Selama bulan Ramadhan, banyak ibu hamil mungkin kesulitan untuk berpuasa. Bergantung pada situasi individu, berpuasa selama waktu ini mungkin tidak aman bagi ibu dan anak. Namun perlu dipahami bahwa ada cara mengganti puasa ibu hamil dan menyusui dengan pemberian fidyah.
Fidyah adalah pembayaran atau sumbangan yang diberikan kepada orang yang membutuhkan, dan dapat digunakan sebagai pengganti meninggalkan puasa di bulan Ramadhan. Jumlah pembayaran dan jumlah orang yang diberi fidyah dapat bervariasi sesuai dengan jumlah hutang puasa.
Artikel terkait: Bunda, Ini 5 Persiapan Puasa Ibu Hamil Berdasarkan Saran Dokter
Cara Ibu Hamil Mengganti Puasa
1. Mengapa ibu hamil dan menyusui tidak boleh berpuasa?
Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam, namun ibu hamil dan menyusui tidak boleh berpuasa jika ada potensi bahaya bagi dirinya atau anaknya, sesuai anjuran dokter. Puasa memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil dan menyusui, termasuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
Namun, jika ada indikasi bahaya bagi diri mereka sendiri dan anak mereka jika mereka berpuasa (atas anjuran dokter), maka makruh bagi mereka untuk berpuasa dan mereka boleh meninggalkannya. Dalam hal ini, mereka dapat membayar fidyah sebagai pengganti meninggalkan puasa di bulan Ramadhan.
2. Mengganti puasa dengan membayar fidyah
Bagi ibu hamil dan menyusui yang tidak berpuasa, fidyah dapat diberikan sebagai pengganti tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Fidyah ini dapat diberikan kepada sejumlah orang sesuai dengan jumlah hutang puasanya, atau dapat diberikan kepada beberapa orang saja dengan jumlah yang tetap sesuai dengan jumlah hutangnya.
Ini merupakan cara alternatif, karena berpuasa saat usia kandungan 9 bulan tertentu berpotensi membahayakan ibu dan anak. Oleh karena itu, fidyah dapat menjadi alternatif puasa yang dapat diterima bagi para perempuan ini, karena memberikan kesempatan untuk tetap mendapatkan manfaat dari puasa tanpa membahayakan kesehatan mereka atau kesehatan anak mereka yang belum lahir.
3. Fidyah ditujukkan kepada kaum fakir miskin
Fidyah harus diberikan kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan atau membutuhkan sesuai dengan jumlah yang terhutang. Cara tersebut dapat membantu mereka yang kurang beruntung dan bisa mendapatkan keuntungan dari fidyah.
4. Dijalankan selain zakat yang wajib
Bagi ibu hamil atau seseorang yang tidak berpuasa, fidyah harus diberikan selain zakat wajib sesuai jumlah hutang puasa, dan setiap hari selama bulan Ramadhan. Cara alternatif ini membantu ibu hamil dan menyusui masih dapat memperoleh manfaat dari pahala spiritual dan fisik puasa bahkan jika mereka tidak dapat berpuasa karena alasan medis.
6. Pemberian fidyah dalam bentuk makanan atau uang
Fidyah tak melulu harus diberikan dalam bentuk uang saja, melainkan bisa berupa makanan sesuai dengan jumlah hutang puasa yang terhutang. Adapun manfaat puasa untuk ibu hamil sembilan bulan antara lain meningkatkan kesehatan mental dan fisik, mengurangi risiko diabetes gestasional, meningkatkan kesuburan, dan membantu meningkatkan perkembangan janin yang sehat dan dapat memberi ibu rasa kepuasan dan pencapaian.
7. Fidyah harus diberikan tepat waktu
Pemberian fidyah harus dilakukan tepat waktu, alasannya agar ibu hamil juga tetap mendapatkan manfaat spiritual selama bulan suci Ramadhan, serta uang fidyah yang diberikan bermanfaat pula bagi yang membutuhkan.
Artikel terkait: 5 Tips Aman Puasa Saat Hamil agar Ibu dan Janin Sehat
Jadi, bagi ibu hamil dan menyusui yang tidak bisa menjalankan puasa karena masalah medis dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Fidyah tersebut dibayarkan dalam bentuk uang atau makanan, dan diberikan kepada yang membutuhkan. Dengan begitu, ibu hamil dan menyusui akan tetap mendapat berkah dari bulan suci Ramadhan.
Baca juga:
Inilah Tips Puasa Saat Hamil
Manfaat dan Risiko Puasa Saat Hamil di Tiap Trimester, Bumil Wajib Simak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.