Kebiasaan gigit kuku adalah hal kecil yang sering dilakukan banyak anak-anak hingga dewasa. Padahal, ini adalah kebiasaan buruk yang mestinya harus segera dihentikan.
Tidak hanya karena kuman pada jemari akan pindah ke mulut, dan sebaliknya. Tapi juga kebiasan menggigit kuku bisa berlanjut pada hal yang lebih ekstrim.
Seperti yang terjadi pada anak bernama Kale ini. Selama ini, tak hanya menggigit kukunya, ia juga memasukkan potongan kuku tersebut ke dalam gusi. Simak video dan penjelasannya ibu Kale ini.
Kale selalu punya cara membuat kami sibuk dan khawatir. Kali ini, aat ia membuka mulutnya, aku melihat sesuatu yang berwarna putih di gusinya.
Aku menggunakan pinset untuk mengeluarkannya. Benda yang terperangkap di gusi tersebut ternyata adalah potongan kuku.
Aku melanjutkan dan menemukan empat kuku lainnya. Aku terus mencari di seluruh area mulutnya.
Kemudian aku menarik sekitar 27 kuku dari tempat kedua. Yup! 27 kuku!
Dokter gigi pun tak pernah melihat hal seperti ini. Kami menemukan bahwa Kale punya kebiasaan menggigit kuku dan sering memainkan kuku di mulutnya.
Ia juga sering mendorong kuku tersebut ke dalam gusinya. Sehingga kuku tersebut masuk di antara gigi susu dan permanennya.
Jangan bisarkan anakmu mengigit kukunya. Jika Anda bisa menahan rasa jijiknya. lihatlah video berikut ini.
Pesan tersebut dibagikan oleh lebih dari 200 ribu akun dan mendapatkan banyak komentar. Apalagi banyak yang masih sering menggigit kukunya sampai dewasa.
Tak sedikit yang mengkritisi keputusan sang ibu untuk menarik sendiri kuku dari gusi anaknya. Mereka khawatir jika bukan dokter yang melakukannya, maka mulut akan terinfeksi.
“Jika alat sudah disterilkan dengan alkohol dan setelah menarik kuku itu si ibu membubuhkan cairan antiseptik di sana, maka anak akan terhindar dari infeksi,” ujar dokter gigi Dhihram Tenrisau.
Dokter gigi yang akrab disapa dengan panggilan dokter Tesa ini juga menyebut bahwa kuncinya adalah sterilitas. Ia menyatakan bahwa antiseptik seperti betadine bisa jadi solusi jika orangtua melakukan tindakan sendiri seperti ini.
Namun, jika orangtua khawatir, dokter yang berpraktek di Klinik Tiga Dental Duren Tiga Jakarta Selatan ini menyarankan untuk menyerahkan anak ke dokter gigi atau dokter bedah mulut. Apalagi jika khawatir masih ada yang bersisa maupun infeksi.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua. Mulai sekarang, stop kebiasaan gigit kuku!
Baca juga:
Panduan Lengkap Untuk Ajari Anak Sikat Gigi Sejak Dini
Kebiasaan menggigit kuku adalah hal kecil yang sering dilakukan banyak orang hingga dewasa. Padahal kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk yang mestinya harus segera dihentikan. Tidak hanya kuman pada jemari tangan, namun kuman juga akan berpindah ke mulut si kecil. Namun memlihara kebiasaan gigit kuku bisa berlanjut pada hal yang lebih ekstrem. Hal ini dialami oleh Kale yang memasukkan potongan kuku tersebut ke dalam gusinya. Mari simak ulasan selengkapnya berikut.
Kale Memasukkan Kuku Dalam Mulutnya
Dalam akun facebooknya Sara Guidry meneceritakan pengalaman Kale yang memasukkan kuku ke dalam mulutnya. Dalam unggahanya Sara menuliskan bahwa Kale selalu memiliki cara untuk membuat sara sibuk dan khawatir. Kali ini Kale membuka mulutnya, Sara melihat sesuatu yang berwarna putih di giginya.
Sara pun berinisiatif menggunakan pinset untuk mengeluarkan kuku tersebut. Benda yang ada dalam gusi tersebut ternyata potongan kuku. Sara pun melanjutkan dan menemukan ada empat kuku lainnya. Ia pun terus mencari di seluruh area mulutnya dan kemudian menarik sekitar 27 kuku dari tempat kedua.
Banyak Komentar Terkait Tindakan Sara
Kale sendiri memiliki kebiasaan gigit kuku dan memainkan kuku di mulutnya, ia juga sering mendorong kuku tersebut ke dalam gusinya. Sehingga kuku tersebut masuk diantara gigi susu dan permanennya. Dalam unggahannya Sara berpesan kepada orang tua untuk tidak membiarkan anak untuk menggigit kukunya.
Pesan tersebut telah dibagikan oleh lebih dari 200 ribu akun dan mendapatkan banyak komentar. Apalagi jika banyak yang sering menggigit kukunya sampai dewasa. Tak sedikit yang mengkritisi keputusan Sara yang menarik sendiri kuku dari gusi anaknya. Seharusnya alat yang digunakan adalah alat yang sudah disterilakn dengan alcohol. Setelah menarik kuku si ibu harusnya membubuhkan cairan antisepti di dalam mulut sehingga akakn terhindar dari infeksi.
Dari kisah Sara tersebut orang tua bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga untuk tidak membiarkan anak untuk menggigit kukunya. Hal ini akan berdampak anak memiliki peluang untuk terkena infeksi dari kuku yang dimakannya. Selalu perhatikan kebiasaan buruk anak yang akan membuatnya sakit dan terinfeksi.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.