Saat si kecil tidak sengaja menelan pasta gigi, Parents mungkin bertanya-tanya, apakah bahaya fluoride jika tertelan?
Sebagaimana kita tahu, fluoride adalah salah satu kandungan utama dalam pasta gigi.
Terkait permasalah ini, drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp. KGA, Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak turut membahas banyak hal tentang fluoride, baik manfaat hingga aturan banyak-sedikit penggunaan pasta gigi pada anak dan bayi.
Berikut penjelasan selengkapnya.
Simak yuk, Parents!
Artikel terkait : Gigi Rapuh, Masalah Gigi Yang Sering Dijumpai Pada Balita
Apakah Bahaya Fluoride Jika Tertelan?
Menggosok gigi pada anak adalah salah satu tantangan tersendiri orang tua. Dramanya bisa beragam, mulai dari malas sikat gigi, menolak pakai pasta gigi, hingga yang paling unik: kecenderungan anak tidak mau kumur dan memakan pasta gigi yang kebanyakan beraroma buah yang manis.
Lantas, amankah pasta gigi yang tertelan oleh anak? Lebih lanjut, berbahayakan fluoride dalam kandungan pasta gigi jika ditelan oleh si kecil?
Flouride Penting Ada dalam Pasta Gigi
Pertanyaan ini diuraikan Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp. KGA. “Jangan takut dengan fluoride di pasta gigi anak,” kata dokter Eka dalam peluncuran produk perawatan gigi MoMaMi.
Dokter Eka menjelaskan, flouride adalah bahan standar yang direkomendasikan ada dalam pasta gigi. “Flouride merupakan bahan yang direkomendasikan untuk mencegah gigi berlubang. Ini adalah komposisi yang penting yang terdapat dalam pasta gigi,” lanjutnya.
Flouride Beracun adalah Mitos
Terkait mitos yang beredar di masyarakat, yang mengkalim flouride adalah bahan beracun yang berbahaya jika tertelan, dokter Eka menampiknya.
Melalui presentasi yang disampaikan, dosis optimal flouride adalah 0,05 mg/kg/hari. Sementara dosis optimal anak usia 1 tahun dengan berat 10 kg adalah 10 x 0,05 mg= 0,5 mg.
Ia melanjutkan, jika tertelan pasta gigi sesuai takaran 2x sehari adalah sebesar 2 x 0,1 mg = 0,2 mg.
Flouride Aman Jika Tertelan dalam Batas Pasta Gigi
Laman kesehatan gigi Jacks On Smilestn juga menjelaskan, fluoride benar-benar aman jika tertelan dan aman untuk dicerna dalam jumlah kecil, termasuk jumlah yang digunakan dalam pasta gigi untuk menyikat gigi.
“Jika anak Anda menelan pasta gigi saat menyikat gigi, mereka seharusnya baik-baik saja! Mereka perlu makan beberapa tabung pasta gigi untuk mendapatkan reaksi ‘berbahaya’ apa pun terhadap fluorida,” tulis Jacks On Smilestn.
Jadi, Pasta Gigi Berfluoride Aman untuk Bayi dan Balita?
Kesehatan mulut yang baik penting sejak awal. Sebelum gigi bayi tumbuh, Anda dapat membantu menghilangkan bakteri dengan menyeka mulutnya dengan kain lembut.
Segera setelah gigi mereka mulai tumbuh, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk beralih ke sikat gigi dan pasta gigi berfluoride. Tetapi bayi hanya membutuhkan sedikit pasta gigi berflouride ini, yaitu tidak lebih dari seukuran sebutir beras.
Healthline menulis, jika bayi atau balita Anda menelan sedikit pasta gigi ini, tidak apa-apa. Selama Anda menggunakan jumlah pasta gigi yang disarankan, menelan sedikit tidak akan menimbulkan masalah.
Jika Anda menggunakan jumlah yang lebih besar dan bayi atau balita Anda menelannya, mereka mungkin mengalami sakit perut. Ini tidak selalu berbahaya kok, Parents.
Artikel terkait : Jangan biarkan gigi anak gigis dan menghitam! Atasi dengan 6 tips ini
Pentingnya Perawatan Gigi Anak di Rumah
Dalam kesempatan yang sama drg. Eka Sabaty Shofiyah mengungkapkan bahwa, perawatan mulut anak perlu diperhatikan sedini mungkin, bahkan sebelum gigi pertama muncul sekalipun.
“Ketika seorang anak telah memiliki gigi, orang tua perlu menaruh atensi lebih dalam menjaga kebersihannya lewat menyikat gigi menggunakan pasta gigi,” kata drg Eka.
Pasta Gigi Berflouride Bisa Digunakan, Bahkan Sebelum Anak Bisa Berkumur
“Pasta gigi berfluoride digunakan sejak gigi pertama tumbuh untuk mencegah gigi berlubang, tidak perlu menunggu anak bisa berkumur karena jika digunakan sesuai panduan takaran, jumlahnya terpantau dan aman tertelan,” kata drg Eka.
Ia melanjutkan, pasta gigi dengan hydroxyapatite juga memiliki manfaat memperbaiki permukaan gigi yang mulai melemah, sehingga dapat digunakan sejak awal gigi anak tumbuh sebagai pendamping pasta gigi berfluoride.
Berapa Banyak Pasta Gigi untuk Anak?
Menyikat gigi secara menyeluruh dengan pasta gigi berfluoride adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah kerusakan gigi.
Berbagai pasta gigi tersedia yang mengandung berbagai tingkat fluoride. Jumlah fluoride dalam pasta gigi dapat ditemukan di sisi tabung dan diukur dalam bagian per juta (ppm).
Mengutip laman kesehatan NHS, pasta gigi yang mengandung 1.350 hingga 1.500 ppm fluoride adalah yang paling efektif. Dokter gigi Anda mungkin menyarankan untuk menggunakan pasta gigi berkekuatan lebih tinggi jika Anda atau si kecil berisiko mengalami kerusakan gigi.
- Anak-anak di bawah 3 tahun harus menyikat gigi dua kali sehari, dengan mengoleskan pasta gigi yang mengandung setidaknya 1.000 ppm fluoride.
- Anak-anak antara 3 dan 6 tahun harus menyikat setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi seukuran kacang polong yang mengandung lebih dari 1.000 ppm fluoride.
- Orang dewasa harus menyikat setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung 1.350-1.500 ppm fluoride.
Jangan gunakan obat kumur bersamaan dengan menyikat gigi. Gunakan pada waktu alternatif, karena menghilangkan fluoride dalam pasta gigi
“Anak usia 0-3 tahun ukuran pasta gigi per satu kali sikat gigi adalah sebanyak biji beras, sementara anak 3 tahun ke atas banyak pasta giginya sebanyak biji jagung,” jelas dokter gigi Eka di acara MoMaMi.
Baca juga: Pasta gigi tanpa fluoride jauh lebih aman dan sehat, apa alasannya?
Bagaimana dengan Pasta Gigi Berfluoride Tinggi?
Dokter gigi terkadang meresepkan pasta gigi berfluoride tinggi kepada orang-orang dengan kerusakan gigi parah atau risiko tinggi gigi berlubang. Pasta gigi ini memiliki konsentrasi fluoride yang lebih tinggi daripada apa pun yang dapat Anda beli tanpa resep di toko obat setempat.
Seperti obat resep lainnya, pasta gigi berfluoride tinggi tidak boleh dibagikan dengan anggota keluarga lainnya. Jika digunakan sesuai petunjuk, pasta gigi berfluoride tinggi aman untuk orang dewasa. Anak-anak tidak boleh menggunakan pasta gigi berfluoride tinggi, demikian sebagaimana disampaikan laman Healthline.
Apakah Ada Alternatif untuk Pasta Gigi Berfluoride?
Jika Anda khawatir tentang bahaya fluoride jika tertelan, terdapat pasta gigi bebas fluoride yang tersedia. Pasta gigi bebas fluoride akan membantu membersihkan gigi, tetapi tidak melindungi gigi dari potensi berlubang seperti halnya pasta gigi berfluoride.
Cara Mencegah Anak Anda Makan Pasta Gigi
Banyak pasta gigi anak dibuat dengan rasa yang enak dan gurih. Rasa manis buah inilah yang menggoda anak Anda untuk menyelinap ke kamar mandi dan memakan pasta giginya sendiri.
Tempatkan Pasta Gigi Jauh dari Jangkauan Anak
Jacks On Smilestn merekomendasikan untuk meletakkan pasta gigi pada sikat gigi anak Anda dan kemudian menempatkan tabung sepenuhnya di luar jangkauan sehingga mereka tidak dapat mengaksesnya.
Ingatkan Anak untuk Meludah dan Berkumur Setelah Sikat Gigi
Selain itu, terus ingatkan anak Anda untuk meludah dan berkumur saat mereka menyikat gigi dan beri tahu mereka bahwa menelan pasta gigi mereka tidak boleh.
Temani Anak Sikat Gigi
Mengawasi anak-anak saat mereka menyikat dan menjauhkan pasta gigi dari jangkauan dapat membantu menghindari pasta gigi tertelan.
Miringkan kepala si kecil saat sikat gigi
Untuk meminimalkan risiko tertelan, coba miringkan kepala bayi Anda sedikit ke bawah sehingga pasta gigi tambahan keluar dari mulutnya.
Demikian hal-hal yang perlu kita pahami terkait pertanyaan apakah bahaya flouride jika tertelan. Pasta gigi berfluoride umumnya aman dan direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa. Tetapi, penting untuk menggunakannya dengan benar, terutama untuk bayi dan anak kecil.
***
Baca juga:
Ketahui Tanda-Tanda Abses Gigi pada Anak, Termasuk Penyebab dan Cara Mengobatinya
3 Tips memilih pasta gigi yang tepat untuk si buah hati
Kandungan fluoride pada pasta gigi anak, bisakah mencegah kerusakan gigi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.