Anak bungsu pasangan Anji Manji dan Wina Natalia didiagnosa mengalami Autism Spectrum Disorder (ASD). Sigra Umar Narada didiagnosa ASD saat baru berusia 3 tahun.
Kondisi tersebut disampaikan langsung oleh sang ibu, Wina Natalia. Wina menyampaikan hal itu melalui akun Instagram pribadinya saat Sigra berulang tahun yang ke 4.
“Hari ini Sigra berumur 4 tahun. Dan kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kali ini Sigra hanya bisa makan makanan khusus,” tulis Wina pada Rabu, 10 April 2019.
“Ya memang baru tahun ini yang berbeda. Karena, setelah Sigra berumur 3 tahun, kami baru tahu kalau Sigra didiagnosa sebagai anak ASD,” lanjutnya.
Artikel terkait : Penelitian: Alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki
Walaupun baru mengetahui jika Sigra didiagnosa ASD yaitu ketika usia 3 tahun, tapi istri dari Anji Manji ini sudah mulai melakukan terapi untuk anak bungsunya sejak usia 2 tahun. Bahkan, terapi tidak hanya dilakukan di satu tempat.
“Sigra sudah kami terapi sejak 2 tahun lalu (umur 2 tahun), bahkan sudah pindah tempat terapi 2 kali. Sudah juga konsultasi dengan banyak dokter, dan kami tidak pernah lelah untuk mencari solusi terbaik untuk Sigra,” jelas Wina melalui Instagram.
Artikel terkait: Seorang ayah ungkapkan 7 tanda anak autis yang wajib Parents ketahui
Anji Manji dan Wina Natalia harus mengawasi makanan untuk Sigra
Berdasarkan penjelasan Anji Manji melalui akun Instagram @anji.akunkedua, semenjak si kecil Sigra didiagnosa ASD, sang istri selalu mencari tahu segala hal yang berkaitan dengan itu. Wina, mencari segala informasi dari berbagai sumber yang tentunya terpercaya.
Anji melanjutkan, ada satu hal yang membuat mereka risau, yaitu ketika Sigra sulit fokus dan tantrum. Selain itu, ada satu hal yang tidak terdeteksi oleh mereka mengenai kebiasaan tantrum Sigra, yaitu makanan.
“Ternyata makanan yang mengandung gula punya pengaruh besar. Selain itu, beberapa jenis makanan juga disarankan tidak diberikan, istilahnya, Sigra harus diet,” kata Anji.
Setelah melakukan terapi, ternyata Sigra tidak boleh makan gula, cokelat, dan lainnya. Makanan tersebut berpengaruh membuatnya tantrum, lalu dari tantrum akhirnya menyebabkan Sigra sulit fokus.
“Ternyata setelah diet, perkembangannya bagus sekali. Sekarang Sigra sudah responsif dan bisa berkata-kata cukup jelas, tinggal menjalani terapi lanjutan, baik di rumah maupun di sekolah,” ungkap Anji.
Artikel terkait: Ciri anak autis bisa dideteksi lewat bermain cilukba, ini penelitiannya
Anak yang memiliki tanda ASD harus segera dikonsultasikan ke dokter
Dari pengalaman Sigra, Wina menyarankan pada orangtua lain apabila curiga sang anak mengalami beberapa tanda ASD, alangkah lebih baik untuk segera konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak. Dengan demikian, orangtua segera tahu apa yang harus dilakukan.
“Karena terapi-terapi anak ASD akan sangat maksimal dilakukan pada saat anak masih dalam masa golden age. Semangat,” saran Wina untuk orangtua lainnya.
Selain itu, apabila Parents memiliki anak yang sering tantrum, tak ada salahnya untuk mengamati makanan si kecil. Pasalnya, tantrum yang dialami si kecil bisa saja akibat dari makanan tertentu.
“Untuk pada orangtua yang anaknya suka tantrum, coba deh diet. Mungkin makanan adalah penyebabnya, bukan nakal,” imbuhnya.
Artikel terkait: 5 makanan yang harus dihindari anak dengan autisme
Itulah kisah mengenai anak bungsu Anji Manji dan Wina Natalia yang didiagnosa ASD. Apabila Parents memiliki kecurigaan pada si kecil terkait tanda ASD, lebih baik segera konsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak, sesuai dengan yang disarankan oleh Wina.
Sumber : Instagram @winatalia
Baca juga :
Dibilang congean, Saga anak pertama Anji beri informasi soal sinus preauricular