Melahirkan adalah pengalaman yang luar biasa—baik fisik maupun emosional yang dapat dialami ibu baru dan bayinya. Sebagai bagian dari masa nifas, ibu baru di Indonesia sering diharapkan untuk mematuhi banyak budaya tabu atas nama kesehatank. Salah satunya keramas dengan air jahe setelah melahirkan.
Faktanya, tradisi ini nyatanya telah berakar di budaya Tionghoa sejak lama. Mandi dan keramas dengan air jahe diyakini membawa segudang manfaat, namun di sisi lain bisa bikin masuk angin. Benarkah demikian?
Keramas dengan Air Jahe Setelah Melahirkan dan Faktanya
1. Sebulan Setelah Bayi Lahir adalah Masa Krusial
Meskipun kepercayaan tradisional yang melarang mandi setelah melahirkan adalah kepercayaan yang telah lama dianut dalam budaya Tiongkok, penelitian ilmiah telah menyanggah mitos tersebut.
Menurut Hyphen Magazine, satu bulan setelah bayi lahir dianggap sebagai masa kritis pertumbuhan dan pemulihan bagi ibu dan anak.
Selama periode ini, banyak pantangan bagi ibu dan bayi; salah satunya adalah tidak keramas setelah melahirkan. Miturut mitos, keramas akan mengakibatkan masuk angin untuk ibu.
2. Manfaat Keramas Usai Melahirkan
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa keramas setelah baru saja melahirkan bisa membuat “angin” masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan ibu baru mengalami nyeri sendi atau tulang.
Faktanya, itu hanyalah mitos belaka dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut. Mencuci rambut setelah melahirkan bisa membantu meredakan ketegangan dan kelelahan akibat persalinan dan merawat bayi baru lahir.
Untuk lebih meringankan potensi ketidaknyamanan, ibu dapat menyarankan keramas dengan air jahe, karena jahe telah diketahui dapat mengurangi nyeri sendi dan peradangan.
Bicara tentang jahe, Jahe dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah pada rambut dan kulit kepala. Keramas menggunakan jahe bisa membuat rambut menjadi lebih kuat dan terhindar dari kerontokkan. Selain itu, jahe juga bisa membasmi ketombe yang biasa bertumpuk di kulit kepala.
3. Air Jahe untuk Keramas Setelah Bersalin
Membasahi kepala dan mencuci rambut tidak berdampak buruk bagi kesehatan ibu. Keramas dengan air jahe setelah melahirkan bisa membantu meredakan ketegangan dan kelelahan akibat persalinan dan aktivitas merawat bayi baru lahir.
Jahe telah lama dianggap memiliki sifat antiradang dan analgesik, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi darah.
Jahe juga memiliki sifat antijamur dan antibakteri, yang dapat membantu mencegah infeksi. Oleh karena itu, keramas dengan air jahe dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu baru.
Studi terbaru menemukan bahwa keramas dengan air jahe setelah melahirkan dapat membantu meredakan ketegangan dan kelelahan akibat persalinan dan aktivitas merawat bayi baru lahir.
Air jahe adalah praktik tradisional Cina dan diyakini membantu menghangatkan tubuh dan mengendurkan otot, membantu pemulihan pascapersalinan.
Keramas dengan air jahe dapat membantu menenangkan kulit kepala dan mengurangi rasa tidak nyaman dan sakit kepala setelah melahirkan.
Selain itu, diyakini dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan menutrisi folikel rambut untuk rambut yang lebih kuat dan lebih sehat. Untuk alasan ini, keramas dengan air jahe setelah melahirkan menjadi praktik yang semakin populer bagi ibu baru.
4. Jahe dan Air Hangat, Mana Lebih Baik?
Sebenarnya bermanfaat bagi ibu nifas untuk membasahi kepalanya dan rutin keramas dengan air jahe. Ini akan membantu mengurangi risiko infeksi dan menjaga ibu tetap bersih dan higienis.
Air jahe dapat membantu mengatur suhu, mengurangi stres, dan mengatur produksi minyak alami kulit kepala. Oleh karena itu, merupakan praktik yang aman dan bermanfaat untuk mencuci rambut dengan air jahe setelah melahirkan.
Namun, ibu yang baru melahirkan sebaiknya keramas menggunakan air hangat. Air hangat efektif membantu meredakan ketegangan dan kelelahan karena aktivitas mengasuh bayi yang baru lahir.
5. Kiat Mandi Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, ibu bisa mandi atau mencuci rambut kapan saja ibu ingin dan siap melakukannya. Namun, bagi ibu yang melahirkan secara Caesar mungkin akan diminta untuk menunggu sekitar satu minggu sampai sayatan di perut ibu pulih. Bicarakanlah dengan dokter kandungan untuk mengetahui instruksi yang tepat.
Bagi ibu yang melahirkan melalui operasi caesar, sebaiknya menunggu 4–6 minggu sebelum berendam di bathtub. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya infeksi pada luka jahitan.
Bila ingin berendam menggunakan bathtub, sebaiknya hindari penggunaan sabun berbusa dan pastikan bathtub telah dibersihkan secara menyeluruh sebelum dan sesudah digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari paparan kuman penyebab infeksi pada dinding bathtub.
Untuk membersihkan bekas luka pascaoperasi Caesar, Anda dapat membersihkannya setiap hari menggunakan air hangat dan sabun. Keringkan dengan cara menepuk-nepuknya secara perlahan menggunakan handuk lembut atau kain kasa.
Bunda juga dianjurkan untuk tidak keramas sendiri di kamar mandi. Mintalah bantuan orang lain seperti perawat, suami, atau anggota keluarga lain untuk membantu Bunda mandi dan keramas.
Selain itu, disarankan untuk membatasi penggunaan produk yang mengandung pewangi, pewarna, atau pengawet karena dapat semakin mengiritasi kulit kepala dan menyebabkan iritasi kulit.
Singkatnya, kepercayaan populer bahwa mencuci rambut setelah melahirkan dapat menyebabkan “angin” masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan rasa sakit adalah mitos belaka. Mandi asal dilakukan dengan benar akan membuat kebersihan tubuh selalu terjaga. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika dibutuhkan.
Baca juga:
Ibu Menangis saat Melahirkan dan sering Sedih saat Menyusui, Tanda Depresi?
id.theasianparent.com/4-tanda-depresi-paska-melahirkan-postpartum-deppression
id.theasianparent.com/epidural-dapat-mengurangi-depresi-pasca-melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.