Seorang anak di Filipina hampir meninggal karena mengikuti salah satu Challenge berbahaya yang sedang ramai di TikTok. Berita ini diketahui dari postingan ibu anak tersebut di media sosial.
Seiring dengan kepopuleran TikTok, banyak anak yang suka menggunakan media sosial buatan Cina itu. Di platform berbagi video pendek itu, penggunanya sering membuat berbagai macam tantangan (TikTok challenge) seperti menari, menyanyi, transisi make up, dan lainnya.
Bocah Kecil Hampir Meninggal karena Mencoba TikTok Challenge Gantung Diri
Foto: Facebook/The Northern Mindanao Times
Dilaporkan Facebook The Northern Mindanao Times, seorang ibu muda mengatakan putrinya mencoba gantung diri karena postingan yang dilihat gadis itu di platform video populer Tiktok tentang seorang anak gantung diri.
Freya, nama anak itu, yang baru berusia 4 tahun hampir meninggal karena menirukan TikTok Challenge. Gadis kecil yang masih polos itu menggunakan tali dari tirai Venesia yang mereka miliki di kamar tidur rumahnya untuk melilit lehernya sendiri. Ia lalu mencoba melompat sebanyak 3 kali.
Melihat anaknya melakukan adegan berbahaya, sang ibu segera menghentikannya sebelum ia melakukan lebih jauh.
“Syukurlah saya ada di sana saat itu terjadi. Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana jika saya tidak ada di sana? Bagaimana jika saya berada di kamar mandi?” kata ibu Freya.
Selanjutnya sang ibu menggambarkan video yang dilihat putrinya di TikTok. Video itu menggambarkan seorang anak yang melilit lehernya dengan tali lalu berpura-pura menjadi hantu.
“Itu diikat di lehernya dan kemudian bocah itu menjadi hantu,” katanya.
Orangtua Diharap Memperhatikan Tantangan yang Ada di TikTok
Lebih lanjut, ibu Freya mengatakan “Bayi perempuan saya yang polos, berusia 4 tahun hampir kehilangan nyawanya karena beberapa video TikTok yang bodoh.”
Dia juga memberikan peringatan kepada para orangtua agar memperhatikan tontonan anak mereka. Orangtua juga harus memperhatikan keamanan anak-anak saat online.
“Makanya guys, tolong selalu perhatikan apa yang anak-anak tonton dengan baik. awasi anak-anak,” kata ibu Freya.
Dia menambahkan, “Dia (Freya) baik-baik saja. Dia sudah aktif kembali.”
Insiden yang dialami oleh Freya ini merupakan peringatan bagi orangtua di mana saja agar dapat mengetahui apa yang ditonton anak-anak secara online. Pasalnya, banyak orangtua yang tidak mengetahui apa-apa tentang dunia maya yang ditonton anaknya. Berhati-hatilah tentang apa yang mereka tonton dan pastikan keamanan online untuk anak-anak Anda.
Pentingnya Mengajarkan Anak-Anak tentang Keamanan Online
Penting untuk mengajarkan anak tentang keamanan dalam berselancar di dunia maya.
Konferensi tahunan ketiga Family Online Safety Institute menjadi terobosan dalam sejarah pendidikan keamanan online. Acara ini mengangkat topik literasi media, kewarganegaraan digital, dan pemikiran kritis.
Konferensi ini mendorong para peserta untuk mengubah perspektif orangtua terhadap anak. Jika sebelumnya kita memandang anak-anak sebagai calon korban kejahatan online semata, kita perlu melihat anak-anak sebagai peserta aktif dalam komunitas online global.
Para peserta dalam acara tersebut mencoba untuk berhenti berfokus hanya pada bahaya yang mungkin dihadapi remaja saat online. Sebaliknya, mereka ingin menemukan cara bagaimana orang dewasa, terutama orang tua, dapat mulai bekerja sama dengan anak-anak mereka untuk membantu mereka mempraktikkan perilaku etis dan melindungi diri saat menggunakan Internet.
Hidup di era digital, internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak ada gunanya melarang anak-anak menggunakan internet karena teknologi sudah menjadi bagian dari kita.
Alih-alih terus-menerus mengkhawatirkan bahaya internet yang mengintai anak, mengapa kita tidak mendidik anak-anak saja tentang cara menggunakan teknologi Internet untuk keuntungan mereka?
Ibarat api, internet juga bisa menjadi kawan maupun lawan. Ada banyak peluang dan manfaat yang besar dari internet. Sebagai orangtua, tugas kitalah mengajarkan anak menggunakan internet dengan bijak.
Dengan lebih memperhatikan anak saat online, semoga kejadian seperti yang dialami Freya, hampir meninggal karena TikTok challenge, tidak terulang lagi.
Sumber: theAsianparent Filipina
Baca juga:
10 Dokter Ngehits di TikTok, Beri Hiburan Bernilai Edukasi Kesehatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.