Ketika Anda sama sekali atau hanya memiliki sedikit ketertarikan seksual terhadap lawan jenis, mungkinkah Anda disebut sebagai aseksual?
Mari kenali lebih dalam mengenai aseksual melalui tanda atau gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berdasarkan penjelasan berikut ini!
Mungkinkah Anda Aseksual? Kenali Gejala dan Ketahui Penyebabnya!
Anda Disebut Aseksual Bila…
Aseksual diartikan sebagai orientasi seksual seseorang yang bukan didasari atas ketertarikan seksual, melainkan lebih pada perasaan romantis. Sedangkan ketertarikan seksual merupakan perasaan tertarik secara fisik kepada seseorang dan ada keinginan berhubungan seks.
Dalam hal ini, orang aseksual tidak menginginkan hubungan seks, karena ia memang tidak memiliki ketertarikan seksual. Orientasi seksualnya mengacu kepada perasaan, bukan tindakan.
Kategori ‘Ketertarikan’ pada Aseksual
Tiap orang aseksual memiliki konsep ‘ketertarikan’ yang berbeda-beda. Ini dilihat dari beberapa hal berikut:
Pertama, tidak mengalami ketertarikan seksual dan ketertarikan lain dalam bentuk apa pun. Ini bisa termasuk jijik dengan seks, cuek (sama sekali tidak memikirkan) akan seks.
Kedua, tidak mengalami ketertarikan seksual, tapi mengalami bentuk ketertarikan yang lain. Seperti:
- Ketertarikan romantis: Hanya mengingini hubungan romantis.
- Daya tarik estetika: Tertarik kepada seseorang berdasarkan penampilan saja.
- Ketertarikan sensual atau fisik: Masih ada keinginan menyentuh, memegang, atau memeluk.
- Daya tarik platonis: Sekadar ingin berteman.
- Ketertarikan emosional: Menginginkan hubungan emosional.
Ada juga orang yang mengalami ketertarikan seksual dalam keadaan yang sangat terbatas saja. Misalnya, demiseksual, yaitu orang yang mengalami ketertarikan seksual hanya ketika mereka memiliki hubungan yang dalam dengan seseorang.
Apakah Orang Aseksual Tidak Memiliki Libido dan Hasrat Seksual?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari bahas apa pengertian dari libido, hasrat seksual, dan ketertarikan seksual dulu.
Libido dikenal sebagai dorongan seks. Yaitu keinginan berhubungan seks dan mengalami kenikmatan dan pelepasan seksual.
Hasrat seksual adalah keinginan berhubungan seks yang dilandasi atas dasar kesenangan, hubungan pribadi, konsepsi, dan hal lainnya.
Ketertarikan seksual adalah keinginan kuat berhubungan seks yang hanya dilandasi rasa tertarik secara fisik saja.
Kembali ke pertanyaan awal, jawabannya adalah orang aseksual ada yang memiliki libido tinggi dan hasrat seksual. Namun ia merasa cukup melampiaskan melalui masturbasi bukan berhubungan seks dengan seseorang.
Ini artinya, aseksual tidak selalu berarti orang itu tidak menikmati seks, tapi mereka tidak mengalami ketertarikan seksual dengan seseorang.
Jadi, Orang Aseksual Tidak Berhubungan Seks?
Meski dikatakan aseksual, orang-orang ini tetap melakukan hubungan seks. Biasanya tujuannya untuk mewujudkan hal-hal berikut ini:
- Memuaskan libido
- Memperoleh keturunan
- Membuat pasangannya bahagia
- Mengalami kenikmatan fisik dari seks
- Menunjukkan dan menerima kasih sayang
- Kenikmatan seksual yang sensual, termasuk menyentuh dan berpelukan
Samakah dengan Pantang Seks dan Selibat?
Pantang seks merupakan keputusan untuk tidak berhubungan seks yang sifatnya sementara karena alasan tertentu. Satu contoh, tidak berhubungan seks sampai menikah.
Sedangkan selibat adalah komitmen untuk tidak berhubungan seks sama sekali, dan tidak menikah juga. Alasannya bisa karena agama, budaya, atau hal lain.
Pantang seks dan selibat masuk dalam kategori greysexual, di mana posisinya berada di antara seksualitas dan aseksualitas.
Menurut Asexual Visibility & Education Network (AVEN), orang-orang dengan greysexual jarang mengalami ketertarikan seksual, atau mengalaminya tapi dengan intensitas yang sangat rendah. Dan dua hal ini tidak bisa disamakan dengan aseksual.
Aseksual Bukan Pilihan atau Penyakit
Banyak orang mengira ada yang ‘salah’ dengan orang aseksual. Ada yang mengatakan juga, orang aseksual tidak memiliki ketertarikan seksual karena takut akan keintiman, kehilangan libido, mengalami represi seksual, keengganan seksual, hingga disfungsi seksual. Namun, kondisi ini bukan disebabkan hal-hal tadi dan juga masalah medis. Dan kondisi ini, katanya, tidak harus diperbaiki.
Lantas apa, dong, penyebabnya? Tidak ada penyebab yang mendasarinya!
Dikatakan oleh para ahli, siapa saja dapat mengalami kondisi ini, apa pun orientasi seksualnya. Itu sama seperti halnya, bagaimana seseorang memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang lain. Aseksualitas bukan juga genetik, hasil dari trauma, atau disebabkan hal lainnya.
Ada juga yang mengatakan, aseksual akan merasakan ketertarikan seksual saat bertemu dengan orang yang tepat. Itu tidak benar juga.
Jenis Aseksual Menurut Sosiolog
Sosiolog dari Universitas Warwick, Mark Carrigan, mengatakan, ada dua tipe aseksual. Pertama, aromantic asexual, dan kedua adalah romantic asexual.
Tipe romantic asexual, dapat menjalani hubungan yang romantis, bahagia, dan sehat dengan pasangannya tanpa ketertarikan seksual. Kalaupun mereka melakukan hubungan seks, itu bukan karena ketertarikan seksual tapi semata-mata untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Sedangkan aromantic asexual, tidak memiliki ketertarikan romantis dan tidak tertarik melakukan segala jenis keintiman fisik. Penyebabnya bisa merasa jijik dengan seks atau cuek akan seks (sama sekali tidak memikirkannya).
Sekali lagi, jika Anda mengalami aseksual seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda sama sekali tidak mengalami suatu penyakit atau gangguan seksual. Itu hanya cara berbeda bagi seseorang dalam mendefinisikan seks.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
id.theasianparent.com/disfungsi-seksual-pada-wanita
Awas! Kelainan seks bisa dialami suami maupun istri, kenali gejalanya berikut ini!
3 Hal yang Pengaruhi Gairah Seksual, Parents Perlu Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.