Tahukah Parents jika sekitar 25-50% perempuan yang sudah menikah atau yang sudah aktif melakukan hubungan seksual diduga mengalami permasalahan disfungsi seksual wanita?
Meskipun gangguan seksual pada perempuan ada beberapa macam, namun keluhan utama yang paling sering dirasakan adalah kegagalan atau tidak mengalami orgasme.
Fakta mengenai kondisi disfungsi seksual pada wanita khususnya yang telah menikah ini dipaparkan oleh androlog, dr. Oka Negara, FIAS.
Lebih lanjut, dr Oka memaparkan bahwa gangguan seksual yang sering terjadi pada perempuan sebenarnya terbagi menjadi 4 empat golongan, yaitu terjadinya gangguan dorongan seksual, gangguan bangkitan seksual, gangguan orgasme, dan yang terakhir adalah gangguan yang menimbulkan rasa sakit, termasuk di dalamnya dispareunia, vaginismus, dan gangguan sakit seksual lainnya.
“Inilah yang sebenarnya yang termasuk dalam gangguan disfungsi seksual pada perempuan,” ujarnya.
Saat seks terasa tidak lagi menyenangkan, bukan tidak mungkin jika pada aktivitas seksual ini akan dihindari. Seperti yang dikatakan dr, Oka, perempuan yang mengalami akan menarik diri dari segala bentuk ajakan bahkan untuk membicarakan hal yang terkait dengan aktivitas seksual akan menolak.
“Umumnya, perempuan yang mengalami gangguan seksual seperti ini akan menolak, bahkan merasa jijik jika ada yang membicarakan tentang seks.”
Mengingat aktivitas seksual merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keharmonisan hubungan suami istri, kondisi ini tentu saja perlu diwaspadai.
Artikel terkait: 6 alasan mengapa seks dalam pernikahan sangat penting, jangan disepelekan!
Apa penyebab disfungsi seksual pada wanita?
Selain fakta yag diungkapkan dr, Oka, sebuah survei juga menyebutkan kalau sekitar 10% hingga 15% wanita tidak pernah mengalami orgasme. Survei menunjukkan bahwa hingga setengah dari wanita tidak puas dengan seberapa sering mereka mencapai orgasme.
Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya disfungsi seksual pada wanita, termasuk:
- Riwayat pelecehan seksual atau pemerkosaan
- Kebosanan dalam aktivitas seksual atau hubungan
- Kelelahan dan stres atau depresi
- Kurangnya pengetahuan tentang fungsi seksual
- Perasaan negatif tentang seks (sering dipelajari di masa kanak-kanak atau remaja tahun)
- Rasa malu atau malu meminta jenis sentuhan yang paling berhasil
Sementara dr. Oka mengatakan kalau gangguan dorongan seksual sebenarnya dipengaruu oleh beberapa faktor, dimulai dengan hormon seks, keadaan kesehatan umum, faktor psikis dan pengalaman seksual sebelumnya.
“Selain itu terganggunya dorongan seksual pada perempuan juga disebebkan karena adanya hambatan psikis, kejenuhan dengan pasangan hingga problem psikis dengan pasangan sendiri, atau memang ada beban pikiran dan stres yang berkelanjutan dari keseharian. Termasuk adanya pengalaman yang traumatik dari hubungan seksual sebelumnya,” tegasnya.
Masalah kesehatan yang dapat menyebabkan disfungsi seksual pada wanita meliputi:
- Obat-obatan tertentu yang diresepkan. Obat yang paling umum digunakan untuk mengobati depresi dapat menyebabkan masalah ini. Ini termasuk fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), dan sertraline (Zoloft).
- Gangguan atau perubahan hormon, seperti menopause.
- Penyakit kronis yang memengaruhi kesehatan dan minat seksual.
- Nyeri panggul kronis, seperti dari endometriosis.
- Kerusakan pada saraf yang memasok panggul karena kondisi seperti multiple sclerosis, kerusakan saraf diabetes, dan cedera saraf tulang belakang.
- Kejang otot di sekitar vagina yang terjadi bertentangan dengan keinginan Anda.
- Vagina kering.
Tanda disfungsi seksual pada wanita
Terkait dengan tanda seorang wanita mengalami ganguan atau disfungsi seksual sebenarnya sangat beragam. Menurur dr. Oka, tanda-tanda yang dirasakan sebenarnya tergantung dengan jenis gangguan dorongan seksualnya.
Namun katanya, jika seorang perempuan suda menarik diri dari segala bentuk ajakan dan pembicaraan tentang aktivitas seksual, tentu saja perlu diwaspadai. Bahkan, tingkat gangguan dorongan seksual ini bisa membuat seorang perempuan mengalami kegelisahan, gemetar, hingga mual dan menarik diri dari ajakan tentang seks, termasuk sekedar membicarakan seks.
Artikel terkait: Jadi primadona wanita menunda kehamilan, ini tandanya jika IUD di rahim bermasalah!
Mengobati disfungsi seksual
“Salah satu hal yang perlu diperhatikan, adalah bagaimana komunikasi seksual dengan pasangan. Ini perlu berjalan dengan baik, dan sangat diperlukan jika salah satu pasangan menginginkan hubungan seksual. Bahkan, ada kalanya saat gangguan seksual menyebabkan aktivitas seks tidak bisa dilakukan lagi, maka yang paling dibutuhkan justru datang ke ahlinya untuk mendapatkan pertolongan dan terapi seksual,” tegas dr. Oka.
Artinya, ada beberapa hal yang perlu diingat bila ingin mengobati masalah orgasme atau disfungsi seksual pada wanita, yaitu:
- Sikap yang sehat terhadap seks, dan pendidikan tentang stimulasi dan respons seksual
- Belajar mengomunikasikan dengan jelas kebutuhan dan keinginan seksual, baik secara verbal maupun non-verbal
Di samping itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar membuat seks lebih baik :
- Istirahat yang cukup dan makan dengan baik. Batasi alkohol, narkoba, dan merokok. Rasakan yang terbaik. Ini membantu dengan merasa lebih baik tentang seks.
- Lakukan latihan Kegel. Kencangkan dan rilekskan otot-otot panggul.
Fokus pada aktivitas seksual lainnya, bukan hanya hubungan seksual.
- Gunakan alat kontrasepsi yang berfungsi baik untuk Anda dan pasangan. Diskusikan ini sebelumnya sehingga Anda tidak khawatir tentang kehamilan yang tidak diinginkan.
- Jika masalah seksual lainnya, seperti kurangnya minat dan rasa sakit selama hubungan seksual, terjadi pada saat yang sama, perlu mendapat bantuan dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat!
****
Referensi: Medlineplus, Healthline
Baca juga:
12 Cara merangsang suami menurut Islam, Bunda wajib coba malam ini!
6 Tanda Vagina Sehat, Para Bunda Wajib Tahu!
Laser Vagina Pasca Melahirkan, Benarkah Bisa Mengencangkan Miss V?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.