Tidur adalah aktivitas rutin yang dilakukan manusia untuk beristirahat dan mengisi ulang energi yang terkuras sepanjang hari. Sayangnya sebagian besar orang tidak memperhatikan posisi tidurnya. Padahal posisi tidur juga bisa mempengaruhi kesehatan, lho. Di artikel ini kita akan membahas apa saja bahaya tidur telentang bagi kesehatan.
Posisi tidur telentang dengan punggung datar dan tangan di sisi kiri dan kanan dapat berbahaya bagi kesehatan. Tidur dalam posisi terlentang dapat memicu gangguan pada organ-organ penting seperti organ pernafasan dan organ pencernaan. Bahkan dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Kenapa bisa begitu?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
3. Bahaya tidur telentang yang perlu diwaspadai
1. Bahaya tidur telentang terkait penyakit pernapasan
Ketika tidur telentang, saluran pernapasan akan terhambat sehingga tidak bisa menghirup oksigen dengan baik. Jika ini berlangsung dalam waktu yang lama, tubuh tidak dapat mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Kemungkinan yang paling fatal dapat berakibat kematian mendadak.
Selain itu, tidur terlentang menyebabkan lendir dalam hidung tidak dapat menyaring udara yang masuk dengan baik. Padahal udara yang masuk melalui hidung harus difilter terlebih dahulu oleh lendir hidung sehingga terbebas dari kuman penyakit.
Jika tidak disaring dengan baik, udara yang masuk bisa membawa kuman sehingga dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit.
2. Mendengkur dan Obstructive sleep apnea (OSA)
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur yang berpotensi serius. Hal ini menyebabkan pernapasan berhenti sesaat selama tidur. Apnea atau henti napas merupakan suatu kondisi terhentinya proses pernafasan dalam waktu singkat (beberapa detik hingga satu atau dua menit) tetapi dapat juga terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
OSA adalah jenis apnea ini terjadi ketika otot-otot tenggorokan Anda sebentar-sebentar rileks dan menghalangi jalan napas Anda selama tidur. Tanda OSA yang paling mudah dikenali adalah mendengkur.
Mendengkur dapat mengganggu tidur dan menyebabkan gangguan pada arteri karotis, yang memasok darah ke otak, wajah, dan leher. Meski demikian, tidak semua orang yang mendengkur mengalami OSA.
Otot belakang tenggorokan menjadi terlalu rileks
Posisi tidur telentang menyebabkan otot-otot di belakang tenggorokan terlalu rileks. Otot-otot ini mendukung struktur termasuk bagian belakang atap mulut Anda (langit-langit lunak), potongan jaringan segitiga yang menggantung dari langit-langit lunak (uvula), amandel dan lidah.
Ketika otot-otot ini terlalu rileks, ia tidak dapat mendukung pernapasan dengan normal. Jalan napas akan menyempit atau menutup saat Anda bernapas dan pernapasan mungkin tidak memadai selama 10 detik atau lebih lama. Ini dapat menurunkan tingkat oksigen dalam darah dan menyebabkan penumpukan karbon dioksida.
3. Bahaya tidur telentang terkait Gastro Esophagael Reflux Disease (GERD)
Pada orang yang memiliki riwayat asam lambung tinggi dianjurkan untuk menghindari tidur telentang karena berbahaya. Posisi telentang lurus bisa memicu asam lambung naik ke kerongkongan atau yang disebut sebagai GERD.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan atau berbalik arah (reflux) dan menyebabkan sensasi panas atau terbakar pada dada dan leher. Jika asam lambung ini terus naik sampai mencapai ujung kerongkongan dapat menyebabkan regurgitasi atau sensasi pahit di mulut.
Bahaya tidur telentang yang terkait dengan GERD dijelaskan oleh Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, pakar kesehatan di bidang gastroenterology, sebagai berikut;
Posisi tidur telentang bisa membuat gaya gravitasi bumi mengarahkan asam lambung berbalik ke kerongkongan kita. Hal ini disebabkan oleh bentuk lambung yang mirip dengan kantung.
Saat kita tidur telentang, apalagi tanpa bantal, maka posisi lambung ini bisa jadi lebih tinggi dari kerongkongan kita sehingga asam lambung akan mengalir balik ke kerongkongan dan memicu masalah kesehatan ini.
Tindakan pencegahan
Untuk mencegah masalah tidur terkait GERD, sebaiknya gunakan bantal yang agak tinggi supaya posisi tenggorokan tetap lebih tinggi dari lambung. Selain itu, dr. Ari menyarankan agar kita tidak makan dalam waktu yang sangat berdekatan dengan tidur.
Setidaknya makan paling lambat dua jam sebelum tidur. Terutama jika kita terbiasa tidur telentang dan cenderung malas memakai bantal. Saran lain dari dr. Ari supaya kita makan pelan-pelan guna menyediakan waktu bagi lambung untuk melakukan dilatasi dan mencegah berbalik arahnya asam lambung.
***
Itulah informasi terkait bahaya tidur telentang. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
id.theasianparent.com/posisi-tidur-yang-salah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.