Bayi 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Ini Penyebab dan Cara Menstimulasinya

Memiliki bayi 1 tahun belum bisa jalan mungkin mulai membuat Anda khawatir. Pelajari penyebab dan solusinya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, anak akan menunjukkan banyak perkembangan pada usia pertamanya, salah satunya adalah dengan memulai langkah pertama. Jika Anda memiliki bayi 1 tahun belum bisa jalan, mungkin Anda akan mulai khawatir dengan kondisi ini. Namun, ternyata kondisi ini banyak dialami oleh bayi lainnya lho, Parents.

Artikel terkait: Memberikan Stimulasi Agar Anak Cepat Jalan, Ini yang Saya Lakukan

Wajarkah Bayi 1 Tahun Belum Bisa Jalan?

Beberapa bayi memulai langkah pertamanya di usia 1 tahun atau bahkan lebih muda dari itu. Namun, sebagian lainnya belum juga bisa berjalan. Mungkin Ayah dan Bunda akan bertanya-tanya, apakah ini hal yang wajar?

Dikutip dari babycentre, bayi belajar berjalan biasanya sekitar usia 10 sampai dengan 18 bulan. Saat bayi berusia 10 sampai dengan 11 bulan, biasanya mereka akan mulai belajar berjalan sambil menggenggam tangan orang tuanya. Atau mereka akan mulai merambat berpegangan pada furnitur rumah Anda.

Kebanyakan bayi lainnya baru bisa melangkah di usia 1 tahun. Memasuki usia 15 bulan barulah bayi akan mulai bisa berjalan tanpa bantuan orang sekitarnya. Meskipun masih seringkali terjatuh.

Jadi Parents, jangan dulu khawatir jika bayi Anda butuh waktu lebih lama dibandingkan bayi lainnya untuk bisa berjalan. Selama bayi Anda bisa berdiri di usia 12 bulan dan mulai menunjukkan ketertarikan untuk bergerak ke depan, Anda tidak perlu khawatir.

Namun, jika buah hati Anda tidak menunjukkan usahanya untuk bergerak atau tidak mampu berdiri dan menahan bobot badannya, Anda dapat mulai mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda. Selain itu, jika bayi Anda belum juga bisa berjalan sendiri di usia 18 bulan, Anda juga perlu mengkonsultasikannya.

Artikel terkait: Panduan lengkap: Perkembangan anak 1 tahun 9 bulan

Penyebab Anak Terlambat Jalan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, kebanyakan penyebab bayi terlambat jalan biasanya dapat teratasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, ada beberapa kondisi khusus yang mungkin terjadi pada bayi Anda yang belum bisa berjalan:

Kelainan Saraf

Dikutip dari medicinenet, gangguan neurologis tertentu seperti cerebral palsy atau down syndrome dapat menunda fase berjalan anak. Segara menyadari gejala kondisi ini dapat membantu Anda dalam mengatasinya dan memulai perawatan lebih awal. 

Permasalahan Otot

Jika anak Anda belum juga bisa berjalan, bisa jadi dia memiliki permasalahan yang disebut dengan distrofi otot. Ini adalah penyakit neuromuskular herediter dan bersifat progresif. Ini adalah salah satu penyebab paling umum keterlambatan berjalan pada anak-anak dan membutuhkan perhatian medis segera.

Distrofi otot biasanya menyebabkan kelemahan pada otot anak. Selain distrofi otot, penyebab lainnya adalah atrofi otot tulang belakang. Ini menjadi alasan lain yang biasa muncul pada anak terlambat berjalan. Ini merupakan kondisi genetik ketika saraf diserang dan mengganggu kontrol seseorang terhadap tubuhnya.

Kekurangan Vitamin D

Tahukah Parents bahwa vitamin D sangat berperan penting pada perkembangan tulang bayi? Serupa dengan kalsium, konsumsi makanan dengan kandungan vitamin D juga harus diberikan pada bayi di masa perkembangannya ini. Karena kekurangan vitamin D bisa jadi penyebab anak terlambat berjalan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rakhitis

Kurangnya vitamin D secara berkepanjangan pada anak bisa menyebabkan penyakit rakhitis. Penyakit ini berupa proses perlunakan dan kelemahan pada tulang.

Penelitian telah melaporkan hubungan antara rakhitis dan keterlambatan berjalan. Namun, jika kondisinya belum berkembang ke stadium lanjut, kondisi ini dapat disembuhkan. Perawatan tepat waktu dapat membantu anak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Hipotiroidisme

Tiroid yang kurang aktif diketahui dapat menunda pencapaian anak. Tiroid yang buruk dapat menyebabkan tonus otot yang buruk, otot yang lemah, dan keterlambatan berjalan pada anak. 

Keterampilan Motorik yang Lambat

Berjalan membutuhkan fungsi motorik yang aktif. Namun, beberapa anak mengalami keterlambatan menguasai keterampilan ini sehingga menyebabkan mereka berjalan lebih lambat dibandingkan yang lain.

Masih berkaitan dengan keterampilan motorik, beberapa anak bisa jadi tidak memiliki kemampuan belajar menggerakkan anggota tubuhnya sehingga menyebabkan keterlambatan berjalan. Di sinilah Anda perlu mengkonsultasikannya dengan dokter anak.

Hipotonia 

Hipotonia adalah suatu kondisi di mana seseorang kurang memiliki kendali atas tubuh mereka. Ini dapat mempengaruhi fase belajar berjalan pada anak-anak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kerusakan otak. Ini juga bisa disebabkan oleh gangguan otot, saraf yang memasok otot, atau infeksi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Permasalahan Keturunan

Parents mungkin bisa mulai mempertimbangkan untuk mengecek riwayat perkembangan keluarga saat masih kecil. Baik Ayah atau pun Ibu yang memiliki riwayat terlambat berjalan saat bayi bisa menurunkan kondisi yang sama pada anak.

Ini bukanlah bentuk penyakit melainkan  melainkan keterlambatan perkembangan yang muncul karena beberapa pengaruh genetik atau keluarga. Jika ini yang terjadi, maka Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan kondisi anak Anda.

Kelahiran Prematur

Bayi yang lahir prematur diperkirakan akan mengalami beberapa tingkat keterlambatan dalam perkembangannya. Tingkat keterlambatannya juga tergantung pada tingkat prematuritas.

Oleh karena itu, jika bayi Anda terlambat selama 2 sampai dengan 3 bulan dari pencapaian yang diharapkan, termasuk di antaranya adalah keterlambatan berjalan, ini masih bisa ditoleransi. Tentu saja selama bayi Anda  menunjukkan kemajuan secara keseluruhan yang baik dan tidak menunjukkan kekakuan atau postur otot yang abnormal.

Berbagai Alasan Lainnya

Penyebab lainnya bayi Anda belum juga bisa berjalan di usia 1 tahun  bisa meliputi:

  • Tonus otot tinggi (otot sangat tegang)
  • Anggota badan kaku atau keseimbangan buruk
  • Bayi terus menerus digendong  dan tidak diberi kesempatan untuk mencoba berjalan
  • Disabilitas intelektual

Artikel terkait: 7 Penyebab Anak Terlambat Jalan, Ini Tips Menstimulasinya

4 Cara Menstimulasi Anak yang Terlambat Berjalan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tumbuh dan berkembang adalah hal alami yang akan dirasakan oleh anak Anda. Meski demikian Anda juga dapat memberikan stimulasi agar anak semakin termotivasi untuk mengambil langkah pertamanya. Berikut beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan bersama sang buah hati:

1. Ajak Anak Berjalan Tanpa Alas

Di awal perkembangannya untuk bisa berjalan, bayi akan terlebih dahulu berupaya untuk menyeimbangkan tubuhnya. Dia akan berusaha mulai dari berdiri, hingga merambat dengan tetap berpegangan pada objek ataupun orang yang ada di sekitarnya.

Dengan mengajak anak Anda berjalan tanpa alas kaki, akan memudahkan jari-jarinya untuk menggenggam permukaan lantai untuk bisa membantunya agar seimbang. Dr. Baer dikutip dari verywellfamily, menyebutkan bahwa anak-anak sering kali memiliki cengkeraman terbaik saat bertelanjang kaki.

Jadi Anda dapat membiarkan anak belajar berdiri hingga berjalan di dalam rumah tanpa alas kaki. Kalaupun Anda ingin memakaikannya alas kaki seperti sandal maupun sepatu, perhatikan kelenturan bahan dari alas tersebut agar dapat menyesuaikan kaki anak Anda yang baru belajar berjalan.

2. Tingkatkan Aktivitasnya

Parents, bisa jadi anak Anda kurang tertarik untuk berjalan karena dia sudah ahli dalam merangkak. Ini sudah cukup baginya untuk bergerak ke sana kemari. Oleh karena itu, Anda dapat mengajaknya bermain tidak hanya di lantai, sehingga ia bisa lebih terdorong untuk berdiri dan berjalan.

Misalnya saja, Anda dapat meletakkan mainan di tepi sofa atau di atas meja. Kemudian, ketika bayi Anda mulai penasaran, cobalah tingkatkan lagi kesulitannya dengan meletakkan mainan di tempat yang lebih jauh. Dengan ini anak Anda akan berusaha dengan caranya untuk mengambil mainan tersebut, sehingga ia akan tergerak untuk mencoba berjalan.

3. Pancing Perhatiannya dengan Mainan

Di usia ini, anak-anak sedang aktif mengeksplorasi sekitarnya. Untuk menarik perhatiannya, Anda dapat mencoba memposisikan diri Anda beberapa meter jauhnya dengan mainan favorit dan lihat apakah mereka mencoba mengambil langkah untuk mendapatkan mainan tersebut. Biarkan anak Anda menarik diri menggunakan kursi yang kokoh jika sebelumnya ia duduk di lantai. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk semakin memicu gerakannya, hindari secara rutin memberikan mainan tepat di sekitar anak Anda di lantai. Kedekatan anak dengan hiburan yang mudah dapat mencegah eksplorasi. Sebaliknya, cobalah menyebarkan mainan di sekitar anak Anda sehingga mereka memiliki motivasi untuk bergerak.

Tidak perlu terlalu jauh, karena poinnya adalah untuk membuat rasa ingin tahu anak Anda dapat meningkat sehingga ia mau bergerak lebih. Selain itu, Anda juga dapat menawarkan anak Anda untuk memegang mainannya saat berdiri. Terkadang perasaan memegang sesuatu bisa membantu anak lebih terpacu untuk berjalan.

4. Tawarkan Waktu Bebas Bermain di Lantai

Beberapa anak mungkin tidak tertarik untuk berjalan karena mereka tidak memilki kesempatan untuk berlatih. Misalnya saja, anak cukup puas bermain di high chair atau playpen-nya.

Meskipun tidak ada salahnya, namun membatasi ruang gerak anak secara terus menerus dapat mengurangi kebebasannya untuk mengeksplorasi sekitar. Anda dapat mencoba membebaskannya untuk bermain di dalam rumah dalam waktu tertentu dan tetap dalam pengawasan. Ini sekaligus dapat mendorong kemampuan motorik besar mereka untuk bekerja secara optimal. 

Anda mungkin berpikir bahwa alat bantu gerak, jumper, atau "alat bantu jalan" lainnya dapat membantu bayi Anda belajar berdiri dan berjalan lebih cepat. Namun, penelitian menemukan hal sebaliknya. 

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa alat bantu "berjalan" bayi ini tidak membantu bayi berjalan lebih cepat. Ini justru dapat menghambat kemajuan mereka menuju langkah pertama dan bahkan mengganggu gaya berjalan alami anak.

Alasannya adalah karena bayi menggunakan kelompok otot yang berbeda saat menggunakan perangkat ini daripada saat belajar berjalan seperti biasa. Selain itu, mereka mengandalkan alat ini untuk menangkap mereka dibandingkan untuk belajar menyeimbangkan diri.

Itulah yang bisa Parents lakukan apabila bayi 1 tahun belum bisa jalan. Semoga bisa membantu Parents dalam mendorong perkembangan buah hati, ya!

***

 

Baca Juga:

5 Alat Bantu Jalan Bayi di 2022 yang Aman, Orangtua Masa Kini Wajib Punya

Umur Berapa Bayi Boleh Diajak ke Pantai? Ini 6 Hal yang Harus Diperhatikan

4 Tahap Perkembangan Penting Bayi Sebelum 1 Tahun, Parents Perlu Tahu!