Gangguan atau kelainan seksual yaitu kondisi kejiwaan yang ditandai oleh kurangnya keinginan untuk melakukan aktivitas seksual dalam jangka waktu yang lama. Kelainan seksual ini terbagi menjadi 2 kondisi yang berbeda, yaitu gangguan minat seksual wanita dan gangguan keinginan seksual pria.
Kedua jenis kelainan seksual tersebut merujuk pada tingkat minat seksual yang rendah, sehingga mengakibatkan kegagalan untuk memulai atau menanggapi keintiman seksual. Hal tersebut seperti tidak adanya fantasi seksual, tidak merasa senang saat melakukan hubungan seks, kurang minat pada isyarat erotis internal atau eksternal.
Walau demikian, ternyata dua kondisi tersebut tidak mudah dideteksi dalam waktu yang cepat. Setidaknya sekitar enam bulan baru muncul berbagai gejalanya dan menyebabkan tekanan klinis yang signifikan bagi seseorang yang mengalaminya.
Maka dari itu, apabila sesekali pasangan Anda pernah tidak mau untuk diajak melakukan hubungan seks, atau kurang minat saat melakukannya, bukan berarti dia mengalami kelainan seksual. Namun, jika hal tersebut berlangsung selama 6 bulan berturut-turut, maka Anda dan pasangan perlu memeriksakan diri tentang kemungkinan mengalami gangguan seksual.
Untuk gangguan minat sesksual wanita tidak diketahui berapa banyak yang mengalaminya. Namun, menurut laporan, wanita yang lebih tua lebih mudah mengalami hasrat seksual yang rendah jika dibandingkan dengan wanita yang lebih muda.
Sementara itu, pada pria, diperkirakan bahwa 6% pria yang lebih muda atau berusia 18 hingga 24 tahun mengalami gangguan seksual. Serta, sebanyak 41% pria yang lebih tua, berusia 66-74 tahun memiliki beberapa masalah dengan hasrat seksual. Tapi hanya 1,8% pria berusia 16 hingga 44 tahun mengalami masalah tersebut, yang berlangsung lebih dari 6 bulan.
Gejala kelainan seksual pada wanita dan pria
Dilansir dari situs Psychology Today, gejala kelainan seksual seksual pada wanita dan pria ternyata berbeda.
Berikut ini adalah gejala yang dialami oleh wanita.
- Minat yang hilang atau berkurang untuk melakukan aktivitas seksual
- Pikiran bahkan fantasi seksual yang berkurang atau tidak ada sama sekali
- Kurangnya inisiasi aktivitas seksual dari istri, atau bahkan tidak ada sama sekali
- Berkurangnya gairah seksual, atau kesenangan saat melakukan hubungan seksual
- Berkurangnya atau tidak ada sama sekali minat seksual. Istri juga malas untuk menanggapi isyarat internal maupun eksternal dari pasangan untuk memulai aktivitas seksual
- Tidak ada atau kurangnya sensasi yang dirasakan saat menerima rangsangan seksual
Gejala kelainan seksual pada pria. Apa saja ya?
- Pikiran atau fantasi seksual yang berkurang atau tidak ada sama sekali
- Tidak berkeinginan untuk melakukan aktivitas seksual
- Kurang dan tidak ada inisiasi untuk melakukan hubungan seksual
Penyebab kelainan seksual yang perlu diketahui
Inilah beberapa faktor yang memicu dalam mengembangkan gangguan hasrat seksual. Faktor ini dapat dialami oleh wanita dan pria.
- Sikap negatif tentang seksualitas
- Kesulitan dalam menjalin hubungan, komunikasi yang buruk
- Kondisi medis (diabetes mellitus, disfungsi tiroid)
- Gangguan endokrin
- Disfungsi ereksi
- Rasa trauma pernah mengalami pelecehan emosional dan fisik
- Depresi dan cemas
- Efek samping obat
- Penggunaan alkohol
Pengobatan untuk seseorang yang mengalami kelainan seksual
Apabila Anda mengalami masalah kelainan seksual, maka perlu melakukan psikoterapi untuk menanganinya. Selain itu, Anda juga perlu mengonsumsi obat tertentu. Misalnya obat Addyi (flibansering) untuk mengobati gangguan hasrat seksual yang terjadi pada wanita premenopause.
Untuk terapi, beberapa pasangan membutuhkan terapi hubungan sebelum berfokus langsung pada peningkatan aktivitas seksual. Melalui terapi ini, mereka dapat memperluas variasi dan waktu yang ditujukan untuk aktivitas seksual.
Cara mencegah seseorang mengalami kelainan seksual
Salah satu cara yang untuk mencegah timbulnya masalah hasrat seksual yaitu menyisihkan waktu untuk keintiman nonseksual. Pasangan yang menyediakan waktu untuk melakukan percakapan dengan lawan jenis cenderung akan mengalami hasrat seksual.
Selain itu, Anda juga dapat membaca buku atau mengikuti kursus komunikasi dengan pasangan yang dapat membantu untuk mendorong perasaan yang lebih dekat. Bagi beberapa pasangan, membaca novel atau menonton film dengan konten romantis atau seksual juga dapat mendorong hasrat seksual.
Itulah beragam informasi terkait kelainan seksual yang dapat terjadi pada setiap orang. Semoga bermanfaat, ya.
Baca juga :
Waspada Mycoplasma Genitalium, Penyakit Menular Seksual Baru yang Berbahaya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.