Anak-anak berkelahi memang wajar terjadi, tetapi jika terlalu sering anak berantem dengan temannya, pasti akan membuat Parents frustasi. Sebelum kondisi makin memburuk, Parents sebaiknya mengambil langkah untuk menghindari perkelahian anak dan temannya.
Tips Melerai Anak Berantem dengan Teman
Ketika bermain bersama temannya, ada saja hal yang membuat anak-anak berkelahi. Mulai dari berebut mainan, perbedaan sudut pandang, sampai saling mengejek. Meskipun dianggap wajar, pertengkaran anak yang tidak dilerai berisiko membuat anak saling menyakiti dan membahayakan keduanya.
Sudah tugas orangtua memastikan si kecil berada pada lingkungan yang aman. Selain itu, hubungan pertemanan anak juga perlu dijaga demi perkembangan sosialnya. Lakukan cara berikut untuk melerai perkelahian si kecil dengan temannya.
1. Perhatikan Terlebih Dahulu
Tidak semua pertengkaran anak harus langsung dilerai oleh Parents. Orangtua bisa memperhatikan terlebih dahulu situasi yang terjadi. Perkelahian anak bisa dilerai ketika ia atau temannya sudah melakukan tindakan agresif atau saling menyerang secara fisik.
Pada beberapa kasus, orangtua tidak harus melerai anak secara langsung. Kadang pertengkaran akan membaik dan anak-anak dapat mengatasinya sendiri. Lagi pula, tidak langsung melerai perkelahian anak bisa mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
Akan tetapi, jika sudah ada kecenderungan untuk bertengkar, apalagi melibatkan fisik, Parents bisa mencegahnya agar tidak semakin berlanjut dengan ucapan seperti “bermain yang baik ya” atau “gantian mainnya ya” untuk mengingatkan anak.
2. Pisahkan Anak yang Berkelahi
Lain halnya jika anak sudah saling melukai fisik seperti saling mendorong atau memukul. Parents harus menjadi penengah dan melerai perkelahian. Ketika anak sudah melakukan penyerangan secara fisik, sebaiknya pisahkan salah satunya.
Cara terbaik adalah dengan memisahkan salah satunya ke tempat yang jauh dari temannya. Menjauhkan anak dapat mencegah mereka menyakiti satu sama lain. Ajak anak ke tempat yang sunyi dan aman hingga ia merasa tenang.
Artikel terkait: Anak paling butuh 5 ungkapan cinta ini dari orangtua, Parents wajib baca!
3. Bersikap Tenang dan Tidak Memihak
Orangtua harus bersikap tenang dan tidak emosi. Setelah melerai anak yang berkelahi, usahakan untuk tidak memarahi anak maupun temannya.
Parents sebaiknya tidak memihak salah satu yang berkelahi. Bersikaplah netral dan tetap fokus untuk mengamankan anak. Memihak anak malah akan membuatnya merasa dibenarkan dan semakin sulit untuk menyadari bahwa perilakunya salah.
Memarahi teman anak juga akan memperburuk keadaan. Teman anak bisa semakin marah dan akan melakukan penyerangan fisik yang semakin buruk. Kalaupun bisa selesai saat itu, kemungkinan perkelahian bisa berlanjut di kemudian hari.
4. Bantu Anak Menyelesaikan Masalah
Anak-anak belum memahami konflik dan masih memiliki ego yang tinggi. Posisikan Parents sebagai penengah yang dapat membantu anak mencari solusi terhadap perkelahian tersebut.
Setelah anak dan temannya merasa lebih tenang, ajak mereka untuk berdiskusi. Seperti apa yang menjadi penyebab perkelahian mereka dan tawarkan solusi yang bijak. Berikan penjelasan yang mudah mereka mengerti agar perkelahian dapat dihindari.
Selain itu jelaskan pada anak bahwa perilaku menyerang secara fisik itu tidak benar. Beritahukan bahwa tidak setuju itu adalah hal yang wajar, tetapi tidak boleh dilanjutkan dengan berteriak, memukul, menggigit atau saling mengejek.
Artikel terkait: 9 Cara Sederhana untuk Membuat Anak Merasa Dicintai
5. Meminta Anak Berbaikan
Langkah berikutnya yaitu minta anak untuk saling berbaikan atau berdamai. Melerai saja tidak berarti masalah mereka selesai. Pastikan mereka benar-benar menerima bahwa perkelahian tersebut sudah selesai dan mereka sudah berdamai satu sama lain.
Minta anak untuk saling berkata maaf. Jika anak sulit berkata-kata, minta mereka untuk mengulurkan tangan dan saling berjabatan sebagai simbol bahwa mereka sudah berbaikan lagi.
Pada awalnya mungkin suasana akan menjadi lebih canggung bagi mereka. Hal ini wajar terjadi. Berikan mereka waktu untuk kembali dapat bermain dengan ceria kembali.
6. Menjadi Contoh yang Baik
Anak-anak akan mudah belajar dengan meniru perilaku orangtuanya. Parents perlu berhati-hati agar tidak bertengkar di hadapan anak. Berikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Parents tanpa sengaja pernah menunjukkan kemarahan dengan orang lain di depan anak, tunjukkan permintaan maaf setelah itu. Anak akan belajar bahwa setelah melakukan kesalahan, yang harus dilakukan berikutnya adalah meminta maaf. Berikutnya perbaiki perilaku dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
Artikel terkait: Najelaa Shihab : “Ini 5 prinsip agar orangtua bisa mencintai anak lebih baik lagi”
7. Memberikan Anak Motivasi dan Pujian
Memberikan motivasi dan pujian yang wajar kepada anak dapat membentuk perilaku positif. Anak akan mempelajari bahwa dengan berperilaku baik, ia akan mendapat pujian. Mereka akan memahami bahwa perilaku baik lebih disukai oleh Parents daripada bertengkar dengan temannya.
Demikianlah beberapa tips yang bisa Parents lakukan untuk melerai anak berantem dengan temannya. Semoga bermanfaat.
Sumber: Hello Sehat, SehatQ, Very Well family
Baca juga:
Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah
Anak jadi pelaku Bullying? Ini yang harus dilakukan orangtua