Antioksidan adalah salah satu zat yang sering kita dengar, ketika membicarakan makanan dan kesehatan tubuh. Namun, belum semua orang tahu bagaimana antioksidan bekerja dalam mendukung metabolisme tubuh manusia.
Mari kita simak apa saja yang perlu kita ketahui tentang antioksidan.
Apa itu antioksidan?
Antioksidan adalah molekul yang melawan radikal bebas dalam tubuh. Sebagaimana dikutip Healthline, radikal bebas adalah senyawa yang dapat membahayakan jika kadarnya terlalu tinggi dalam tubuh.
Radikal bebas terkait dengan berbagai penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Tubuh Anda memiliki antioksidan sendiri untuk pertahanan mencegah radikal bebas. Namun, antioksidan juga ditemukan dalam makanan, terutama pada buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati lainnya. Beberapa vitamin, seperti vitamin E dan C, merupakan antioksidan yang efektif.
Buah dan sayuran mengandung antioksidan. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran memiliki manfaat untuk melawan radikal bebas dan juga potensi penyakit.
Artikel terkait: 15 Makanan dan Minuman Kaya Antioksidan, Konsumsi untuk Jaga Kesehatan Tubuh
Cara kerja antioksidan adalah mengurangi stres oksidatif, ini penjelasannya
Antioksidan adalah bahan kimia yang tampaknya mengurangi “stres oksidatif.” Radikal bebas yang melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh akan dapat menyebabkan keadaan yang disebut stres oksidatif.
Stres oksidatif yang berkepanjangan dapat merusak DNA Anda dan molekul penting lainnya dalam tubuh Anda. Kadang-kadang bahkan menyebabkan kematian sel.
Menurut laman kesehatan Web MD, stres oksidatif mampu memperburuk berbagai kondisi seperti kanker dan penyakit jantung. Kerusakan DNA Anda meningkatkan risiko kanker, dan beberapa ilmuwan berteori bahwa DNA memainkan peran penting dalam proses penuaan
Apa saja pemicu radikal bebas dalam tubuh?
Radikal bebas adalah molekul yang dihasilkan ketika tubuh Anda memecah makanan atau saat Anda terpapar asap tembakau atau radiasi.
Gaya hidup, stres, dan faktor lingkungan diketahui dapat memicu pembentukan radikal bebas dan stres oksidatif yang berlebihan, berikut di antaranya:
- polusi udara
- asap rokok
- alkohol
- racun
- kadar gula darah tinggi
- asupan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi
- radiasi, termasuk berjemur berlebihan
- infeksi bakteri, jamur, atau virus
- asupan zat besi, magnesium, tembaga, atau seng yang berlebihan
- terlalu banyak atau terlalu sedikit oksigen dalam tubuh
- olahraga yang intens berkepanjangan, yang menyebabkan kerusakan jaringan
Stres oksidatif yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan risiko hasil kesehatan yang negatif, seperti penyakit kardiovaskular dan jenis kanker tertentu.
Artikel terkait: 12 Masker Tomat Buatan Sendiri, Antioksidan Pencerah Kulit Alami
Sumber antioksidan dalam makanan adalah hal penting dalam menu diet kita
Antioksidan sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Tubuh kita menghasilkan antioksidan sendiri, seperti glutathione antioksidan seluler.
Tumbuhan dan hewan, serta semua bentuk kehidupan lainnya, memiliki pertahanan mereka sendiri terhadap radikal bebas dan kerusakan oksidatif. Oleh karena itu, antioksidan ditemukan di semua makanan utuh yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Antioksidan, seperti vitamin C dan E dan karotenoid, dapat membantu melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Antioksidan alami lainnya termasuk flavonoid, tanin, fenol dan lignan. Makanan nabati (berasal dari tumbuhan) adalah sumber antioksidan terbaik. Berikut adalah sumber antioksidan yang baik kita konsumsi:
- Buan-buahan,
- Sayuran,
- Biji-bijian,
- Kacang-kacangan,
- Bumbu dan rempah-rempah,
- Teh hijau,
- Kakao (coklat), cokelat hitam terkenal sebagai sumber antioksidan yang baik.
- Menurut beberapa penelitian, kopi adalah satu-satunya sumber antioksidan terbesar dalam diet.
- Produk daging dan ikan juga mengandung antioksidan, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada buah-buahan dan sayuran.
Antioksidan dapat meningkatkan umur simpan makanan, baik makanan alami maupun olahan. Oleh karena itu, mereka sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Misalnya, vitamin C sering ditambahkan ke makanan olahan untuk bertindak sebagai pengawet.
Buah-buahan, sayuran dan biji-bijian tinggi antioksidan juga biasanya tinggi serat, rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta sumber vitamin dan mineral yang baik. Jadi nikmati variasinya.
Artikel terkait: 9 Fakta Tentang Teh yang Perlu Diketahui, Menyehatkan Jantung dan Bebas Kalori
Haruskah kita mengonsumsi suplemen antioksidan?
Sebagian besar profesional kesehatan menyarankan untuk menghindari suplemen (obat/pil) antioksidan dosis tinggi.
Mengonsumsi makanan alami yang kaya antioksidan adalah ide yang jauh lebih baik. Studi menunjukkan bahwa makanan alami mengurangi kerusakan oksidatif ke tingkat yang lebih besar daripada suplemen.
Namun begitu, suplemen dosis rendah, seperti multivitamin, mungkin bermanfaat jika Anda kekurangan nutrisi tertentu atau tidak dapat mengikuti diet sehat.
Strategi terbaik untuk memastikan asupan antioksidan yang cukup untuk tubuh adalah dengan mengikuti gaya hidup sehat dengan variasi berbagai sayuran dan buah-buahan, di samping kebiasaan sehat lain, seperti berolahraga.
Baca juga:
Apa itu Diet Mayo Clinic? Samakah Diet Mayo dengan Diet Mayo Clinic?
Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah
8 Jus untuk Menurunkan Kolesterol Jahat, Mudah Dibuat di Rumah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.