Sebuah studi yang dilakukan oleh Long School of Medicine di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, San Antonio menemukan bahwa anak lebih kuat melawan virus Corona dibandingkan orang dewasa.
Para peneliti melakukan tinjauan sistematis terbesar hingga saat ini terhadap anak-anak dan remaja dengan COVID-19, menilai data klinis lebih dari 7.500 pasien.
Menurut tinjauan studi yang menilai, ditemukan bahwa mayoritas anak-anak yang terinfeksi virus Corona di 26 negara disebut memiliki kondisi klinis yang baik dibandingkan dengan orang dewasa. Studi tersebut berdasarkan pada penelitian yang diterbitkan selama empat bulan pertama pandemi
Dalam temuan yang diterbitkan dalam EClinicalMedicine, jurnal The Lancet, mereka mengatakan hampir seperlima dari populasi anak dengan COVID-19 tidak menunjukkan gejala apa pun. Sementara 21 persen anak-anak menunjukkan tanda-tanda kerusakan jaringan pada paru-paru.
Temuan lain di antaranya:
- 19 persen dari populasi anak dengan COVID-19 tidak menunjukkan gejala
- 21 persen menunjukkan adanya lesi bercak pada rontgen paru
- 5,6 persen mengidap koinfeksi, seperti flu
- 3,3 persen dirawat di ICU
- 7 kematian
“Data ini kami kompilasi dari 131 penelitian dan mencakup 7.780 pasien usia anak,” kata penulis senior studi Alvaro Moreira, MD, MSc, asisten profesor pediatri di UT Health San Antonio, dikutip dari Science Daily.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Meskipun studi di luar mengatakan anak-anak lebih resisten terhadap virus Corona, kondisi di Indonesia berbeda.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengemukakan fakta bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi sehingga harus membuat orangtua waspada.
Deteksi kasus secara mandiri yang dilakukan IDAI hingga 18 Mei 2020 menunjukkan temuan sebagai berikut:
- Pasien dalam pengawasan (PDP) usia anak sebanyak: 3.324 kasus
- Anak berstatus PDP meninggal: 129 kasus
- Pasien anak terkonfirmasi positif COVID-19: 584 kasus
- Anak meninggal karena COVID-19: 14 kasus
“Temuan ini menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia tinggi, dan membuktikan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap COVID-19 atau hanya akan menderita sakit ringan saja,” tulis Ketua Umum IDAI, Dr dr Aman B Pulungan, Sp.A(K) FAAP, FRCPI(Hon) dalam sebuah pernyataan resmi bertanggal 22 Mei 2020.
Lakukan Ini agar Anak Kuat Melawan Virus Corona
1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar
Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara benar. Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin.
Sediakan juga hand sanitizer untuk berjaga-jaga bila tidak ada air dan sabun saat perlu mencuci tangan.
2. Pakaikan masker pada anak yang lebih besar
Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan Si Kecil memakai masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.
3. Cukupi kebutuhan gizi anak agar kuat melawan virus Corona
Berikan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan jeruk. Diketahui beta karoten dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona.
Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada Si Kecil telah dimasak hingga matang.
4. Ajak anak untuk rutin berolahraga
Selain menjaga kebugaran, berolahraga juga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Oleh sebab itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari.
Pilih olahraga yang disukai Si Kecil. Olahraga apa pun dan di mana pun, asalkan dilakukan dengan rutin dan membuat tubuh Si Kecil aktif bergerak, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus Corona.
5. Hindari menyentuh wajah
Ingatkan juga Si Kecil untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
6. Jangan ajak anak bepergian
Terakhir, sebisa mungkin hindari anak bepergian ke luar rumah, kecuali ketika ada keperluan yang sangat penting atau mendesak, misalnya jika sudah saatnya imunisasi.
Pada dasarnya, pencegahan infeksi virus Corona pada anak sama dengan pencegahan pada orang dewasa. Namun, perlindungan penyakit pada anak juga perlu ditambah dengan melengkapi imunisasinya. Walaupun belum ada vaksinasi khusus untuk virus Corona, pastikan Si Kecil mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap dan sesuai jadwal.
Baca juga:
Tak perlu panik, ini cara tepat menjelaskan wabah corona terhadap anak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.