianparent.com/cara-mengajari-anak-belajar-berjalan