TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Jangan dilakukan! Bahaya TikTok 'Skull Breaker Challenge' bisa mengancam jiwa

Bacaan 4 menit
Jangan dilakukan! Bahaya TikTok 'Skull Breaker Challenge' bisa mengancam jiwa

Ingatkan pada anak di rumah, tren 'Skull-Breaker Challenge' ini tidak patut untuk diikuti.

Sosial media kini tengah diramaikan dengan tren Skull Breaker Challenge. Sama seperti namanya, tantangan ini dapat membuat beberapa bagian tubuh merasakan sakit. Bahkan, orang yang mengikutinya berpotensi mengalami cedera, patah tulang, cacat, hingga kematian.

Jangan dilakukan! Bahaya TikTok Skull Breaker Challenge bisa mengancam jiwa

Artikel terkait: Parents, Waspadai Skip Challenge, Tren di Kalangan Remaja yang Bisa Mematikan

Bahaya tantangan Skull Breaker Challenge yang perlu diwaspadai

Tantangan yang tengah viral lewat aplikasi video bernama TikTok ini melibatkan tiga orang yang berdiri sejajar. Awalnya, ketiga orang tersebut melompat secara bersamaan.

Namun, pada percobaan berikutnya, kedua peserta yang berdiri di sisi kanan dan kiri akan menendang kaki orang yang berdiri di tengah. Aksi tersebut tentunya membuat seseorang terjatuh secara spontan dalam posisi terlentang.

Fatalnya, orang yang berada di tengah tidak mengetahui atau sadar kapan kedua rekannya akan menendang. Sehingga ia pun cenderung akan merasa tidak siap. Aksi ini pun  tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan rasa kaget pada korban yang berisiko pada kesehatan psikologisnya kelak.

Tantangan yang disebut juga sebagai Tripping Jump atau tersandung sangat melompat ini memang sengaja membuat orang yang berada di tengah terjengkang ke lantai. Untuk memperlihatkan seolah-olah orang tersebut sedang terkena prank, alias bahan candaan.

Jangan dilakukan! Bahaya TikTok Skull Breaker Challenge bisa mengancam jiwa

Sudah memakan banyak korban

Segala risiko yang bisa diakibatkan tantangan ini memang tidak bisa diabaikan. Seorang ibu di Miami melaporkan bahwa Skull Breaker Challenge membuat putrinya terluka.

Ia menjelaskan, bahwa sang putri yang enggan disebutkan namanya tersebut menjadi korban bullying di South Dade Senior High School, Miami. Putrinya tersebut dipaksa untuk melakukan Skull Breaker Challenge oleh teman-temannya.

“Aku melompat sangat tinggi, dan mereka menendang kakiku saat itu. Rasa sakitnya tidak bisa dijelaskan. Aku sakit secara fisik maupun mental,” ungkap remaja yang enggan disebutkan namanya itu, seperti yang dikutip dari laman South Florida.

Setelah menjadi partisipan Skull Breaker Challenge, ia pun dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami cedera. Seminggu setelahnya, remaja tersebut juga mengaku bahwa rasa sakit masih belum juga hilang.

skull breaker challenge

Artikel terkait: Ini yang perlu diketahui orangtua tentang Momo Challenge, waspadai dampaknya!

Setelah insiden tersebut, sang ibu pun melaporkan kejadian ini pada pihak sekolah. Beruntung, tak lama setelah laporan masuk, pihak sekolah juga mengambil tindakan tegas akan hal ini.

“Kebanyakan murid atau anak-anak secara umum berpartisipasi dalam jenis tantangan ini untuk meningkatkan followers di media sosial. Namun, tentunya ini bukanlah sikap yang baik dan tidak bisa ditoleransi,” tukas perwakilan South Dade Senior High School.

Ia juga menambahkan, “Orangtua juga perlu mengawasi dan berbicara pada anak agak bijak dalam bersosial media. Berikan pemahaman pada mereka, bahwa rasa menghormati dan empati terhadap orang lain jauh lebih penting daripada ikut eksis dalam mengikuti tren.”

Para siswa yang terlibat dalam tantangan tersebut akhirnya didisplinkan sesuai dengan aturan sekolah. Tidak ingin menutut, sang ibu korban justru memutuskan  memindahkan anaknya ke sekolah lain sejak insiden tersebut terjadi.

Tidak hanya itu, seperti yang dilansir dari The Sun, anak laki-laki di Venezuela harus dilarikan ke ICU setelah melakukan tantangan tersebut. Ia mengalami cedera yang sangat serius.

Dalam video Skull Breaker Challenge yang beredar pun, beberapa korban juga tampak tidak sadarkan diri setelah ditendang oleh rekannya.

Artikel terkait: 7 Artis yang membuat video TikTok bersama anaknya, terlihat sangat kompak!

Risiko yang dapat membahayakan keselataman

skull breaker challenge

Terjatuh saat melompat tentunya dapat menimbulkan risiko yang serius bagi keselamatan. Tubuh akan terbentur dengan dengan keras ke lantai atau tanah, atau pun benda keras lain di sekitarnya.

Hal ini pun selaras dengan penjelasan dokter spesialis bedah saraf bernama Srinivas Janga dari Nizam Institute of Medical Sciences, India.

“Tantangan tersebut memiliki risiko tinggi. Dapat menimbulkan cedera tulang tengkorak. Hal ini menyebabkan pendarahan otak yang mengancam jiwa,” ungkap dokter Srinivas seperti yang dilansir dari laman Gulf Insider.

Berikut merupakan dampak yang bisa didapatkan dari tantangan Skull Breaker Challenge yang bisa berbahaya bagi keselamatan :

  • Bisa menyebabkan pendarahan atau pun perdarahan.
  • Terjatuh saat melompat akan berisiko tinggi mengakibatkan patah tulang hingga merobek ligamen. Pasalnya, yang jatuh pertama kali dalam tantangan ini adalah bagian tubuh yang rentan seperti tulang punggung, tulang ekor, dan tengkorak.
  • Korban berisiko tinggi menjadi lumpuh
  • Bisa berujung pada kematian

Oleh karena itu, pengawasan dan pemberian edukasi dari Parents tebtu saja perlu dilakukan agar anak tidak perlu mengikuti tren ini. Pemahaman yang tepat juga perlu diberikan, agar anak bisa bersikap bijak dalam bersosial media.

Sementara itu, TikTok sendiri menyatakan tidak mengizinkan konten tantangan yang berbahaya tersebut dilakukan.

“Kami tidak mengizinkan konten yang mendorong atau mempromosikan kegiatan yang berbahaya. Kami pun akan menghapus konten yang meresahkan dan telah dilaporkan tersebut,” ujar perwakilan TikTok seperti yang dilansir dari Gulf News.

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, tidak ada salahnya untuk segera diskusi dengan anak di rumah, ya, Parents.

***

Referensi: CNN Indonesia, South Florida, Livemint

Baca juga:

3 Tahun menghilang tanpa kabar, seorang suami ditemukan lewat aplikasi Tik Tok

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Jangan dilakukan! Bahaya TikTok 'Skull Breaker Challenge' bisa mengancam jiwa
Bagikan:
  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti