Amankah Menggunakan Alat Penyedot Ingus Bayi saat Pilek atau Hidung Tersumbat?

Alat sedot ingus bayi dinilai praktis dan cepat untuk melegakan hidung tersumbat. Tapi, apakah aman? Simak selengkapnya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa orang tua pasti memiliki alat sedot ingus bayi. Seperti namanya, alat sedot ingus bayi bertujuan untuk menyedot ingus atau lendir dari dalam hidung bayi. Seperti diketahui, hampir semua bayi belum dapat mengeluarkan ingus sendiri saat mereka sedang pilek atau flu. 

Untuk itu, alat sedot ingus bayi dimiliki sebagai ancang-ancang jikalau sang bayi mengalami pilek atau hidung tersumbat. Akan tetapi, amankah penggunaan alat sedot ingus bayi tersebut? Simak selengkapnya artikel di bawah ini ya!

Artikel Terkait: Menyedot ingus bayi justru memperparah kondisi anak, ini penjelasan dokter

Sejarah Alat Sedot Ingus Bayi

Sejak zaman dahulu, kebiasaan menyedot ingus bayi telah dilakukan oleh beberapa orang tua. Bahkan, ada yang menyedot ingus bayi menggunakan mulut orang tua. Cara ini dinilai praktis dan cepat untuk mengeluarkan lendir atau ingus yang menyumbat di dalam hidung bayi.

Seiring berjalannya waktu, beberapa orang tua memiliki menggunakan alat sedot ingus bayi. Umumnya, alat ini berbentuk seperti balon dengan pipet yang terbuat dari silikon. Bahan silikon yang lembut dan lentur dapat menyesuaikan lubang hidung bayi, sehingga tidak melukai area mucus atau dinding hidung si kecil.

Keamanan Alat Sedot Ingus Bayi

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Minerva Pediatrica pada tahun 2007 melaporkan, tidak ada insiden parah yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan Italia terkait penggunaan alat sedot ingus bayi. Namun, ada 40 kasus efek samping ringan terkait penggunaan alat tersebut. Di antaranya 6 bayi dilaporkan mengalami mimisan, 30 bayi menangis berkepanjangan, 2 bayi mengalami iritasi ringan/rewel, dan 2 bayi lainnya mengalami muntah. 

Kesimpulan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa orang tua puas dengan penggunaan alat sedot ingus bayi untuk mempermudah mengeluarkan lendir di hidung bayi. Dalam hal ini, bayi yang mengalami hidung tersumbat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kendati dinilai aman, penggunaan alat sedot ingus bayi diketahui dapat menyebabkan iritasi pada hidung bayi yang masih muda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikutip dari laman Rompers, mengisap hidung yang kering atau terlalu kuat dapat mengiritasi atau melukai kulit halus di dalam hidung. Mengisap terlalu banyak juga terkadang dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi lebih lanjut. Bahkan, membuat bayi tampak seperti lebih sesak. Cobalah untuk tidak menyedot lebih dari beberapa kali sehari. 

Selain itu, perhatikan secara benar penggunaan alat penyedot ingus tersebut. Jangan memaksakan bayi yang rewel atau agresif saat menyedot ingusnya. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan bayi mimisan dan pembengkakan dinding mucus (hidung dalam).

Artikel Terkait: Bayi Rewel karena Hidungnya Tersumbat? 12 Tips Ini Bisa Bantu Mengatasinya

Cara Penggunaan Alat Sedot Ingus Bayi yang Tepat

Melansir laman Nationwidechildrens.org, berikut ada beberapa cara penggunaan alat sedot ingus bayi yang tepat, seperti berikut: 

1. Sterilkan Alat Sedot Ingus Bayi

Sebelum digunakan, lebih baik untuk membersihkan alat sedot ingus bayi hingga steril. Celupkan alat penyedot ingus (aspirator) atau pipet ke dalam mangkuk atau wastafel yang berisi air panas dan sabun antibakteri, lalu peras udaranya dan biarkan menyedot airnya. Peras balon hingga keluar semua airnya, dan biarkan kering. 

2. Letakkan Bayi di Posisi yang Tepat

Rashmi Jain, M.D., dokter anak dan pendiri Babies MD, Pediatric Urgent Care,  merekomendasikan untuk membaringkan bayi dengan punggung pada pembaringan (tidur dalam posisi terlentang) dan menjaga mereka dalam posisi yang aman. Cara lain yaitu meminta pasangan untuk menahan lengan, dada, dan dahi bayi. Atau sebaliknya, orang lain dapat menggendong bayi tegak di pangkuannya menghadap ke arah orang tua yang menyedot dan melingkarkan tangan mereka di lengan dan dada bayi sambil memegang dahi dengan stabil. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Membuat bayi aman dalam satu posisi akan mencegah anak atau orang tua secara tidak sengaja terluka," jelas dr. Jain.

3. Gunakan Tetes Saline Hidung

Sebelum menyedot ingus bayi, pastikan untuk memberikan beberapa tetes saline (cairan garam) di hidung bayi. Menurut sumber, cairan garam membantu melonggarkan lendir yang kental dan kering, serta dapat mengecilkan saluran hidung yang meradang. Tunggu beberapa detik hingga garam masuk ke saluran hidung bayi. Kemudian, keluarkan ingus menggunakan alat penyedot tersebut.

4. Letakkan Alat Penyedot Ingus dengan Benar

Letakkan ujung aspirator di pintu masuk hidung. Tidak perlu masuk ke lubang hidung, cukup membuat segel di bukaan lubang hidung bayi sehingga saat dihisap, lalu vakum akan menarik lendir keluar. 

Pastikan untuk memencet balon pada alat penyedot ingus sebelum memasukkannya ke hidung bayi. Lalu, lepas pencetan untuk menarik ingus keluar. Jangan sampai terbalik ya! Karena, jika cara tersebut terbalik, bayi akan tersedak dan ingus malah terdorong masuk ke dalam hidung atau tenggorokan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Jangan Berlebihan

Cobalah untuk tidak menggunakan alat ini secara berlebihan karena dapat menyebabkan pembengkakan di hidung. Beberapa rumah sakit anak juga menyarankan untuk membatasi penghisapan lendir dari hidung bayi secara umum hingga empat kali sehari.

6. Pantau Gejala

Jika Anda khawatir bahwa anak mengalami kesulitan bernapas atau makan. Bahkan, bayi tidak membaik setelah penyedotan hidung, silakan berbicara dengan dokter anak Anda atau mencari perawatan medis.

7. Bersihkan Kembali Alat Sedot Ingus Bayi 

Setelah selesai mengisap ingus, saatnya untuk membersihkannya. 

Pastikan untuk membuang filter higienis dan cuci tabung hidung besar dengan air panas. Selain itu, bersihkan tabung pengisap tipis dengan menambahkan beberapa tetes alkohol gosok atau sabun antibakteri ke salah satu ujungnya sehingga dapat digunakan untuk mensterilkan perangkat. 

Setelah semua bagian dikeringkan dengan tangan atau udara, pasang kembali aspirator dengan filter higienis baru sehingga siap digunakan untuk waktu berikutnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Lihat Cara Ibu ini Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Anaknya, Amankah?

Cara Lain Mengeluarkan Ingus Bayi

Melansir laman WebMD, ada beberapa teknik mengeluarkan ingus yang tergolong biasanya aman untuk bayi dan anak-anak. Langkah-langkah ini akan membantu membersihkan hidung bayi dengan aman dan meredakan ketidaknyamanan yang menyertai hidung tersumbat. 

Misalnya penggunaan humidifier atau pelembap udara. Humidifier dapat meningkatkan tingkat kelembapan di dalam rumah untuk membatasi atau memecah lendir. Alat ini akan membuat rumah lebih nyaman bagi orang dewasa hingga bayi. 

Meskipun pelembap udara yang dipasarkan untuk bayi dan anak-anak tidak diperlukan, ada baiknya memilih pelembap yang tidak perlu diisi ulang atau disesuaikan di tengah malam. 

Jika tidak memiliki pelembap udara, menghirup uap dari air panas juga dapat membantu. Uap panas yang dihasilkan dapat melegakan hidung tersumbat dan otomatis dapat memudahkan lendir atau ingus untuk dikeluarkan.

Selain itu, berjemur di pagi hari juga dapat membantu mengeluarkan ingus pada bayi. Cara ini dianggap paling murah dan telah diterapkan sejak zaman dahulu. Pastikan sebelum berjemur, bayi menggunakan tabir surya, kacamata, atau topi untuk melindungi kulitnya. Cukup berjemur di bawah matahari pagi sekitar 10-20 menit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara lain untuk mengeluarkan ingus atau lendir pada bayi yaitu dengan memperbanyak cairan, seperti ASI, susu, atau air putih. Cairan ini berfungsi untuk mengeluarkan ingus atau lendir dalam tubuh bayi melalui feses. Seperti diketahui, mekanisme bayi mengeluarkan lendir yaitu dengan bersin, muntah, atau buang air besar (BAB). Jadi, orang tua tidak perlu khawatir jika sang bayi muntah atau BAB saat pilek.

Jika cara tersebut dinilai kurang, orang tua dapat menggunakan semprotan hidung saline sebagai pengganti dekongestan. Jangan pernah memberikan produk dingin seperti dekongestan atau antihistamin kepada bayi. Ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa pada anak di bawah usia 4 tahun. Karena kekhawatiran seperti potensi overdosis, produsen secara sukarela berhenti memproduksi dan menjual produk batuk dan pilek yang dijual bebas yang ditujukan untuk anak di bawah usia 2 tahun. Sebelum menggunakan semprotan hidung, alangkah baiknya para orang tua untuk melakukan konsultasi kepada dokter atau spesialis.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai keamanan alat sedot ingus bayi dan cara lain mengeluarkan lendir pada bayi. Perhatikan baik-baik cara tersebut ya, Parents!

Semoga artikel ini bermanfaat.

***

How to Clean Your Baby’s Nose

www.webmd.com/baby/how-to-clean-your-babys-nose 

Suctioning the Nose with a Bulb Syringe

www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/suctioning-the-nose-with-a-bulb-syringe

Are Snot Sucking Tools Dangerous For Babies? Here's What You Should Know

www.romper.com/p/are-nasal-aspirators-dangerous-for-babies-its-important-to-use-them-with-caution-7714076#:~:text=%22Suctioning%20a%20dry%20nose%20or,a%20few%20times%20a%20day. 

Safety of use, efficacy and degree of parental satisfaction with the nasal aspirator Narhinel in the treatment of nasal congestion in babies

pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17947838/ 

Baca Juga:

Pijat bayi tingkatkan kekebalan tubuhnya, pelajari 5 gerakan ini di rumah!

10 Penyakit yang bisa dialami bayi baru lahir, Parents perlu waspada nih!

6 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi, Aman Dicoba di Rumah!