Memiliki anak yang tumbuh aktif, sehat, dan cerdas tentu menjadi idaman semua orang tua. Untuk itu, orang tua sebaiknya mengetahui apa saja aspek penting tumbuh kembang anak di tiap tahapan usianya. Selama masa bayi sampai balita (golden age 0-5 tahun), kemudian fase anak (5-15 tahun), lalu masuk periode remaja awal, hingga dewasa.
Jika kita berbicara mengenai usia anak 5-15 tahun, itu merupakan periode tumbuh aktif, di mana pada periode 10 tahun tersebut terjadi banyak peningkatan dan perkembangan yang pesat pada anak.
Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia, Eka Herdiana, S.Gz, menjelaskan bahwa memang di 1000 hari pertama adalah proses utama pada tumbuh kembang anak (golden age) yang tidak kalah penting. Namun nyatanya, pertumbuhan akan terus berlanjut bahkan hingga dewasa nanti. Walaupun memang kecepatan tumbuh tidak sebesar sebelumnya.
Eka Herdiana juga mengatakan bahwa pada periode ini, perubahan yang terjadi akan menentukan bagaimana anak di masa depan. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan anak di masa ini.
“Tapi kita tidak boleh melewati 10 tahun pertama ini. Nah, di 10 tahun pertama ini ada transformasi 3 aspek yaitu aspek fisik, kognitif, serta sosial dan karakter. Karena perubahannya ini cukup signifikan, sehingga banyak sekali yang memengaruhi kedepannya anak-anak ini akan menjadi seperti apa,” jelas Eka Herdiana pada Konferensi Pers Milo GraduACTIV yang digelar secara virtual (19/1/2022).
Artikel terkait: Anak Makan Sedikit dan Lebih Suka Main? Kenali Gejala dan Tips Mengatasi Small Eater
3 Aspek Penting dalam Tahapan Tumbuh Kembang Anak Periode 10 Tahun (Usia 5-15 Tahun)
1. Aspek Tumbuh Kembang Anak Perubahan Fisik dalam Periode 10 Tahun
Ahli Gizi Eka Herdiana menegaskan bahwa asupan gizi yang dikonsumsi anak adalah salah satu penentu pertumbuhan anak. Tak hanya itu, aktivitas fisik juga memengaruhi kesehatan seperti pertumbuhan linear (tinggi badan), komposisi tubuh, kesehatan metabolisme, kesehatan reproduksi, hingga imunitas.
“Yang kita makan hari ini, yang kita bentuk kebiasaan hari ini akan membentuk seperti apa kita saat dewasa kelak,” terangnya.
Eka Herdiana juga menjelaskan bahwa perubahan-perubahan fisik tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada kepercayaan diri sang anak karena terjadi perubahan di aspek tersebut.
Artikel terkait: Tak Selalu Negatif! Lakukan 5 Hal Ini Agar Gadget Bisa Bermanfaat untuk Kecerdasan Anak
2. Aspek Tumbuh Kembang Anak Perubahan Koginitif dalam Periode 10 Tahun
Selanjutnya, pada periode 10 tahun ini anak juga mengalami perubahan secara kognitif. Fase ini memengaruhi kemampuan bahasa, motorik, fungsi penglihatan, serta emosi dan mood anak.
Eka Herdiana mengungkapkan bahwa pada fase ini otak anak mulai berkembang tidak hanya dari segi kapasitas, melainkan juga kemampuan dalam menerima stimulus dari lingkungan dan yang mereka alami.
“Perkembangan kognitif juga sangat pesat. Di mana mereka biasa hanya mengerti konsep-konsep simpel, sekarang mulai paham yang lebih rumit. Otaknya mulai berkembang enggak cuma kapasitasnya, tapi juga kemampuannya dalam menerima stimulasi, apa yang ada di lingkungan, dan yang mereka alami berdasarkan psikologisnya,” ujar Eka Herdiana.
3. Aspek Perubahan Sosial Karakter dalam Periode 10 Tahun
Terakhir, akan terjadi pula perubahan karakter atau self-image yang memengaruhi kemampuan anak untuk bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain. Anak juga mulai mengenai dirinya sendiri hingga membentuk kemandirian diri.
“Perubahan-perubahan tadi ternyata memengaruhi mereka dalam berinteraksi. Khususnya ketika mereka mengalami perubahan yang berbeda. ‘Kok, saya seperti ini?’ Karena pada dasarnya setiap anak mengalami perubahan yang berbeda,” ucap Eka Herdiana.
“Masa ini memengaruhi bagaimana mereka (anak-anak) bersosial dan membentuk karakter. Di sinilah peran orang tua yang enggak cuma untuk memenuhi gizi anak, tetapi juga untuk memberikan dukungan dan motivasi,” tegasnya.
Artikel terkait: 9 Cara Meninggikan Badan Anak, Ternyata Bisa Dilakukan Lewat Aktivitas Rutin
Peran Orang Tua pada Periode Tumbuh Aktif Anak 5-15 Tahun
Pada kondisi terjadinya transformasi baik itu secara fisik, kognitif, dan juga sosial karakter, dukungan dari orang tua sangat penting untuk anak. Kebiasaan pola makan sehat pun perlu diperhatikan.
Sebagaimana Eka Herdiana menjelaskan bahwa orang tua masih perlu untuk memberikan asupan makanan yang bergizi pada anak. Walaupun anak usia 5-15 tahun itu sudah bisa memilih sendiri makanan kesukaannya.
“Jadi orang tua enggak boleh berkecil hati dalam menyediakan konsumsi makanannya harus bergizi walaupun kita tahu anak ini sudah punya mau, sudah tau yang dia mau, apa yang dia suka. Tapi tidak boleh bosan untuk bisa menyediakan apa yang memang dibutuhkan oleh buah hati kita,” tutur Eka Herdiana.
Setiap anak membutuhkan energi yang berbeda. Selain itu, juga butuh asupan gizi lain, vitamin dan mineral di mana itu semua akan membantu anak untuk tumbuh lebih optimal. Jadi, para orang tua harus seimbangkan asupan nutrisinya kemudian turut untuk mengajarkan pola hidup yang lebih sehat dan pola makan yang lebih baik.
“Setiap orang tua, sekolah, guru, teman-teman itu sebenarnya punya peranan sendiri-sendiri. Dan kita harus saling memberikan pengaruh yang positif. Jadi enggak boleh bosan, harus serta memotivasi agar kita bisa memberikan motivasi yang tepat, sehingga kita mendukung anak tumbuh menjadi generasi yang kuat,” pesan Eka Herdiana mengakhiri sesi tanya jawab pada Konferensi Pers Milo GraduACTIV.
Demikian penjelasan dari pakar mengenai 3 tahapan penting pada periode tumbuh aktif anak usia 5-15 tahun. Semoga informasi-informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan Parents mengenai tumbuh kembang anak.
Baca juga:
Nasi Merah Tidak Disarankan untuk MPASI Bayi, Apa Alasannya?
5 Hal Ini Dukung Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Si Kecil Optimal