Anak picky eater tentu membuat orangtua pusing bukan main. Selain membuat anak kekurangan nutrisi, anak yang pemilih soal makanan juga terancam kesehatannya.
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan anak pemilih soal makanan, bisa karena dia sedang sakit, maupun karena gangguan pola makan.
Artikel terkait: Awas anak bisa kena gangguan pola makan, cegah sedini mungkin!
Melansir dari laman Blog Asha, jika anak tidak sakit dan tidak mengalami gangguan pola makan, tapi menjadi picky eater, bisa jadi penyebabnya adalah 3 hal berikut ini.
Penyebab anak picky eater 1: gigi tidak sejajar
Salah satu penyebab anak picky eater adalah kondisi giginya yang tidak rata. Sumber: Evelyn Ascough DDS
Permasalahan pada gigi seperti gigi bertumpukan, gigi berlubang, atau gingsul bisa memengaruhi kemampuan anak untuk mengunyah dengan baik. Gigi yang bertabrakan satu sama lain membuat posisi dagunya tidak normal.
Anak yang memiliki kesulitan mengunyah makanan juga akan mengalami kesulitan dalam menelan. Mereka pun cenderung memilih makanan yang mudah ditelan tanpa harus dikunyah terlalu lama, seperti bubur atau mie.
Gigi yang terbuka di bagian depan (bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan mengisap jempol atau dot dalam jangka waktu lama)bisa mendorong posisi lidah lebih maju ke depan mulut.
Postur mulut dengan lidah dan gigi yang terlalu maju seperti ini membuat anak susah menelan dan beberapa makanan tertentu jadi susah didorong ke belakang mulut untuk ditelan. Pada akhirnya mereka lebih memilih makanan halus yang mudah ditelan.
Parents bisa berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memperbaiki kondisi gigi anak, sehingga dia bisa mengunyah dengan lebih baik dan bisa makan lebih banyak variasi makanan yang berbeda.
Penyebab anak picky eater 2: amandel bengkak
Amandel terletak di tenggorokan, di sisi kanan dan kiri bagian belakang lidah. Infeksi atau pertumbuhan jaringan tonsil secara bertahap dari masa kanak-kanak hingga pra remaja bisa menyebabkan amandel membesar.
Ketika amandel terlalu besar, ruang untuk menelan makanan jadi mengecil, membuat suara anak jadi sengau sehingga memaksanya bernafas melalui mulut. Hal ini juga menyebabkan anak sulit tidur dan susah menelan makanan.
Anak yang mengalami amandel bengkak mudah merasa mual, karena bagian amandelnya menyentuh pinggiran lidah dan permukaan faring, yang memicu reflek untuk muntah. Ketika anak sedang mengunyah, gerakan lidah yang menyentuh amandel juga menyebabkan reflek muntah.
Kadang, mereka mengeluarkan suara mau muntah dan meludahkan makanannya. Muntah bukanlah pengalaman yang menyenangkan, anak yang amandelnya membesar belajar untuk menghindari makanan yang memicu reflek ini.
Berkonsultasilah dengan dokter anak agar kondisi ini bisa segera ditangani. Anak dengan amandel yang membesar tidak bisa menelan banyak makanan, sehingga asupan nutrisinya pun terbatas bahkan kurang.
Artikel terkait: Seputar Amandel pada anak dan mitosnya
Penyebab anak picky eater 3: lidah terikat (tongue tied)
Anak picky eater karena tongue tied. Sumber: Pinterest
Tongue tied ini bisa menghambat fungsi kerja lidah, bibir, dan dagu. Ketika anak tidak bisa menggerakkan mulutnya dengan baik, maka terjadi masalah dalam proses tumbuh kembangnya dalam mengunyah makanan.
Tongue tied bisa menghambat kemampuan bayi saat menyusui, mengenal makanan padat, maupun mempelajari variasi makanan di masa kanak-kanak. Kondisi ini bisa diperbaikin dengan cara operasi.
Artikel terkait: Mengenal ‘Tongue Tied’ yang menyebabkan bayi susah menyusu
***
Anak picky eater tidak selalu karena dia mengalami gangguan pola makan atau karena dia sedang sakit. Bisa jadi faktornya adalah amandel bengkak, gigi tidak rata dan tongue tied.
Kondisi ini bisa diatasi dengan bantuan dari dokter gigi dan dokter anak. Ketiga faktor ini bisa menimpa anak-anak sejak dia masih bayi.
Kenali tubuh anak Anda untuk mengetahui penyebab utama dia susah makan agar bisa memberikan penanganan yang tepat baginya.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.