Bukan rahasia jika anak-anak di Perancis dikenal dengan perilaku yang baik dan jarang tantrum. Anak-anak di negara itu jarang sekali ditegur akibat berbuat nakal atau rewel.
Mereka makan apapun yang disajikan orangtua di meja makan, menghormati orang yang lebih tua, dan menyapa tetangganya dengan sopan serta penuh tata krama. Laman Brightside menyebut, cara orangtua di Perancis mengasuh dan mendidik anak merekalah, yang membuat anak-anak di sana memiliki perilaku yang santun dan jarang membuat ulah.
Berikut ini, adalah 9 metode parenting yang diterapkan orangtua di Perancis, sehingga membuat anak mereka selalu berkelakuan baik dan jarang tantrum.
1. Ayah dan ibu kembali bekerja lebih awal
Anak di Perancis jarang tantrum karena terbiasa ditinggal ayah ibunya bekerja sejak usia dini.
Para ibu di Perancis kebanyakan adalah wanita karir yang akan kembali bekerja 10 minggu setelah melahirkan. Meskipun aturan di negara tersebut membolehkan mereka tetap diam di rumah untuk mengurus anak.
Hal ini mereka lakukan agar anak-anak terbiasa diasuh orang lain sejak dini, sehingga tidak bergantung pada orangtua dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat.
Kita semua tahu, anak-anak biasanya tantrum saat akan ditinggalkan orangtua dan tidak mau diasuh orang lain selain ibunya sendiri. Dengan cara ini, orangtua di Perancis mengajarkan anak untuk lebih bisa beradaptasi dan mandiri meski tanpa orangtua.
2. Tidur sendiri sejak dini
Anak di Perancis jarang tantrum, karena dibiasakan tidur sendiri sejak dini.
Sejak kecil, anak-anak di Perancis diajarkan untuk tidur terpisah dengan orangtua. Bila mereka bangun di tengah malam dan menangis, ibu akan menunggu beberapa saat sebelum datang dan menenangkan anaknya.
Dengan cara ini, lama kelamaan anak akan terbiasa untuk tidur sendirian.
Biasanya, anak mulai rewel saat dia mau tidur, tidak mau selimut yang ini, atau tidak mau bantal yang itu. Hal ini tentunya membuat orangtua kesal.
Jika anak dibiasakan tidur sendiri, mau tidak mau dia harus menerima apapun yang ada di tempat tidurnya, dan tidak bisa rewel cari perhatian orangtua dengan minta macam-macam.
3. Kebebasan bertindak
Salah satu alasan lain mengapa anak di Perancis jarang tantrum ialah orangtuanya memberikan kebebasan untuk bertindak dan melakukan sesuatu secara mandiri sesuai keinginan anak.
Orangtua tidak ikut campur urusan anak-anak. Mereka membiarkan anak-anak menyelesaikan sendiri masalah yang terjadi saat anak bermain bersama teman-temannya.
Orangtua di Perancis juga benar-benar membedakan, mana perilaku anak yang dianggap sebagai gurauan dan mana yang benar-benar buruk. Anak-anak di sana akan dihukum jika berkelakuan buruk yang merugikan orang lain.
Namun, jika masih sebatas gurauan akan dibiarkan. Dari sini, anak-anak akan memahami secara langsung, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
4. Tidak selalu dijaga oleh kakek nenek
Kakek dan nenek tidak memiliki andil besar dalam mengasuh anak, orangtualah yang memiliki kendali penuh. Apabila kakek nenek ingin menghabiskan waktu bersama cucu, mereka akan melakukannya di hari libur atau akhir pekan.
Seperti diketahui, anak bisa menjadi tantrum jika terlalu dimanja oleh kakek neneknya. Saat tidak mendapatkan apa yang ia inginkan dari orangtua, anak akan lari meminta pada kakek neneknya.
Tentu hal ini tidak baik. Dengan kendali penuh pengasuhan pada orangtua, anak tidak punya kesempatan untuk rewel dan tidak memiliki pelarian jika orangtua tidak memberi apa yang ia inginkan.
Artikel terkait: Tips berkomunikasi dengan mertua tentang cara mendidik anak saat Anda tinggal bersama
5. Tidak ada makanan khusus untuk anak
Anak-anak di Perancis jarang tantrum di waktu makan, karena mereka terbiasa makan apa yang disantap oleh orangtua. Tidak ada perbedaan makanan anak-anak dan orang dewasa di sana.
Satu hal lagi yang diterapkan oleh orangtua di Perancis pada anak-anaknya ialah waktu makan dan apa yang dimakan. Bahkan, di sana ada kebijakan waktu istirahat makan siang selama dua jam agar bisa dihabiskan dengan anak-anak.
Orangtua di Perancis menekankan agar seluruh anggota keluarga bisa makan bersama setiap hari, walaupun hanya sekali di waktu malam atau waktu pagi saat sarapan. Selain itu, makanan anak-anak dan orangtua tidak dibedakan, dalam hal rasa maupun penampilan.
Oleh sebab itulah, anak-anak di sana terbiasa dengan makanan orang dewasa dan tidak memiliki kecenderungan untuk jadi seorang picky eater.
Artikel terkait: Anak pemilih soal makanan? Mungkin 3 hal ini penyebabnya
6. Mengedepankan perilaku positif
Anak-anak di Perancis sejak kecil dididik untuk berkelakuan baik. Orangtua mendidik mereka untuk selalu berbuat baik pada orang lain.
Misalnya menyapa tetangga atau menawarkan tempat duduk di kendaraan umum kepada orang yang membutuhkan adalah salah satu hasil didikan yang melekat pada anak-anak di Perancis.
Sejak usia dini, mereka diajarkan 4 kalimat yang penting dalam interaksi sosial, yakni ucapan ‘terima kasih’, ‘terima kasih kembali/sama-sama’, ‘selamat tinggal’ juga sapaan selamat pagi, selamat siang, dan selamat sore.
7. Tidak belajar calistung sejak dini
Anak di Perancis jarang tantrum karena tidak dipaksa belajar calistung saat otak mereka belum mampu.
Di Perancis, jika anak usia 5 tahun belum bisa calistung adalah hal yang normal. Orangtua mereka membiarkan anak-anak menjalani masa kecilnya dengan bermain, menjelajahi dunia sekitarnya, dan belajar perilaku sopan serta bertanggung jawab.
Di usia 6 tahun, barulah mereka diajarkan untuk belajar calistung. Tentunya hal ini memiliki manfaat tersendiri, karena otak anak yang masih muda tidak dicekoki pelajaran sejak dini. Ia pun tidak mengalami tekanan dan tidak akan stres.
Artikel terkait: Menunda anak masuk sekolah di usia dini memiliki manfaat yang tidak terduga
8. Hari Minggu didedikasikan untuk keluarga
Orangtua di Perancis sangat tegas dalam menjadwalkan rekreasi atau liburan keluarga di hari Minggu. Mereka akan meninggalkan semua pekerjaan dan mendedikasikan waktu mereka hanya untuk anak.
Sehingga, meskipun di hari biasa anak jarang bertemu orangtua, mereka bisa mengharapkan kehadiran orangtuanya sehari penuh di akhir pekan. Pengetahuan ini akan mencegah anak tantrum karena mencari perhatian orangtua.
9. Anak-anak diberi uang jajan yang harus dikelola sendiri
Anak di Perancis sudah diajarkan mengatur keuangan sejak dini, sehingga mereka jarang tantrum jika tidak dibelikan apapun oleh orangtua di pusat perbelanjaan.
Sejak usia 7 tahun, anak-anak di Perancis akan menerima uang saku bulanan yang bisa mereka pergunakan sesuka hati. Dan orangtua dengan tegas tidak akan memberikan tambahan apapun selain yang sudah diberikan.
Jumlah uang saku akan disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak. Selain itu, mereka juga terbiasa tidak meminta dibelikan apapun jika diajak ke toko atau tempat belanja.
Mereka sadar bahwa mereka bisa beli apapun yang diinginkan dengan uang saku bulanan yang sudah diberikan. Mereka pun tidak akan dibelikan oleh orangtua.
***
Apakah Parents tertarik untuk menerapkan metode parenting yang sama dengn orangtua di Perancis?
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Menghadapi Anak Tantrum, Ini 6 Hal yang Harus Parents Pahami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.