Puasa selama kehamilan adalah topik yang kerap jadi perdebatan. Ada beberapa yang memperbolehkan, namun ada pula yang menyebut tidak diwajibkan karenadapat menyebabkan komplikasi medis bagi ibu dan bayi jika tidak dipantau dan dikonsultasikan. Sebelum berpuasa, penting untuk mengenali ciri ciri ibu hamil tidak boleh puasa.
Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, Anda dapat mengantisipasi terkena masalah medis karena berpuasa selama hamil. Berikut beberapa ciri yang harus dikenali.
Artikel terkait: Berbedakah Kondisi Bayi Bila Ibu Puasa Saat Hamil?
Ciri-ciri Ibu Hamil yang Dilarang Berpuasa
Ciri-ciri ibu hamil yang tidak bisa berpuasa antara lain:
- Merasa lemas
- Pusing dan dehidrasi
- Gerakan bayi berkurang
- Kehamilan berisiko tinggi
Semua ciri di atas bisa termasuk preeklampsia, riwayat penyakit autoimun, kelainan tiroid, dan diabetes gestasional. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan memantau puasa Anda saat hamil untuk memastikan kehamilan yang sehat.
Mimisan mungkin merupakan tanda ketidakmampuan untuk berpuasa
Sebelum berpuasa, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan jika perlu. Mimisan juga salah satu tanda ketidakmampuan tubuh untuk mengatasi puasa, dan harus ditanggapi dengan sangat serius. Semakin sering Anda mimisan, semakin besar kemungkinan puasa harus dihindari.
Berkurangnya gerakan bayi bisa menjadi indikator
Salah satu ciri utama ibu hamil yang tidak boleh berpuasa adalah gerakan bayi yang berkurang. Ini karena penurunan gerakan janin dapat menjadi indikator gawat, dan dapat dikaitkan dengan berbagai komplikasi seperti preeklamsia dan diabetes gestasional.
Oleh karena itu, ibu hamil yang melihat adanya perubahan pola abnormal gerakan bayinya harus selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah puasa aman bagi mereka.
Hindari puasa bila punya kehamilan berisiko tinggi
Kehamilan berisiko tinggi seperti preeklampsia, penyakit autoimun, kelainan tiroid, atau diabetes gestasional harus menghindari puasa, dan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan mereka mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Bahkan jika tidak mengalami salah satu dari kondisi ini, puasa selama kehamilan harus dipantau dan selalu dilakukan dengan persetujuan dokter kandungan.
Puasa bisa menguras nutrisi penting tubuh
Ibu hamil yang sudah kekurangan vitamin dan mineral tertentu sejak awal dianjurkan untuk tidak berpuasa, pasalnya aktivitas tersebut dapat menguras nutrisi penting tubuh, yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi. Terlebih jika memiliki komplikasi kesehatan selama hamil lainnya.
Pastikan telah mengonsumsi makanan seimbang sebelum dan sesudah berpuasa
Penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan mereka sebelum memulai rencana puasa apa pun untuk memastikannya aman bagi mereka. Selain itu, ibu hamil harus memastikan untuk makan makanan seimbang sebelum dan sesudah berpuasa untuk memastikan bayinya mendapatkan nutrisi yang tepat.
Konsumsi suplemen juga dapat direkomendasikan oleh dokter demi memenuhi asupan nutrisi.
Konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum puasa
Ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelumnya jika mereka berencana berpuasa selama kehamilan. Penting untuk memantau situasi dan memastikan bahwa ibu dan bayinya sehat. Selain itu, pastikan asupan cairan tubuh juga terpenuhi selama menjalankan puasa.
Artikel terkait: Apakah puasa saat hamil berdampak buruk pada bayi? Simak ulasan dan tipsnya ini
Jadi, puasa memang diperbolehkan bagi ibu hamil, namun dilarang apabila memiliki beberapa kondisi kesehatan berisiko tinggi seperti mimisan, dehidrasi, lemas, preeklampsia yang berbahaya bagi ibu dan bayi. Agar kehamilan tetap terjaga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Baca juga:
Inilah Tips Puasa Saat Hamil
id.theasianparent.com/aa000644-cara-mengganti-puasa-ibu-hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.