Baik orang dewasa maupun anak-anak kerap mengalami pilek saat musim hujan atau cuaca dingin. Pilek bisa disebabkan karena virus atau bisa juga karena alergi. Terkadang orang sulit membedakannya dan sering salah mengira pilek karena alergi dingin sebagai infeksi, begitu pun sebaliknya.
Pilek merupakan kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus-menerus. Lendir yang keluar dapat berwarna bening, hijau, atau kekuningan tergantung penyebab yang memicunya.
Hidung berair atau lendir yang menetes atau keluar dari hidung juga dapat disebabkan oleh alergi maupun infeksi bakteri atau virus. Pilek dalam istilah medis juga dapat disebut “Rhinorrhea” yakni keluarnya cairan yang encer dan sebagian besar bening. Istilah lain adalah “Rhinitis” yakni peradangan pada jaringan hidung.
Pilek merupakan kondisi umum yang kerap dialami. Penyebabnya bermacam-macam. Lantas apa yang membedakan pilek karena infeksi atau karena alergi? Berikut penjelasannya!
Artikel Terkait: Ibu menyusui terserang pilek? Ini obat alami yang bisa dipilih
Gejala dan Penyebab Alergi Dingin Pilek
Sumber: Freepik
Pilek alergi juga dikenal sebagai rhinitis alergi. Bila mengalami pilek setiap tahun pada waktu yang sama, misal saat cuaca dingin, kemungkinan itu disebabkan oleh alergi. Pilek karena alergi merupakan respons tubuh terhadap alergen tertentu.
Ketika tubuh bersentuhan dengan alergen, ia melepaskan histamin, yaitu bahan kimia alami yang melindungi tubuh dari alergen. Bahan kimia ini dapat menyebabkan rhinitis alergi dan gejalanya, termasuk pilek, bersin, dan mata gatal.
Beberapa penyebab pilek karena alergi antara lain:
- Serbuk sari rumput
- Debu
- Bulu binatang
- Air liur kucing
- Cuaca dingin
Beberapa gejala yang mungkin menyertai pilek karena alergi, antara lain:
- Bersin
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Hidung gatal
- Batuk
- Tenggorokan sakit atau gatal
- Mata gatal
- Mata berair
- Lingkaran hitam di bawah mata
- Sering sakit kepala
Penderita alergi biasanya dapat merasakan satu atau lebih gejala tersebut setelah kontak langsung dengan alergen.
Beberapa gejala, seperti sakit kepala berulang dan kelelahan, mungkin hanya terjadi setelah paparan alergen jangka panjang. Alergi dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Terkadang memerlukan bantuan dokter untuk mengatasi gejala yang muncul.
Artikel Terkait: 7 Merk Obat Pilek Anak Aman dengan Harga yang Terjangkau
Gejala dan Penyebab Pilek karena Infeksi
Sumber: Freepik
Lain halnya dengan pilek yang disebabkan oleh infeksi. Pilek tersebut disebabkan oleh infeksi virus pada hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan bagian atas). Biasanya tidak berbahaya tergantung pada penyebabnya.
Orang dewasa yang sehat dapat mengalami dua atau tiga kali pilek setiap tahun. Bayi dan anak kecil mungkin lebih sering mengalami pilek.
Banyak virus yang menyebabkan pilek, salah satunya rhinovirus yang menjadi penyebab paling umum. Virus flu masuk ke tubuh melalui mulut, mata, atau hidung, lalu menyebar melalui droplet di udara ketika seseorang yang sakit batuk, bersin, atau berbicara.
Virus tersebut juga menyebar melalui kontak tangan ke tangan dengan seseorang yang menderita flu atau dengan berbagi benda yang terkontaminasi, seperti peralatan makan, handuk, mainan, atau telepon.
Gejala infeksi biasanya muncul satu hingga tiga hari setelah terpapar virus penyebab pilek. Tanda dan gejala, yang dapat bervariasi antara lain:
- Hidung berair atau tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Penyumbatan
- Nyeri badan ringan atau sakit kepala ringan
- Bersin
- Demam ringan
- Umumnya merasa tidak enak badan
Perbedaan Gejala Alergi Dingin Pilek dan Infeksi
Sumber: Freepik
Pilek karena alergi dan pilek karena infeksi memiliki perbedaan dalam penyebab maupun gejalanya. Namun, secara garis besar pilek karena alergi dan infeksi memiliki perbedaan sebagai berikut.
- Infeksi biasanya disertai demam, sementara pilek yang disebabkan oleh alergi tidak.
- Gejala pilek yang disebabkan alergi bisa langsung muncul segera setelah penderita kontak langsung dengan alergen. Sementara gejala pilek infeksi akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi virus atau bakteri.
- Pilek alergi bisa terjadi kapan saja ketika kontak dengan alergen, sementara pilek infeksi lebih sering terjadi saat musim hujan dan musim pancaroba saat virus atau bakteri banyak merebak.
- Pilek alergi akan terus berlangsung selama terpapar alergen. Sedangkan infeksi umumnya berlangsung 3-14 hari.
Artikel Terkait: 7 Cara Mengatasi Batuk dan Pilek pada Bayi Secara Alami
Cara Mengatasi Pilek Alergi dan Pilek Infeksi
Sumber: freepik
Meski dapat sembuh dengan sendirinya, obat-obatan seperti antibiotik diperlukan untuk mempercepat penyembuhan. Perawatan di rumah juga dapat dilakukan untuk mengurangi pilek, meliputi:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan, terutama air putih
- Gunakan semprotan hidung saline untuk membantu meredakan gejala, tetapi batasi penggunaannya bila selama beberapa hari tidak membaik
- Gunakan pelembap udara terlebih karena udara musim dingin yang kering
Bila kondisi tidak kunjung membaik sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah penjelasan tentang perbedaan pilek karena alergi dan pilek karena infeksi virus maupun bakteri. Semoga setelah ini tidak bingung lagi, ya, Parents.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Hati-hati, Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas juga Bisa Berbahaya
Nebulizer, Cara Terbaik Ringankan Batuk Pilek Serta Gangguan Pernapasan pada Anak
Bukan dijemur di bawah sinar matahari! Ini cara atasi pilek pada anak dan bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.