Setelah sukses di Jakarta, akhirnya theAsianparent Indonesia menggelar Baby Bash pertama di Kota Bogor. Baby Bash di Kota Bogor ini diadakan di Hotel 101 Suryakancana, pada Minggu 29 September 2019 lalu.
Meskipun Kota Bogor sempat diguyur hujan, tetapi keceriaan puluhan keluarga pembaca setia theAsianparent Indonesia tetap membuat Baby Bash ke-12 ini berjalan seru dan hangat.
Sebanyak 89 keluarga berkenalan, bermain, dan belajar bersama tentang informasi terbaru seputar parenting, khususnya Kids Milestones.
Titi Akmar, Brand Solutions theAsianparent Indonesia membuka acara.
“Baby Bash kali ini dikhususkan untuk anak usia 1-3 tahun. Di mana pada usia itu, ayah dan bunda biasanya sangat concern sekali dengan kids milestones. Di sini kami mengundang beberapa experts dan dokter untuk menjelaskan tentang hal itu,” ujar Titi Akmar, Brand Solutions theAsianparent Indonesia saat membuka acara.
Keseruan Baby Bash di Kota Bogor: Banjir informasi menarik dan hadiah senilai jutaan rupiah
a. Talkshow “Pentingnya peran ayah dalam parenting” bersama Konicare Minyak Telon Plus.
Belinda Agustya,M.Psi., Psikolog memberi penjelasan mengenai kedekatan emosional orangtua dan anak
Berbicara mengenai kids milestones, tentu tidak hanya berbicara mengenai peran ibu, tetapi juga peran ayah. Dalam proses parenting, peran ibu dan ayah sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Psikolog Belinda Agustya,M.Psi., menjelaskan bahwa tiga tahun pertama kehidupan anak, orangtua sangat dianjurkan untuk membangun kedekatan emosional dengan anak. Baik itu kedekatan emosional antara anak dengan ibu, maupun anak dengan ayah.
Sebuah penelitian menjelaskan bila ayah terlibat sejak anak masih bayi, maka ayah akan lebih berkomitmen untuk terus terlibat dalam pengasuhan anak.
Beberapa cara yang bisa ayah lakukan ialah membantu ibu memberikan bayi makan, mengganti popok, atau memberikan sentuhan pijatan sebelum tidur di malam hari.
“Sentuhan adalah cara paling primitif untuk menyampaikan kasih sayang kita pada anak. Anak belajar disayangi dan dicintai saat dia diberikan sentuhan, karena indra peraba itu salah satu indra anak yang berkembang paling pertama,” ujar Belinda.
Games para Ayah bersama Konicare Minyak Telon Plus
Agar pijatan untuk si kecil bisa menjadi lebih hangat dan menenangkan, ayah bisa menggunakan Minyak Telon Plus dan Minyak Kayu Putih Plus dari Konicare.
Dengan bahan alami cajuput oil, cocos oil, anise oil, lavender oil, dan geranium oil, Minyak Telon Plus dan Minyak Kayu Putih Plus dari Konicare bisa membuat anak lebih nyaman dan terhindari dari gigitan serangga yang nakal.
Dalam talkshow ini, para orangtua pun diberi kesempatan untuk mencoba sejumlah produk Konicare pada anak-anaknya. Konicare juga membagikan paket menarik bagi 5 orangtua yang beruntung.
b. Sharing ilmu seputar fakta vaksinasi Influenza oleh Kenapa Harus Vaksin
dr Attila Dewanti Sp.A(K) Dokter Spesialis Anak
Di usia 1-3 tahun, umumnya anak-anak sudah mendapatkan berbagai jenis vaksin. Namun sayangnya tidak semua anak mendapatkan vaksin influenza.
Padahal dr. Attila Dewanti Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak menegaskan bahwa vaksin influenza tak kalah penting dengan vaksin lainnya untuk anak-anak.
“Kenapa harus vaksin? Karena influenza bisa sangat berbahaya dan menular. Bila tidak segera kita obati, kadang-kadang penyakit ini bisa menyebabkan pneumonia karena masuk ke dalam paru-paru,” tegasnya.
Pemberian vaksin influenza bisa dimulai ketika anak berusia 6 bulan. Setelah itu, pemberian vaksin sebaiknya diulang setiap tahun karena virus influenza seringkali menjadi kebal dengan vaksin yang diberikan di tahun sebelumnya.
“Menurut WHO, waktu paling baik untuk mulai memberikan anak vaksin influenza ialah setelah dia berusia 6 bulan. Karena di usia itu pembentukan antibodi anak lebih baik dibandingkan sebelum 6 bulan,” jelasnya.
Attila merekomendasikan orangtua untuk memberikan anak vaksin influenza dengan 4 strain (2 influenza A strains dan 2 influenza B strains). Dengan begitu, perlindungan antibodi anak akan lebih kuat dari berbagai jenis virus flu.
Seorang Bunda bertanya seputar materi talkshow.
Lebih lanjut, Attila mengungkapkan beberapa fakta seputar vaksin influenza:
1. Faktanya, orangtua juga membutuhkan vaksin influenza karena setiap hari orangtua berhubungan langsung dengan anak. Ketika orangtua terkena influenza maka anak juga memiliki kemungkinan terkena influenza.
2. Tidak benar vaksin influenza menyebabkan anak flu, karena vaksin influenza justru dapat melindungi tubuh dari flu.
3. Vaksin influenza sebaiknya diberikan sebelum anak flu. Dengan begitu, antibodi anak akan lebih kuat dan tidak mudah terkena flu.
c. Merck mengingatkan Parents tentang masalah postur tubuh pendek pada anak
dr. Frida Soesanti, Sp.A(K) Dokter Spesialis Anak, Ahli Endokrinologi
Selain masalah penyakit pada anak, orangtua tentu juga kerap khawatir tentang postur tinggi pendeknya anak. Banyak orangtua bertanya-tanya apakah pertumbuhan anak mereka sudah normal, apakah masih perlu perhatian khusus atau justru mengalami gangguan serius?
Menjawab berbagai pertanyaan tersebut, dr. Frida Soesanti, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dan Ahli Endokrinologi dari Merck Indonesia menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua.
“Ada begitu banyak faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak, ada genetik, gizi, lingkungan, dan hormonal. Hormon di sini maksudnya hormon pertumbuhan, hormon tiroid, hormon tulang, dan hormon pubertas,” ujarnya.
Namun sebelum mengetahui penyebab anak pendek, orangtua harus memahami terlebih dahulu tiga fase pertumbuhan, yaitu fase bayi, anak-anak, dan pubertas.
“Di fase bayi, tepatnya 1 tahun pertama biasanya pertumbuhan anak mencapai 25-75 cm/tahun. Pada fase anak-anak di atas 4 tahun, biasanya pertumbuhan anak hanya mencapai 5-6 cm/tahun. Di fase pubertas, pertumbuhan anak-anak biasanya 8-9 cm per tahun,” jelas Frida.
Antusias para parents yang hadir di Baby Bash untuk bertanya terkait pertumbuhan anak
Ketika kurva pertumbuhan anak tidak sesuai dengan itu, orangtua diharapkan dapat mulai mengevaluasi apa penyebabnya. Apakah karena masalah genetik, gizi, lingkungan, atau hormonal.
“Waspadai bila tinggi badan anak berada di bawah kurva WHO. Artinya bila anak pendek dan kurus, bisa jadi anak mengalami stunting karena kekurangan zat gizi.
Tapi kalau anak pendek dan gendut, bisa jadi anak mengalami gangguan hormon sehingga membutuhkan terapi hormonal,” ujar Frida.
Untuk memantau hal itu, Frida menganjurkan Parents untuk berkerja sama dengan dokter anak atau mengunduh aplikasi PrimaKU dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
d. “Belajar Jadi Hebat” bersama S-26 Procal Gold
dr. Caesar Pronocitro, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Pertumbuhan pada anak tidak hanya berbicara soal tinggi dan berat badan saja. Namun juga tentang otak.
Menurut penjelasan dr. Caesar Pronocitro, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, massa otak anak saat lahir berkisar antara 400 gr. Kemudian pada usia 2 tahun menjadi 1100 gram, 6 tahun menjadi 1300 gram, dan dewasa menjadi 1400 gram.
“Dari sini bisa kita lihat bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang penting untuk pertumbuhan otak anak, karena pertumbuhannya sangat pesat. Di sini, proses belajar sangat penting untuk membuat otak anak tumbuh dengan maksimal,” ujarnya.
Caesar kemudian menjelaskan bahwa masing-masing bayi yang lahir memiliki jumlah sel-sel otak yang banyak. Untuk itu, pada dasarnya semua bayi memiliki potensi menjadi anak yang pintar dan hebat.
Masalahnya, sel-sel otak ini belum terkoneksi antara satu sama lain. Agar bisa saling terkoneksi dibutuhkan sinapsis atau penghubung antar sel. Ini muncul saat anak belajar dan diberikan stimulasi.
“Di usia anak-anak, proses pembelajaran yang paling efektif ialah pembelajaran yang interaktif, bertahap, dan diulang-ulang. Selain pembelajaran, orangtua juga perlu memberikan asupan nutrisi yang cukup,” jelas Caesar.
Dita, Brand Executive dari S-26 Procal Gold
Penjelasan Caesar pun didukung oleh Dita selaku Brand Executive dari S-26 Procal Gold, di mana peran orangtua sangat penting untuk pertumbuhan kecerdasan otak anak. Baik secara genetik, stimulasi, maupun pemberian nutrisi.
“Berbicara masalah nutrisi, kami dari S-26 Procal Gold di sini ingin memperkenalkan tampilan dan formula baru. Formula terbaru kami ini adalah MULTIEXCELTM αLipids System®.
Di mana ini adalah formula terbaik dari formula-formula sebelumnya yang bisa memberikan manfaat untuk akal, pencernaan, dan perkembangan fisik si kecil,” jelasnya.
“Untuk penjelasan lebih lanjut, Parents bisa cek di wyethnutrition.co.id,” tambahnya.
e. Pelajari tumbuh kembang & sosialisasi lingkungan anak bersama Cussons Baby Indonesia
Alfa Mardhika M.Psi, Psikolog
Parents tentu pernah mendengar pepatah tentang ‘Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Berangkat dari pepatah ini, banyak orangtua bertanya-tanya apakah bila ayahnya pendiam maka anaknya juga akan pendiam?
Dengan tegas, Alfa Mardhika M.Psi, Psikolog pun membantah hal itu. Menurutnya, anak pendiam atau supel itu bukan keturunan. Itu terjadi karena anak belajar dan mencontoh dari keluarganya.
“Terlebih untuk anak di bawah usia 5 tahun. Di mana orangtua menjadi role model anak yang pertama,” jelasnya.
Lalu, Alfa pun menjelaskan tentang konsep berbagi di usia anak balita. “Kalau di usia 2 tahun, anak tidak mau berbagi itu masih wajar. Justru di usia itu, dia memang harus punya pertahanan diri kalau ini barangnya dia bukan milik orang lain. Nanti pelan-pelan, mulai diajarkan konsep berbagi ketika anak sudah berusia 3 tahun,” jelasnya.
Dari usia 0-2 tahun, anak akan belajar soal trust dan miss-trust. Anak harus percaya dan merasa aman pada orangtuanya. Bila tidak, anak akan menjadi pemalu dan pendiam di masa depan.
Setelah itu, di usia 2-3 tahun, anak perlu diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan begitu, anak akan menjadi sosok yang percaya diri.
Alfa pun mengajak beberapa orangtua bersama anaknya bermain games. Dalam games ini, para orangtua diajak untuk berinteraksi dan meng-eksplore tekstur Cussons bersama anak.
Pemenang games bersama Cussons Baby Indonesia.
f. Talkshow Get Your Day Easier bersama Ariston
Hari semakin siang, tetapi antusias para peserta Baby Bash di Kota Bogor rupanya tetap membara. Terlebih ketika mom-fluencer Dwi Handayani Syah Putri hadir menceritakan pengalamannya merawat Si Kecil Freya yang kini telah berusia 8 bulan.
“Sekarang dia lagi aktif-aktifnya. Semenjak jadi ibu baru, setiap hari aku belajar untuk menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya saat memandikan Freya,” ujarnya.
Dwi Handa juga mengakui bahwa Freya lahir dengan kulit yang cenderung kering. Untuk itu, ia selalu memberikan Freya lotion bayi dan memandikannya dengan suhu air yang tepat.
(ki-ka) dr. Srie Prihianti Gondokaryono, SpKK, PHD, FINSDV, FAADV, Dwi Handayani Syah Putri (Mom Selebgram), dan Nina Fidyastuti Pratiwi; Brand Marketing Ariston Thermo Indonesia.
Menurut dr. Srie Prihianti Gondokaryono, SpKK, PHD, FINSDV, FAADV, suhu air mandi yang tepat untuk bayi ialah 36-37 derajat celcius. Ini adalah suhu yang sama seperti suhu tubuh bayi.
“Jadi jangan terlalu dingin atau terlalu panas. Bila terlalu dingin, bayi bisa mengigil. Namun bila terlalu panas, kulit bayi bisa kering. Mandi dengan air hangat tidak hanya dapat menjaga kelembapan kulit bayi tetapi juga membuatnya menjadi lebih sehat dan rileks,” jelasnya.
Menyajikan air yang sesuai dengan suhu tubuh bayi tentu cukup sulit. Namun, Ariston bisa memberikan kemudahan untuk hal tersebut.
“Sebagai produk water heater terpercaya di Indonesia, kami memiliki jawaban untuk orangtua yang ingin memberikan suhu air mandi terbaik untuk anaknya, salah satunya dengan Instant Ariston Aures yang bisa diatur langsung suhunya. Produk kami hadir untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat,” jelas Nina Fidyastuti Pratiwi; Brand Marketing Ariston Thermo Indonesia.
Khusus kepada para peserta Baby Bash di Kota Bogor, Ariston mengadakan IG Post Feed #AristonComfortChallenge yang berhadiah 1 Unit ARISTON ANDRIS LUX 15 L senilai 3 juta rupiah.
Dalam kompetisi ini, para peserta hanya diminta untuk mengabadikan sesi talkshow Get Your Day Easier with Ariston dengan kepsyen yang paling berkesan.
Pemenang Best Instagram Baby Bash mendapatkan doorprize dari Ariston
g. Mudahnya bermain sambil belajar di rumah bersama Bukalapak
Bereksplorasi di luar rumah memang memberikan manfaat tersendiri dalam proses tumbuh kembang si kecil. Namun bukan berarti belajar di rumah tidak menunjang perkembangan anak usia dini.
Bukalapak bersama Dinda Herdina Educational Advisor & Training Specialist pun membagikan informasi seputar bermain sambil belajar di rumah.
“Menurut salah satu survei, orangtua saat ini banyak menggunakan smartphone untuk mengajak anak bermain sambil belajar di rumah. Hal itu boleh-boleh saja, selama anak didampingi,” ujar Dinda.
Dinda Herdina Educational Advisor & Training Specialist
Selain didampingi, orangtua juga diharapkan memerhatikan durasi dan konten.
“Anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan smartphone. Dia boleh menggunakan smartphone hanya untuk video call.
Adapun dalam memilih konten, orangtua diharapkan memilih konten yang bermanfaat untuk anak. Misalnya, konten video yang ada di dalam Kodomo Challenge,” tambahnya.
Dengan kurikulum dan materi pembelajaran yang terintegrasi, Kodomo Challenge yang merupakan mainan edukasi ini menggunakan kurikulum komprehensif untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Si kecil bisa belajar dengan berbagai media seperti buku, mainan, bahkan DVD. Namun secanggih apapun mainan edukasi, sebetulnya yang paling penting ialah interaksi dan kelekatan orangtua dengan anak.
“Jadi, dampingi si kecil selalu saat bermain, termasuk di rumah,” pungkas Dinda.
Para parents mendengarkan penjelasan tentang kelebihan Kodomo Challenge.
Tempat yang nyaman, aktivitas seru, dan puluhan goodie bag jadi ciri khas Baby Bash
Baby Bash theAsianparent selalu mementingkan keamanan dan kenyamanan anak. Seperti di acara Baby Bash kali ini, kami menyediakan area playground yang luas persembahan dari Zaida Rental dengan aneka permainan yang sesuai dengan usia anak.
Anak-anak tidak akan bosan dan bisa bermain bersama teman-teman sebanyanya ketika orangtua mengikuti talkshow.
Mewarnai menjadi salah satu mainan yang ada di playground Baby Bash.
Sebelum mengikuti talkshow, para orangtua juga bisa mencoba berbagai aktivitas seru pada booth-booth sponsor, seperti bermain games atau berfoto di photobooth yang lucu untuk mengabadikan momen bersama keluarga. Beberapa booth juga menyediakan hadiah menarik untuk para orangtua, lho!
Ada berbagai macam booth menarik di Baby Bash.
Di akhir acara, orangtua tidak hanya bisa membawa ilmu baru tetapi juga sejumlah goodie bag menarik dari para sponsor seharga jutaan rupiah!
Mulai dari Zaida rental, Puyo, Playgro, Sari Ayu, MoMaMi, Traveloka, Istana Boneka, Soklin Lantai, Fitmee, Kim&Kin, Enesis, Stimuno, Hometown & Bonanza, Darlie, Vitaflow, Babylogy, Nutrifood, Momypoko, @bananaboatindonesia, Milna, Omiyago, dan Mamaschoice.
Hadiah dan goodie bag menarik dari para sponsor.
Hadiah dan goodie bag menarik dari para sponsor.
Goodie bag yang selalu ditunggu
Tak dapat dipungkiri, hal ini pun menjadi ciri khas Baby Bash theAsianparent Indonesia yang selalu ditunggu-tunggu para orangtua. Seperti cerita Bunda dalam akun @olivia.pangestu berikut ini.
View this post on Instagram
A post shared by Olivia Pangestu Putri (@olivia.pangestu) on
Nah, kebayang kan keseruan acara Baby Bash kali ini? Kira-kira, Parents mau Baby Bash diadakan di kota mana lagi nih setelah Jakarta dan Bogor?
Bila Parents juga ingin mengukuti event play date ini, segera follow akun Instagram @theasianparent_id atau like fanpage theAsianparent Indonesia untuk mendapatkan informasi paling baru ya.
Sampai berjumpa lagi di event kami berikutnya!
Baca juga
Lihat keseruan Parents belajar memahami anak generasi Alpha di Baby Bash Juli 2019!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.