Ketika berbicara tentang anak-anak dan flu, yang pertama kali Bunda lakukan adalah mencari cara menyembuhkannya untuk membuat si kecil menjadi lebih baik. Kata orang, salah satu cara mengatasinya adalah dengan bawang merah. Benarkah bawang merah efektif untuk mengatasi flu pada anak dan bayi Anda, Bunda? Untuk membuktikannya, begini cara mengobati flu pada bayi dengan bawang merah menurut para ahli.
Daftar isi
Bedanya Flu dengan Pilek
Banyak yang menganggap flu sama dengan batuk pilek biasa. Jadi, sebelum membahasnya lebih jauh, Bunda perlu memahami hal berikut terlebih dahulu.
Flu atau influenza dan pilek memang sama-sama dua penyakit pernapasan yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru, tetapi ditularkan oleh virus yang berbeda –yang lebih parah dari keduanya adalah flu. Lantaran virusnya berbeda, maka gejala yang ditunjukkan juga berbeda.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Anak Pilek Berkepanjangan
Berikut ini perbedaan mendasar antara pilek dan flu.
Apa Itu Pilek?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, pilek bisa disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda, termasuk di antaranya rhinovirus, parainfluenza, dan coronavirus musiman.
Pilek umumnya tidak mengakibatkan masalah kesehatan yang serius karena gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan dibandingkan gejala flu, seperti hidung tersumbat dan hidung berair.
Apa Itu Flu?
Sementara flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza saja. Virus ini dapat menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru, dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, bahkan kadang hingga menyebabkan kematian. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mendapatkan vaksin flu setiap tahun.
Flu lebih mudah ditularkan ke orang lain, dan penderita baru akan merasakan gejalanya setelah 3-4 hari setelah terpapar virusnya. Orang yang menderita flu sering merasakan beberapa atau semua gejala ini:
- Demam atau merasa menggigil, meski tidak semua orang mengalaminya
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung meler atau tersumbat
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kelelahan (kelelahan)
- Beberapa orang mungkin mengalami muntah dan diare, meskipun hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
Gejala flu hadir dengan lebih intens, mulai lebih tiba-tiba dan bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti pneumonia (lebih sering terjadi pada bayi daripada orang dewasa), infeksi bakteri, atau rawat inap karena komplikasi terkait yang serius.
Artikel terkait: 7 Manfaat Bawang Merah untuk Ibu Hamil, Rugi Jika Dilewatkan!
Bayi Paling Sering Terkena Pilek
Dijelaskan oleh dr. Gita Permatasari, bayi paling sering terkena pilek karena memang sistem kekebalannya masih dalam tahap perkembangan, belum sempurna benar. Pada bayi dan anak, biasanya gejalanya ditandai dengan ingusan dan hidungnya tersumbat.
Kondisi ini membuat anak nyaman, dan kerap menjadi rewel, sulit tidur, dan tidak napsu makan. Tentu ini membuat orangtua khawatir.
Bayi Juga Bisa Terinfeksi Flu
Infeksi virus yang menular dan umum pada tenggorokan, hidung, dan paru-paru ini, dicatat oleh laman What to Expect, umumnya muncul antara bulan Oktober dan April atau bahkan hingga akhir Mei.
Flu sendiri merupakan penyakit yang paling sering dijumpai sehari-hari. Sering terjadi pada bayi dan bisa dialaminya hingga 12 kali dalam setahun –anak-anak 7-10 kali dan orang dewasa 2-4 kali setahun.
Jika bayi atau balita Anda terserang flu, gejala biasanya berlangsung sekitar satu minggu, tetapi dapat bertahan hingga dua minggu. Batuk yang terkait terkadang bisa bertahan hingga empat minggu.
Ia juga bisa menularkannya pada orang sekitarnya antara lima sampai tujuh hari setelah hari pertama ia mendapatkan gejala. Jadi, jaga bayi Anda dari anak-anak yang lebih kecil/besar agar mereka tidak terpapar virus yang sama.
Kandungan Nutrisi Bawang Merah
Bawang merah mengandung banyak sekali nutrisi penting bagi tubuh. Di antaranya adalah:
1. Vitamin
Bawang mengandung vitamin C dan B6 yang berguna sebagai kolagen dan kekebalan tubuh.
2. Mineral
Mineral yang terkandung di antaranya chromium, kalium, dan zat besi.
3. Kalori
Dalam 28 gram bawang mengandung 11 kalori.
4. Antioksidan
Seperti polifenol yang berfungsi menghilangkan radikal bebas dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada juga quercetin yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan menghentikan produksi histamin (yang membuat bersin dan gatal sebagai reaksi dari alergi).
5. Karbohidrat, Serat, Gula, Protein
Di setiap setengah cangkir porsi bawang merah cincang mengandung 7 gram karbohidrat, serat 1 gram, gula 3 gram, lemak 0 gram, dan protein 1 gram.
6. Kandungan Lainnya
Bawang juga mengandung biotin, tembaga, dan mangan.
Artikel terkait: Tak Sekadar Bumbu Dapur, Ternyata Ini Manfaat Luar Biasa Bawang Merah
Cara Mengobati Flu pada Bayi dengan Bawang Merah
Pengobatan bawang merah untuk mengatasi flu anak sudah dilakukan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Mereka percaya, salah satu bumbu masak ini ampuh menyembuhkan flu pada anak.
Begini cara memanfaatkan bawang merah untuk mengatasi flu anak:
1. Iris Bawang
Pertama, iris bawang merah tipis, masukkan ke dalam mangkuk. Letakkan di dalam ruang tidur bayi. Bawang merah akan melepaskan aromanya dan ‘mengisap’ bakteri atau virus di sekitar ruangan dan tubuh anak, serta membuat pernapasan anak menjadi lebih lega.
2. Simpan Bawang Merah di Telapak Kaki Anak
Cara ini terkenal di Tiongkok. Pakai kaus kaki dan letakkan bawang yang sudah dikupas di telapak kaki anak. Cara kerja bawang ini sama seperti cara sebelumnya.
3. Kerok Tubuh Anak dengan Bawang Merah
Kupas dan belah bawang menjadi dua. Gosok-gosok bagian dalam daging bawang ke dada, perut, dan punggung anak. Namun, Bunda harus hati-hati saat menerapkan cara ini. Sebab, kulit bayi masih sangat rentan iritasi.
4. Balurkan Bawang Merah ke Tubuh Anak untuk Bantu Mengatasi Flu
Tumbuk bawang merah, campurkan dengan minyak telon atau kayu putih, lalu balurkan bawang halus tadi ke dada, perut, punggung, kaki, dan tangan anak. Pijat-pijat seluruh tubuh anak sebentar saja.
Bunda pun harus hati-hati dalam melakukan cara ini. Mengingat kulit bayi masih sangat sensitif.
5. Campurkan Bawang Merah ke Makanan Anak
Jika bayi sudah masuk usia MPASI, campur bawang merah ke makanannya, seperti sup atau omelet. Cara ini lebih efektif untuk mengobati flu dari dalam tubuh.
6. Menempatkan Potongan Bawang di Dekat Tempat Tidur Bayi
Menempatkan potongan bawang merah di dekat tempat tidur bayi dipercaya dapat mengobati hidung tersumbat. Namun, tak menutup kemungkinan jika cara ini pun bisa membawa risiko untuk buah hati Anda.
Artikel terkait: 9 Cara Menanam Bawang Merah di Rumah, Mudah dan Bikin Irit!
Manfaat Kesehatan dari Bawang Merah
Dari kandungan nutrisi dan antioksidan, bawang merah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama jika mengonsumsinya secara rutin.
1. Antibakteri
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bawang merah dapat membunuh berbagai macam bakteri serta menghambat pertumbuhan beberapa mikroba.
2. Mengurangi Risiko Kanker
Makan bawang merah dapat mengurangi risiko kanker. Peneliti di Italia juga menemukan bahwa mereka yang makan bawang merah paling banyak memiliki kemungkinan paling kecil terkena kanker usus besar, tenggorokan, dan ovarium. Dalam studi lainnya, para peneliti menemukan bahwa pria yang makan banyak sayuran dari keluarga allium adalah yang paling kecil kemungkinannya terkena kanker prostat.
3. Pencernaan Lebih Sehat
Bawang merah mengandung fructooligosaccharides, zat yang bertindak sebagai prebiotik yang dapat melewati usus kecil tanpa dicerna. Di usus besar, zat ini memberi makan bakteri sehat. Berkat zat ini juga, risiko penyakit penyakit seperti diabetes hingga kanker usus besar dan depresi menurun.
4. Menjaga Kesehatan Tulang
Bawang merah juga berperan dalam mencegah osteoporosis. Dalam sebuah penelitian, para peneliti mensurvei perempuan yang mendekati atau melewati masa menopause yang setiap hari mengonsumsi bawang merah. Hasilnya, kepadatan tulang yang lebih tinggi sehingga mereka terhindari dari risiko osteoporosis.
Artikel terkait: 9 Cara Menanam Bawang Merah di Rumah, Mudah dan Bikin Irit!
Pengobatan Flu yang Efektif pada Bayi dan Balita
Pertama dan terpenting, bawa bayi Anda ke dokter anak untuk mendiagnosis apakah yang dialaminya itu pilek atau flu, serta agar bayi mendapatkan pengobatan yang tepat. Di rumah, fokus Parents adalah memastikan bayi atau balita merasa nyaman dan memberinya perawatan yang dibutuhkan untuk cepat pulih.
Dokter biasanya akan menyarankan perawatan flu berikut ini:
1. Banyak Istirahat
Bantu si kecil mendapatkan banyak istirahat dan tidur dengan membiarkannya tidur siang sesering mungkin dan dorong ia untuk banyak melakukan aktivitas yang tenang di siang hari.
2. Hidrasi dengan Cairan
Berikan bayi Bunda asupan cairan yang banyak untuk mencegah dehidrasi yang diakibatkan demam (bila bayi demam) dan menutupi kebutuhan nutrisi jika ia kehilangan nafsu makan. Bunda dapat terus menyusui dengan ASI atau susu formula pada bayi, dan jika ia makan makanan padat, cobalah memberinya sedikit saus apel atau kaldu.
3. Obat Pereda Nyeri
Obat yang Anda berikan harus sesuai dengan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan asetaminofen atau ibuprofen (tidak untuk bayi di bawah 6 bulan) untuk menurunkan demam (jika ada) dan meredakan nyeri tubuh.
4. Obat Antivirus
Juga diberikan harus dengan resep dokter. Obat ini dapat mempersingkat durasi virus, membuat gejalanya lebih ringan, dan mencegah komplikasi flu, tetapi umumnya harus diberikan di 48 jam pertama sejak gejala dimulai.
Akan tetapi, banyak dokter juga yang tidak menyarankan pemberian obat ini efek samping yang ditimbulkan bisa sangat parah, mulai mual atau diare hingga muntah dan halusinasi (yang terparah).
5. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Flu sering kali membuat tubuh bayi kepanasan dan kedinginan secara bergantian, jadi usahakan untuk memperhatikan kondisi ruangan atau suhu udara di sekitar bayi dan sesuaikan dengan pakaiannya.
6. Gunakan Pengisap Ingus
Bunda mungkin ingin menggunakan saline nose drop (obat tetes hidung) dengan rubber suction bulb untuk membersihkan ingus bayi sehingga ia bisa bernapas dan beraktivitas dengan lega.
7. Humidifier
Nyalakan humidifier atau pelembap udara di dalam kamar bayi Anda, terutama di malam hari.
Cara Mencegah Flu pada Bayi
Selama kehamilan, melindungi janin yang sedang tumbuh dari kuman flu itu mudah karena posisi mereka yang nyaman dan tertutup rapat di dalam dahim ibu. Namun, setelah mereka keluar dari ‘kepompong’ yang selama ini melindunginya, virus pilek dan flu kerap menghantui. Begini cara melindungi bayi Anda dari flu.
Bayi Baru Lahir
Sejak hari pertama kelahirannya, bayi sudah sangat rentan dengan paparan virus, yakni virus yang berasal dari udara yang dihirupnya, virus dari sentuhan keluarga dan kerabat yang mengunjunginya, serta dari benda-benda yang ada di sekitarnya. Apa pun jenis virusnya, itu bisa mengancam keselamatan jiwanya, apalagi saat itu ia belum mendapat imunisasi lengkap, influenza salah satunya.
Untuk menjauhkannya dari virus influenza, pastikan orang-orang yang akan mengasuhnya sudah menerima vaksin influenza –baik itu orang tua dan pengasuh. Jika ibunya saat hamil menerima vaksin ini, secara otomatis bayi akan mendapatkan antibodi dari ASI yang berasal dari payudara ibu.
Pastikan juga, setiap orang yang akan menyentuhnya sudah mencuci tangan mereka. Enggak masalah sedikit cerewet terhadap mereka, Bunda. Bukankah menjaga sistem kekebalan tubuh si kecil lebih penting daripada segalanya?
Dan yang tak kalah penting, Parents juga wajib menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum kontak dengan anak, terutama jika ingin menyusui, menyuapi, atau setelah Anda bersin atau batuk.
Hindari bayi jika Anda batuk, pilek, atau flu. Jika terpaksa kontak dengan anak, gunakan masker. Dan terakhir yang terpenting dari semuanya, berikan bayi Anda ASI eksklusif. Sebab, ASI mengandung antibodi alami dari virus dan bakteri.
Usia 6 Bulan ke Atas
Si kecil sudah bisa menerima vaksin influenza setelah usianya 6 bulan, terutama jika balita Anda memiliki penyakit kronis seperti asma atau diabetes karena anak dalam kondisi tersebut beresiko mengalami komplikasi yang diakibatkan dari virus flu.
Balita
Cucilah tangan anak Anda secara teratur dan jauhkan mereka dari orang sakit. Orang tua juga harus rutin mencuci semua mainan, buku, dan benda lainnya yang berpotensi sebagai tempat hidup virus flu dengan disinfektan.
Balita Anda juga harus beristirahat cukup setiap harinya, mengenakan pakaian yang nyaman (terutama di musim flu).
Kapan Perlu ke Dokter?
Jawabannya, kapan pun ketika Anda mencurigai bayi Anda terkena flu. Terutama jika melihat gejala berikut ini pada anak:
- Bayi berusia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu 100,4 derajat F (37,78 derajat C) atau lebih, karena flu dapat menyebabkan komplikasi serius.
- Iritabilitas yang ekstrem, misalnya bayi tidak mau digendong.
- Dehidrasi terlihat dari volume pipis yang sedikit, popoknya kering selama lebih dari 8 jam.
- Demam disertai ruam kulit.
- Gejala membaik tetapi kemudian bayi kembali demam.
- Napasnya cepat atau kesulitan bernapas.
- Warna kulit atau bibir kebiruan.
- Bayi tampak bingung, tidak berinteraksi dengan Anda, selalu tertidur dan tidak bangun saat dibangunkan.
- Kejang.
Nah, Parents, itulah fakta mengenai cara mengobati flu pada bayi dan anak dengan bawang merah serta beberapa kandungan dan manfaat bawang merah bagi bayi Anda. Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat, Parents!
The Flu (Influenza Virus) in Babies and Toddlers
www.whattoexpect.com/childrens-health-and-safety/childrens-flu.aspx
Health Benefits of Red Onion
www.webmd.com/diet/health-benefits-red-onion
Key Facts About Influenza (Flu)
www.cdc.gov/flu/about/keyfacts.htm
Does an onion in the sock work for a cold?
www.medicalnewstoday.com/articles/320167
Baca juga:
Sering Masuk Angin? Ini 5 Obat Alami yang Ampuh untuk Mengatasinya
Konsumsi bawang putih bisa melancarkan ASI, Busui perlu tahu nih