Parents mungkin belum pernah mendengar sebelumnya, tetapi penyakit yang disebabkan karena alergi kentang memang ada. Tubuh yang alergi terhadap kentang serta makanan lainnya yang terbuat dari kentang akan memproduksi histamin serta antibodi yang berlebihan sehingga menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal hingga sesak napas.
Reaksi alergi yang terjadi pada setiap orang pun bisa berbeda tergantung ketahanan tubuh masing-masing. Bisa jadi reaksi alergi hanya sebatas gejala ringan. Namun tak menutup kemungkinan gejala yang timbul memicu kondisi anafilaksis.
Kondisi anafilaksis adalah kondisi syok yang dipicu oleh reaksi alergi yang sangat berat. Anafilaksis menyebabkan turunnya tekanan darah drastis dan mengganggu siklus peredaran darah di seluruh tubuh. Berikutnya bisa terjadi gangguan pernapasan hingga kehilangan kesadaran.
Penyebab Alergi Kentang
Untuk kasus alergi yang disebabkan oleh kentang, bisa terjadi bukan hanya karena mengonsumsi kentang saja. Bahkan sekadar menyentuh, atau mengupas saja bisa memicu reaksi alergi. Jika Anda mengalami hal ini, bisa jadi Anda memiliki kondisi alergi murni dan perlu ekstra berhati-hati ketika berhadapan dengan kentang atau produk olahan dari kentang.
Selain itu, Anda juga bisa alergi pada famili tanaman kentang lainnya. Beberapa bahan makanan lain yang masih satu famili dengan kentang termasuk tomat, terong, paprika, cabai rawit, tembakau, melon pepino, dan okra. Makanan-makanan ini juga bisa memicu reaksi alergi.
Selain makanan-makanan yang masih satu famili dengan kentang, ada juga penyebab lainnya yang menimbulkan alergi. Serbuk sari dari pohon birch juga disebutkan dapat memicu reaksi alergi. Beberapa studi juga menyebutkan kalau mereka yang alergi terhadap kentang kemungkinan besar juga akan bereaksi pada lateks.
Baca juga: Waspadai 3 Faktor Risiko Penyebab Alergi pada Anak serta Cara Mencegahnya!
Gejala-gejala Alergi Kentang
Seperti halnya kondisi alergi pada kasus lain, gejala alergi yang disebabkan oleh kentang juga dapat sangat bervariasi. Variasi gejala ini bergantung pada setiap orang. Namun secara keseluruhan ada beberapa gejala umum yang terjadi.
Gejala yang terlihat dapat dibagi dalam dua jenis gejala, yakni gejala umum serta gejala yang merupakan masalah pencernaan. Berikut beberapa gejala umum yang mungkin terjadi:
- Tenggorokan terasa sangat gatal atau nyeri.
- Kulit terasa gatal dan memerah.
- Muncul eksim, ruam, atau hal serupa pada permukaan kulit.
- Mata juga terasa gatal dan perih.
- Terjadi rhinitis, yakni peradangan yang terjadi pada lapisan dalam hidung. Kondisi ini membuat hidung tersumbat, meler, dan bersin terus-menerus.
Selain gejala-gejala di atas, reaksi alergi juga dapat ditunjukkan dengan munculnya masalah pencernaan. Gejala ini termasuk diare, perut jadi kembung dan kram, serta perut terasa seperti terisi gas. Anda juga akan merasa mual hingga muntah.
Meskipun sangat jarang, namun reaksi alergi bisa sangat parah hingga menimbulkan anafilaksis. Ciri-ciri kalau Anda mengalami anafilaksis adalah terjadi pembengkakan pada wajah, lidah, tenggorokan, mulut, atau mata. Selain itu Anda juga akan mengalami sesak napas, muntah, pusing bahkan pingsan.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Alergi Pada Anak, Parents Wajib Tahu!
Cara Mengatasinya
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi reaksi alergi. Jika reaksi yang diberikan masih terbilang ringan yakni sebatas gatal atau flu, Anda dapat mengonsumsi obat alergi yang dijual bebas di apotek-apotek terdekat. Namun, jika setelah mengonsumsi obat alergi kondisi tidak kunjung membaik, sebaiknya Anda segera menemui dokter.
Gejala yang ditunjukkan oleh tubuh Anda akan menentukan pengobatan seperti apa yang akan disarankan oleh dokter. Anda cukup mengikuti instruksi dari dokter dan melakukan tahap pengobatan dengan tepat agar bisa segera pulih.
Hal lainnya yang bisa Parents lakukan adalah lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Memasak dan mengolah makanan Anda sendiri akan jauh lebih aman. Namun, jika memesan makanan, pastikan bahan-bahan makanan tersebut tidak menimbulkan alergi.
Jika putra atau putri Anda terindikasi mengalami alergi kentang, Anda mungkin perlu lebih selektif dalam memilih bahan makanan. Pastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi tidak mengandung unsur kentang ataupun berasal dari famili kentang untuk meminimalisir risiko terjadinya alergi ya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Mengenal 3 Jenis Tes Alergi Kulit dan Efek Samping yang Bisa Terjadi
3 Langkah Penting Untuk Mencegah Alergi pada Anak
Rhinitis Alergi pada Anak, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.