American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan, untuk mencegah anak alergi kacang maka beri dia makanan yang mengandung kacang sejak bayi. Menghindari kacang atau alergen lainnya tidak dapat menjadi pencegahan alergi pada anak di masa depan.
Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics memperkuat rekomendasi ini dengan lebih banyak penelitian. Studi ini juga memperbarui panduan tentang alergi yang pertama kali dikeluarkan pada 2008.
“Tidak ada alasan untuk menunda memberikan bayi Anda makanan yang dianggap sebagai alergen seperti produk kacang, telur, atau ikan,” kata Dr. Scott Sicherer, ahli alergi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York dan rekan penulis laporan.
“Makanan ini bisa ditambahkan ke dalam diet awal, sama seperti makanan yang bukan alergen umum, seperti nasi, buah-buahan, atau sayuran,” tambahnya.
Pencegahan alergi: Kenalkan anak dengan alergen sejak dini
Lebih lanjut, Dr. Purvi Parikh, seorang ahli alergi di New York dan juru bicara untuk Jaringan Alergi & Asma mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh anak berkembang sangat pesat ketika mereka masih bayi.
“Jadi jika kita dapat mengubahnya pada saat itu, kita dapat mengubah nasib pasien,” tegasnya.
David Stukus, seorang profesor pediatri di Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, dan seorang juru bicara untuk American College of Allergies, Asthma, dan Immunology, mengatakan kepada Healthline bahwa memperkenalkan kacang tanah pada anak sejak bayi memang tidak membuatnya 100% bebas dari risiko alergi di masa depan.
Namun, 98% orang tidak pernah alergi kacang tanah bila mereka telah terpapar dengan hal ini sejak dini. Begitu pun dengan mereka yang memiliki kecenderungan untuk mengembangkan alergi ini seumur hidupnya.
“Orang tua datang kepada saya karena mereka memberi makan anak mereka sesuatu dan anaknya mengalami ruam. Bukan karena (anak) mereka sekarat. Jadi, ada waktu untuk mencari tahu hal ini,” tegasnya.
Bahkan Stukus menjelaskan bahwa bila seorang anak menunjukan gejala alergi maka sistem kekebalan tubuh mereka masih bisa mengembangkan antibodi untuk dapat melindungi mereka dari hal tersebut.
“Ini semua tentang toleransi. Jika Anda terpapar alergen secara teratur sejak dini, Anda menjadi lebih toleran terhadapnya,” jelasnya.
Cara pemberian alergen untuk pencegahan alergi
Meskipun para ahli merekomendasikan orangtua untuk mengenalkan alergen seperti kacang tanah pada anak sejak dini. Namun, mereka juga menyarankan agar memberikan kacang tanah dalam bentuk susu, atau campuran pada bubur MPASI. Bukan kacang utuh, untuk menghindari risiko tersedak pada bayi.
Menurut AAP, makanan semacam itu dapat mulai diperkenalkan pada anak sejak dia berusia enam bulan begitu mulai MPASI.
Studi ini memperkuat temuan sebelumnya. Di mana tidak ada bukti bahwa menunda pengenalan alergen di atas usia 4 hingga 6 bulan dapat mencegah penyakit atopik atau alergi yang menghasilkan reaksi di daerah yang jauh dari tempat terpaparnya alergen, seperti rinitis alergi, asma, dan eksim.
“Kami mendorong orang tua untuk berbicara dengan dokter anak atau ahli alergi mereka tentang gejala alergi dan apakah anak mereka harus diuji,” kata Dr. A. Wesley Burks, dekan Fakultas Kedokteran UNC dan rekan penulis laporan.
“Dokter dapat membantu melacak setiap perubahan alergi, beberapa di antaranya mungkin hilang saat anak bertambah dewasa,” tambahnya.
Kacang tanah bukanlah satu-satunya alergen
Perlu diketahui bahwa kacang tanah bukanlah satu-satunya alergen. Kacang hanya satu dari delapan kelompok alergen makanan yang harus dinyatakan pada label produk A.S. Hal ini termasuk susu sapi, telur, ikan, kerang krustasea, kacang pohon, gandum, dan kedelai.
Kacang tanah dikenal sebagai alergen karena konsekuensinya yang fatal. Selain itu, makanan ini menyumbang sekitar 90% dari semua alergi makanan.
“Kita tahu bahwa beberapa anak cenderung alergi karena riwayat keluarga mereka,” kata Dr. Frank Greer, rekan penulis laporan. “Sudah jelas bahwa terkadang nutrisi dapat memainkan peran kunci dalam mencegah atau meminimalkan alergi yang dapat mengkhawatirkan – atau bahkan mematikan untuk beberapa anak.”
Sebuah laporan klinis juga membahas berbagai masalah seputar pencegahan alergi pada bayi. AAP menyimpulkan bahwa membatasi diet ibu selama kehamilan atau menyusui tampaknya tidak mencegah alergi.
Kelompok dokter anak juga mengatakan bahwa menyusui secara eksklusif untuk 3 sampai 4 bulan pertama kehidupan membantu melindungi anak terhadap eksim selama 2 tahun pertamanya
Adapun menyusui secara eksklusif lebih dari 3 hingga 4 bulan pertama kehidupan membantu melindungi anak dari mengi dan asma jangka panjang.
***
Dengan melihat beberapa penjelasan di atas, kini Bunda tak perlu ragu lagi untuk mulai mengenalkan anak dengan kacang tanah atau alergen lainnya sejak dini.
Baca juga
Penjelasan Dokter Tentang Alergi Pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.