TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Penelitian: Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Memiliki Manfaat Tak Terduga

Bacaan 3 menit
Penelitian: Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Memiliki Manfaat Tak Terduga

Penelitian yang dilakukan di Universitas Stanford ini mengungkapkan manfaat menunda anak memulai sekolah di usia dini pada kesehatan mental anak.

Seringkali orangtua bingung usia berapa sebaiknya anak dimasukkan ke sekolah, apakah ia sudah cukup bermain? Sudah siapkah anak untuk memasuki dunia sekolah? Penelitian berikut ini bisa membantu Anda memahami, bahwa menunda anak memulai sekolah di usia dini ternyata memiliki manfaat pada kesehatan mental anak.

Artikel Terkait: Kapan Anak Mulai Sekolah?

Melansir dari situs Quartz, sebuah studi terbaru dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa anak-anak di Denmark yang ditunda untuk masuk TK hingga setahun, menampakkan kemampuan untuk mengendalikan diri yang lebih tinggi.

Thomas Dee, salah satu peneliti dan juga profesor di Stanford Graduate School of Education memberikan pernyataan, “Kami menemukan bahwa menunda anak masuk sekolah TK satu tahun, mengurangi tingkat hiperaktifitas dan kurangnya fokus perhatian anak hingga mencapai 73%. Hal ini terjadi pada rata-rata anak yang berusia 11 tahun.”

Thomas Dee melakukan penelitiannya bersama Henrik Sievertsen dari Pusat Penelitian Sosial Nasional Denmark. Henrik mengungkapkan bahwa dampak yang ditunjukkan pada penelitian ini sangatlah kuat dan berlangsung dalam jangka panjang.

“Kami agak terkejut betapa tangguh efeknya bekerja,” ujar Henrik.

Efek yang dimaksud adalah penundaan masuk sekolah yang memberi dampak pada hiperaktifitas dan kurangnya fokus perhatian anak. Dampaknya tidak berkurang seiring berjalannya waktu, namun malah meningkat.

Kurangnya fokus perhatian dan hiperaktifitas (kelainan yang sering disebut ADHD), melemahkan kemampuan anak untuk mengendalikan diri.

Baca: Pelajari Gejala, Penyebab dan Cara Merawat Anak yang ADHD

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, tingkat kemampuan anak mengendalikan diri terhubung dengan prestasi yang pernah mereka raih.

Negara-negara maju seperti Finlandia dan Jerman sudah menerapkan usia yang lebih tua untuk memasuki sekolah. Anak-anak di sana tidak terlihat mengalami hal yang buruk karena mulai bersekolah pada usia yang lebih tua.

Manfaat menundan anak masuk sekolah

Anak-anak di Amerika biasa mulai masuk sekolah TK pada usia lima tahun. Mengacu pada studi ini, sekarang di Amerika ada sekitar 20% anak yang bersekolah TK berusia enam tahun.

Perubahan ini terjadi karena beberapa orang memajukan tanggal lahir, atau malah orangtua yang menahan anaknya masuk sekolah terlalu dini, agar anak bisa lebih mandiri saat memasuki sekolah nanti. Karena anak yang lebih tua lebih memiliki rasa percaya diri yang mereka kembangkan sendiri.

Studi ini juga menyatakan bahwa orangtua yang lebih kaya, dan orangtua yang memiliki anak lelaki juga memiliki kecenderungan untuk menunda anaknya masuk sekolah hingga lebih tua satu atau dua tahun.

 

Di Denmark, anak-anak dianjurkan untuk memasuki sekolah pada tahun dimana ia memasuki usia enam tahun. Para peneliti menggunakan sensus dan data menteri pendidikan, untuk melihat data kelahiran anak yang diteliti.

Akan tetapi, studi ini memiliki beberapa kekurangan. Anak-anak Denmark yang menunda masuk sekolah memiliki akses universal pada kegiatan sebelum masuk TK yang bagus. Sebuah hal yang masih jarang ada di negara lain, termasuk di Indonesia.

Bagi keluarga yang tidak memiliki akses tersebut, kemungkinan mereka akan menerima manfaat dari memasukkan anak ke sekolah TK lebih dini.

Meski demikian, studi ini memberi catatan penting. Penelitian psikologis tentang tumbuh kembang anak menekankan pentingnya permainan imajinasi untuk membantu anak mengendalikan emosi dan membangun intelektualitas diri yang regular.

Studi ini menyimpulkan bahwa, anak-anak yang menunda masuk sekolah sesuai usia yang dianjurkan, kemungkinan akan memiliki waktu lebih lama dan lebih cukup untuk memahami dunia sekitarnya.

Jadi, Parents tidak peduli apa kata orang, atau bagaimana bagusnya iklan sebuah sekolah. Membiarkan anak bermain lebih lama di rumah tanpa terbebani urusan sekolah, justru bisa membantunya melesat lebih unggul saat sekolah nanti.

Tak mengapa bila kemudian ia menjadi lebih tua dari teman-teman sekolahnya, yang terpenting dia tidak kebingungan atau menemui masalah untuk beradaptasi pada dunia sekolah.

Semoga bermanfaat.

 

Baca juga:

Penelitian: Terlalu Sering Menonton Televisi Menurunkan Tingkat Kesiapan Anak Masuk Sekolah TK

Cerita mitra kami
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Prasekolah
  • /
  • Penelitian: Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Memiliki Manfaat Tak Terduga
Bagikan:
  • Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

    Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

  • Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

    Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

  • 5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

    5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

  • Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

    Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Mana yang Terbaik untuk Anak?

  • Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

    Dyspraxia Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya!

  • 5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

    5 Jenis Buku Edukasi Anak yang Pasti disukai Balita

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti