Untuk menghilangkan bau badan, kebanyakan dari kita -mungkin juga Bunda- akan menggunakan deodoran. Pertanyaannya adalah jika kemudian Bunda hamil, apakah ada bahaya deodoran yang tidak diketahui?
Seperti kita tahu, terdapat beberapa hal yang tiba-tiba saja sebaiknya tidak dikonsumsi atau digunakan oleh ibu hamil, padahal sebelumnya biasa saja. Kita tahu bahwa ibu hamil memiliki penciuman yang lebih sensitif sehingga tidak dapat mencium bau tidak sedap, entah pada suami atau diri sendiri.
Untuk alasan itu, beberapa ibu hamil pun menggunakan deodoran pada ketiaknya tanpa mengetahui bahaya deodoran.
Bahaya deodoran untuk ibu hamil
Menurut Dr. Nadia Nurotul Fuadah, kebanyakan deodoran mengandung alumunium klorida dan paraben. Kandungan alumunium klorida berfungsi untuk mengurangi keringat. Sedangkan paraben menjaga molekul pada deodoran tetap stabil dan tahan lama.
Yang membuat bahaya deodoran adalah karena kandungan paraben di dalamnya.
Banyak studi yang mengatakan paraben memiliki efek yang serupa seperti hormon estrogen di mana penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan penyebaran sel terlalu banyak sehingga menjadi kanker.
Paraben juga mengakibatkan mutasi DNA yang mengakibatkan sel berubah menjadi abnormal.
Dr. Nadia menambahkan, meskipun banyak asumsi terhadap bahaya deodoran pada wanita terutama untuk ibu hamil, namun nyatanya sampai saat ini belum ada riset yang benar-benar menunjukkan buktinya. Tidak ada pelarangan spesifik untuk ibu hamil menggunakan deodoran. FDA atau Food and Drug Administration juga tidak pernah melarang penggunaan deodoran.
Artikel Terkait: Pilihan Hadiah untuk Ibu Hamil dan Bayi, Harga Terjangkau dan Bermanfaat
Deodoran yang aman: Pilih yang tidak mengandung paraben
Bagaimanapun, kalau Bunda sedang hamil, tidak ada salahnya Bunda sebaiknya lebih berhati-hati lagi dan mencari tahu apa saja bahan yang terkandung dalam apa yang Bunda konsumsi atau apa yang Bunda gunakan pada tubuh Bunda, bukan?
Yang bisa Bunda lakukan adalah memilih deodoran yang bebas paraben untuk menghindari risiko dan efek sampingnya.
Untuk membantu mencegah bau badan, Bunda yang sedang hamil bisa memilih cara-cara natural dulu seperti lebih sering mandi, menggunakan sabun yang tepat dan menggunakan bahan pakaian yang bisa menyerap keringat dengan baik.
Tips mengatasi bau badan saat hamil
- Banyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang dipercaya bisa mengurangi bau badan.
- Hindari mengonsumsi bawang putih, bawang merah, daging, dan makanan pedas karena bisa memicu bau badan tidak sedap.
- Lakukan olahraga ringan untuk mengeluarkan keringat dari tubuh untuk membantu menghilangkan bau badan.
- Minum minimal 8 gelas air sehari untuk menghindari dehidrasi dan menjaga temperatur tubuh.
- Jaga tubuh tetap bersih dengan mandi minimal dua kali sehari dan bersihkan bagian-bagian ketiak, selangkangan, dan vagina.
- Gunakan bedak antibakteri setelah mandi agar tubuh segar dan wangi.
- Kenakan pakaian yang lebih longgar agar tubuh tidak mudah berkeringat.
- Mandi dengan campuran air limau bisa mencegah bau keringat selama kehamilan.
Penggunaan dedoran masih relatif aman untuk ibu hamil selama Bunda menghindari bahan paraben yang terlalu tinggi. Pada umumnya, selama kehamilan hindari penggunaan bahan kimia yang bisa mengganggu pertumbuhan janin. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca juga:
id.theasianparent.com/16-hal-tak-nyaman-yang-dialami-wanita-selama-hamil/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.