Berteman dan menjaga pertemanan memerlukan sebuah keahlian. Beberapa anak bisa dengan mudah berteman di usia muda, sementara yang lainnya membutuhkan waktu lebih lama untuk itu. Di beberapa kasus, mungkin anak hanya belum menemukan teman yang cocok dan terkoneksi dengannya. Hingga pada akhirnya membuat anak sulit berteman.
Penyebab Anak Sulit Berteman
Berbagai tantangan juga bisa menghalangi. Beberapa anak menjadi sulit berteman karena sangat gugup atau cemas untuk berbicara dengan orang lain.
Sementara beberapa lainnya dapat memulai percakapan, tetapi mereka kesulitan menemukan hal-hal untuk dibicarakan. Ada juga yang berbicara tentang sesuatu yang tidak disukai anak-anak lainnya.
Selain itu, anak mungkin memiliki kecemasan tentang seperti apa respons orang yang akan ia ajak berbicara. Anak bisa juga merasa tidak percaya diri atas sesuatu yang melekat pada dirinya.
Ketika anak kesulitan untuk berteman, ini bukan berarti mereka memiliki masalah dengan kepribadian. Itu juga tidak berarti bahwa seorang anak tidak menyenangkan. Mereka mungkin hanya butuh untuk mengasah keterampilan sosial mereka dengan lebih baik.
Tanda Anak Sulit Berteman yang Bisa Parents Kenali
Meski mungkin tampak seperti sifat pemalu biasa, kesulitan berteman bisa jadi karena anak memiliki kecemasan sosial. Jika diatasi sejak masa anak-anak, Parents dapat membantu anak untuk menciptakan lingkungan sosial yang nyaman. Sehingga anak tidak perlu merasa kesulitan untuk berteman hingga dewasa.
Berikut ini beberapa tanda anak sulit berteman melansir dari situs Brain Balance Center:
1. Menghindari Percakapan
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk mendapatkan teman baru adalah dengan terlibat dalam percakapan. Jika Parents melihat anak tampak sulit berada dalam percakapan atau menghindarinya, bisa jadi ia memiliki masalah kecemasan sosial hingga sulit untuk berteman.
Artikel terkait: 5 Cara untuk Mengubah Anak Pendiam dan Pemalu Menjadi Pemberani
2. Sulit Memesan Makanan
Bukan hanya menghindari percakapan, anak juga sering kesulitan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan interaksi bersama orang lain. Salah satunya adalah memesan makanan di restoran.
Anak mengalami kesulitan sebab mereka takut diejek karena melakukan kesalahan. Akibatnya mereka tidak suka ditempatkan dalam interaksi apa pun. Sehingga mereka bahkan ragu untuk melakukan hal sederhana seperti memesan makanan.
3. Anak Sulit Berteman Biasanya Selalu Ingin di Rumah
Memang normal bagi anak-anak untuk ingin tinggal di rumah bersama keluarga. Namun, mereka sewajarnya tetap ingin pergi keluar dan bersosialisasi pada momen tertentu. Jika anak tampak takut dengan aktivitas di luar rumah dan berulang kali menolak ajakan bermain, bisa jadi anak memiliki kecemasan sosial.
4. Menghindari Pertemuan
Jika anak dikenal suka bersembunyi di sudut atau ruangan lain saat ada pertemuan sosial, ini bisa menandakan kecemasan. Mereka yang memiliki masalah sosial cenderung kewalahan saat berada dalam pertemuan sosial.
Mereka bahkan sering terlihat mencoba untuk menyendiri. Hal ini juga bisa membuat mereka sulit untuk berhubungan dengan orang lain.
Artikel terkait: Perkembangan sosial anak jauh lebih penting ketimbang nilai A, ini alasannya!
5. Tidak Menyukai Perhatian
Sesekali menghindari perhatian mungkin wajar saja terjadi. Namun bagi anak yang memiliki kecemasan sosial, mereka selalu menghindari perhatian setiap hari.
Entah itu hari ulang tahun mereka, hari libur, atau waktu di mana terjadi sebuah perayaan. Anak dengan kecemasan sosial akan menunjukkan bahwa mereka tidak suka menjadi pusat perhatian.
6. Ingin Sendirian di Sekolah
Meski wajar bila ingin sendirian, tetapi anak dengan kecemasan sosial akan terus-menerus memilih untuk menyendiri walaupun ada teman di sekitarnya. Bila anak memilih untuk menyendiri di sekolah atau memilih keluar dari kegiatan kelompok, mungkin anak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.
7. Mudah Merasa Malu Kerap Dialami Anak yang Sulit Berteman
Melakukan kesalahan dan dikoreksi adalah suatu hal yang wajar. Namun, seorang anak dengan kecemasan sosial cenderung akan melarikan diri, menangis, dan marah saat dikoreksi. Bila ini dialami oleh si kecil, sebaiknya Parents segera mencari pertolongan untuk membantu ia keluar dari kecemasan sosial ini.
Setiap anak mungkin memiliki tanda kecemasan sosial yang berbeda-beda. Namun Parents harus memastikan anak selalu merasa dicintai dan didukung meski memiliki kesulitan bersosialisasi.
Cara Membantu Anak yang Sulit Berteman
Beberapa anak mungkin akan mudah beralih dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Sementara beberapa lainnya merasa kesulitan untuk beradaptasi.
“Jika anak tampak tidak berteman seperti anak-anak lain pada usia yang sama, mereka mungkin hanya perlu latihan,” ucap Kristen Eastman, PsyD, Spesialis Kesehatan Perilaku Anak, mengutip dari clevelandclinic.org.
Eastman memberikan beberapa tips di bawah ini untuk membantu mengatasi anak yang sulit berteman hingga memberikannya dorongan rasa percaya diri.
1. Luangkan Waktu untuk Mengamati dan Memahami Bagaimana Anak Bersosialisasi
Parents bisa memulai dengan menghadiri beberapa kegiatan di sekolah. Lalu perhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain. Anak mungkin memiliki kesulitan memulai percakapan. Mereka mungkin enggan terlibat dalam aktivitas bersama teman-temannya.
Tergantung pada perilaku apa yang Parents lihat, Anda kemudian dapat memutuskan di mana harus memfokuskan perhatian Anda, keterampilan apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana Anda dapat membantu.
“Percayalah pada naluri Anda, karena Anda yang paling mengenal anak Anda,” kata Eastman.
2. Beri Contoh Perilaku Sosial yang Positif
Anak akan lebih mudah belajar dengan melihat contoh. Jadi perhatikan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain. Setiap kali Parents memulai percakapan dengan teman atau tetangga, anak bisa saja memerhatikan.
Di kesempatan tersebut, Anda bisa memberikan contoh perilaku sosial yang positif seperti bergabung, memulai percakapan, merespons percakapan, bernegosiasi, dan memecahkan masalah.
Artikel terkait: 7 Tips mendidik anak tunggal agar ia mandiri dan mudah bersosialisasi, Parents perlu tahu!
3. Bermain Peran di Rumah
Jika si kecil merasa kesulitan untuk memulai percakapan, baik saat makan siang maupun saat istirahat di sekolah, cobalah untuk berlatih di rumah dengan bermain peran. Diskusikan mengenai topik apa yang menarik bagi teman-temannya. Latih juga dengan ide topik yang lain sampai ia menemukan ide secara alami.
4. Biarkan Anak Melakukan Pemanasan
Berikan anak waktu lebih lama untuk melakukan pemanasan atau menyesuaikan diri. Misalnya dengan datang di tempat les lebih awal atau datang latihan futsal terlebih dahulu dibanding teman-temannya yang lain. Di sana anak bisa beradaptasi dulu dengan lingkungan baru sebelum orang lain kemudian muncul dan berinteraksi dengannya.
5. Berikan Semangat dan Pujian
Buatlah setiap latihan berinteraksi menjadi menyenangkan. Meski anak hanya menunjukkan perkembangan yang sedikit, pastikan Anda tetap memberinya semangat. Akui serta puji setiap keberhasilannya meskipun kecil dan beri tahu mereka betapa Anda bangga dengan usaha yang mereka lakukan.
6. Lakukan Inisiatif untuk Mengatasi Anak Sulit Berteman
Untuk anak-anak yang lebih kecil, membuat janji playdate dengan temannya merupakan ide yang bagus. Untuk anak yang lebih besar, Parents bisa mengundang teman-temannya ke rumah.
Anda bisa mengajak mereka untuk sekadar menonton TV atau makan pizza. Hal tersebut bertujuan untuk membantu anak merasa nyaman bersosialisasi dan menjadikannya pengalaman yang posistif.
7. Jangan Menghindari Masalah
Jika anak menghadapi situasi sosial yang sulit, biarkan anak berusaha beradaptasi. Tetap dampingi dan dorong mereka untuk masuk ke dalam situasi baru dengan arahan yang lembut. Lama-kelamaan anak akan belajar beradaptasi dan menyelesaikan masalah.
8. Jangan Bandingkan Anak dengan Saudaranya
Perlu dipahami bahwa setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan temperamen yang unik. Jadi jangan bandingkan anak dengan kakak atau adiknya yang mungkin lebih mudah bergaul dibandingkan dia.
Itulah tanda anak sulit berteman yang bisa Parents kenali. Bila kesulitan untuk membantunya, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Baca juga:
Kembangkan keterampilan sosial anak, ini yang perlu Parents lakukan
5 Tips Memotivasi Anak yang Malas Sekolah, Coba Terapkan Bun!