7 Penyebab Perempuan Terpaksa Lakukan Histerektomi

Derita penyakit rahim, beberapa alasan medis ini menjadi penyebab perempuan terpaksa lakukan Histerektomi. Simak 7 alasan medis yang mendasarinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rahim bagi seorang perempuan adalah sesuatu yang berharga. Karena dari rahim itulah perempuan bisa melahirkan keturunan. Namun, di beberapa kasus ada kondisi yang akhirnya mengharuskan perempuan merelakan rahimnya diangkat. 

Terdapat beberapa alasan medis yang menjadi penyebab bagi perempuan yang harus melakukan operasi angkat rahim atau istilah medisnya adalah histerektomi.

Berikut Penjelasan dan Alasan Mengapa Perempuan Operasi Histerektomi

Sumber: Unsplash   

Pengertian Histerektomi

Dilansir dari laman Halodoc, histerektomi didefinisikan sebagai suatu prosedur medis berupa operasi pengangkatan rahim, dengan kata lain rahim akan “dibuang” dari tubuh. Operasi ini umumnya direkomendasikan untuk pasien yang sedang menderita penyakit tertentu pada sistem reproduksi, tetapi kondisinya tidak kunjung membaik meski telah menjalani berbagai perawatan medis. 

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tindakan pengangkatan rahim dapat dialami oleh perempuan dengan usia 20-40 tahun keatas. Perempuan yang telah menjalani operasi histerektomi ini tidak bisa hamil lagi. Bahkan, perempuan juga tidak akan mendapatkan periode menstruasi lagi setiap bulannya ketika rahim sudah diangkat atau dapat dikatakan (menstruasi berhenti). 

Artikel terkait: Endometriosis, Penyakit yang Membuat Perempuan Sulit Punya Anak

Jenis-jenis Histerektomi

Terdapat berbagai jenis histerektomi tergantung pada alasan medis yang mendasari. Hal ini juga mempertimbangkan seberapa aman rahim dan sistem reproduksi sekitarnya jika rahim tidak diangkat. Berikut ini adalah beberapa jenis histerektomi, di antaranya:

  • Histerektomi total, yaitu pengangkatan rahim dan leher rahim. Ini merupakan bentuk operasi yang paling umum dilakukan.
  • Histerektomi sebagian, pengangkatan tubuh utama rahim, sedangkan leher rahim dibiarkan di tempatnya.
  • Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral, yaitu pengangkatan rahim, leher rahim, tuba falopi (salpingectomy), dan ovarium (oophorectomy).
  • Histerektomi radikal, rahim dan jaringan sekitarnya diangkat, termasuk tuba falopi, Miss V bagian atas, ovarium, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak. Biasanya, histerektomi radikal dilakukan jika terdapat kanker.

Penyebab Histerektomi

Dilakukannya prosedur pengangkatan rahim pada seorang perempuan tentunya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan tertentu. Berikut beberapa alasan yang menjadi penyebab histerektomi dilansir dari berbagai sumber:

1. Menorrhagia atau Pendarahan Berat

Menorrhagia adalah kondisi ketika jumlah darah yang keluar saat haid lebih banyak dari biasanya atau durasi haid lebih dari 7 hari. Selain itu, terjadinya pendarahan berat juga bisa diikuti dengan sakit dan kram perut. Tak hanya sakit, perempuan yang mengalami gangguan ini bahkan perlu mengganti pembalut setiap 2 jam saat menstruasi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Unsplash

Jika tidak segera ditangani, menorrhagia dapat menimbulkan resiko komplikasi yang lain. Oleh sebab itu, pengangkatan rahim ini mampu menjadi satu-satunya jalan keluar, jika terjadi pengobatan yang sudah dilakukan tidak bekerja dan pendarahan berdampak pada kualitas hidup.

Artikel terkait: Pendarahan pada ibu hamil tiap trimester, apa penyebabnya?

2. Endometriosis

Endometriosis ditandai dengan pertumbuhan jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Apabila masih terjadi di bagian lain rahim, misalnya otot rahim, kondisi ini disebut adenomiosis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala endometriosis bisa berupa nyeri panggul dan nyeri saat berhubungan intim, serta gangguan kesuburan. Endometriosis yang masih ringan atau tidak mengganggu kesuburan umumnya tidak perlu ditangani dengan histerektomi. Namun, bila kondisi ini menyebar ke bagian atau organ tubuh lain dan tidak membaik dengan pengobatan lainnya, dokter akan merekomendasikan histerektomi.

3. Adenomiosis

Adenomiosis ini merupakan salah satu penyebab dari terjadinya perdarahan berat pada perempuan yaitu suatu kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di dalam dinding otot rahim. Jaringan tambahan tersebut dapat menyebabkan seorang perempuan mengalami rasa sakit yang berlebihan saat menstruasi dan nyeri panggul. Prosedur Histerektomi bisa menjadi solusi jalan keluar hanya jika pengobatan tidak mampu mengatasi masalah dan perempuan tidak ingin hamil.

4. Fibroid Rahim

Fibroid kerap menjadi alasan paling umum bagi perempuan untuk melakukan histerektomi. Penyebab yang satu ini disebut juga sebagai tumor jinak yang terdapat pada otot polos dan jaringan ikat di dinding rahim. Tidak diketahui asal muasalnya, fibroid terdiri dari otot dan jaringan yang berserat dan ukurannya pun dapat bervariasi. 

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam beberapa kasus, perempuan tidak menyadari akan pertumbuhan Fibroid. Meskipun begitu terdapat kemungkinan gejala, seperti nyeri panggul, pendarahan menstruasi berat, dan masalah kesuburan. Jika perempuan mempunyai ukuran fibroid yang sangat besar atau mengalami perdarahan berat, mungkin histerektomi disarankan. 

5. Nyeri panggul kronis atau Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Penyebab yang satu ini dipengaruhi oleh penyakit lainnya seperti fibroid rahim, endometriosis, kanker, atau radang panggul sehingga terjadi infeksi bakteri pada sistem reproduksi perempuan. Sebagian penyebab nyeri panggul kronis bisa ditangani dengan obat-obatan misalnya antibiotik.

Namun, histerektomi dapat disarankan untuk mengatasi penyebab nyeri panggul kronis apabila keluhan ini tak kunjung membaik dengan obat-obatan. Dengan syarat prosedur ini dipilih dengan anjuran dokter dan merupakan opsi terakhir yang dapat dilakukan.

6. Turun peranakan atau Prolaps Uteri

Prolaps Uteri merupakan kondisi yang terjadi saat rahim turun dari posisi normalnya ketika jaringan dan ligamen yang menyokong rahim menjadi lemah, sehingga rahim dapat keluar dari leher rahim (serviks) dan vagina. Kelainan ini lebih sering terjadi pada perempuan yang telah melahirkan normal berkali-kali.

Selain itu, gaya hidup juga turut mempengaruhi turun peranakan ini, misalnya kebiasaan merokok, konstipasi, batuk kronis, dan obesitas juga turut menjadi faktor yang bisa membuat perempuan lebih berisiko mengalami kondisi ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika jaringan dan ligamen benar-benar tidak dapat lagi menyokong rahim, maka dapat diatasi dengan mengangkat rahim (histerektomi), sehingga gejala prolaps uteri dapat menghilang.

7. Kanker

Sumber: Freepik

Apabila perempuan mengalami kanker pada organ reproduksinya atau pada rahim, seperti kanker leher rahim, kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker endometrium, memiliki potensi yang besar untuk dilakukan proses angkat rahim. 

Berbeda dengan penderita kanker pada stadium awal, perempuan dengan stadium yang tinggi kemungkinannya untuk mengambil tindakan histerektomi. Sehingga, prosedur ini mungkin menjadi satu-satunya pilihan pengobatan jika kanker telah banyak menyebar. 

Artikel terkait: Vaksin kanker serviks, mengurangi resiko kanker di masa depan

Demikian penjelasan mengenai pengangkatan rahim atau histerektomi beserta 7 penyebab yang mendasari. Harapannya, Parents dapat terhindar dan apabila sedang menghadapi salah satu penyakit di atas, semoga dapat menemukan solusi yang terbaik. Semoga bermanfaat!

 

Baca juga:

6 Penyebab Keguguran Berulang yang Perlu Bunda Ketahui

Kista Ovarium: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Penanganannya

Catat! 7 Gejala rahim rusak yang harus diwaspadai semua wanita