X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Penelitian: Teether Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Perkembangan Bayi

Bacaan 2 menit
Penelitian: Teether Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Perkembangan BayiPenelitian: Teether Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Perkembangan Bayi

Studi terbaru menemukan kandungan kimia berbahaya pada Teether selain BPA yang dapat mengganggu tumbuh kembang, saraf, dan sistem kekebalan tubuh bayi.

Teether atau gigitan bayi biasanya digunakan pada bayi yang sedang berada dalam proses tumbuh gigi, untuk mengurangi rasa sakit di gusi bayi. Kebanyakan orangtua membeli teether bayi dengan label BPA-free atau non-toxic.

Tetapi sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat menyatakan bahwa ternyata teether yang sudah berlabel bebas bahan kimia berbahaya belum 100% aman loh, Bun.

Simak penjelasannya lebih lanjut sebagaimana dilansir dari situs cbsnews.com.

Zat kimia lainnya dalam teether yang berbahaya bagi bayi

Seorang ilmuwan bernama Kurunthacalam Kannan bersama koleganya meneliti 59 sampel teether berbagai bentuk, padat, gel dan yang diisi air. Mereka menguji sampel tersebut untuk mengetahui potensi terdapatnya bahan kimia endocrine-disrupting (bahan kimia yang mempengaruhi kelenjar endokrin di dalam otak).

Endocrine-disrupting ini bisa mengganggu keseimbangan hormon dan berpotensi menyebabkan gangguan tumbuh kembang, gangguan reproduksi, gangguan pada saraf dan sistem kekebalan tubuh, juga masalah kesehatan lainnya.

“Kami menguji bahan kimia dalam teethers sebagai langkah awal untuk membuka mata kita karena sekarang teether hadir dalam berbagai bentuk dan bahan baku yang berbeda. Teether berbahan gel dan yang berisi air memiliki zat pengawet seperti Paraben yang bisa mengganggu sistem kerja kelenjar endokrin,” ujar Kannan.

Untuk simulasi penggunaan di mulut bayi, para ilmuwan menempatkan berbagai macam gigitan bayi tersebut di dalam air selama satu jam dan menemukan adanya Bishpenol-A serta beberapa jenis pengawet paraben dan antimikroba dalam tingkat yang berbeda-beda.

Termasuk triclosan dan triclocarbon, luruh pada air dari sebagian besar gigitan bayi yang diuji. Bahan-bahan kimia berbahaya tersebut kebanyakan muncul dari produk yang berlabel BPA-free dan non-toxic.

Sebagai seorang ilmuwan sekaligus orangtua, Kannan menyatakan bahwa penemuan ini sangat meresahkan. Tidak seperti mainan yang dipegang oleh anak, teethers masuk ke dalam mulut bayi sehingga paparannya langsung masuk ke tubuh bayi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan.

Dr. Tara Narula dari CBS News Medical menyatakan bahwa bayi yang terpapar bahan kimia endocrine-disrupting beresiko terkena asma, diabetes, kelainan pada syaraf, obesitas, dan sistem reproduksi yang tidak normal.

Kannan berharap bahwa penemuan ini bisa membantu para pemangku kebijakan untuk membuat hukum yang lebih tegas untuk melindungi bayi dari paparan bahan kimia berbahaya pada teether dan produk bayi lainnya.

Kannan merekomendasikan wafel beku sebagai pengganti teether plastik, meski tidak bisa digunakan berulangkali, tapi wafel lebih aman untuk bayi. Anda juga bisa menggantinya dengan buah atau sayuran seperti wortel rebus atau pisang yang dibekukan.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/tips-memberi-makan-bayi-saat-tumbuh-gigi/

Cerita mitra kami
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI
5 Cara Tingkatkan Kualitas Tidur Bayi Agar Perkembangannya Optimal
5 Cara Tingkatkan Kualitas Tidur Bayi Agar Perkembangannya Optimal
Benarkah Infeksi Rotavirus pada Anak Merupakan Hal Musiman?
Benarkah Infeksi Rotavirus pada Anak Merupakan Hal Musiman?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Penelitian: Teether Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Perkembangan Bayi
Bagikan:
  • Waspada! Jamur di teether bayi yang sering luput dari perhatian

    Waspada! Jamur di teether bayi yang sering luput dari perhatian

  • 7 Mainan Anak yang Berbahaya untuk Mata

    7 Mainan Anak yang Berbahaya untuk Mata

  • Pengalaman Seorang Ibu: Jangan Pernah Sekalipun Masak Sambil Gendong Bayi

    Pengalaman Seorang Ibu: Jangan Pernah Sekalipun Masak Sambil Gendong Bayi

  • 20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

    20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

app info
get app banner
  • Waspada! Jamur di teether bayi yang sering luput dari perhatian

    Waspada! Jamur di teether bayi yang sering luput dari perhatian

  • 7 Mainan Anak yang Berbahaya untuk Mata

    7 Mainan Anak yang Berbahaya untuk Mata

  • Pengalaman Seorang Ibu: Jangan Pernah Sekalipun Masak Sambil Gendong Bayi

    Pengalaman Seorang Ibu: Jangan Pernah Sekalipun Masak Sambil Gendong Bayi

  • 20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

    20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.