11 Cara Menaikkan Berat Badan Si Kecil dan Daftar Makanan yang Direkomendasikan

Jangan keburu panik bila Anda merasa pertumbuhan bayi Anda kurang. Simak cara menaikkan berat badan bayi berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah mengandung selama 9 bulan dan melahirkan bayi mungil Anda, perjuangan belum berakhir. Tugas berikutnya adalah memastikan tumbuh kembang anak berlangsung sesuai tahapan usianya, termasuk mencari tahu bagaimana cara menaikkan berat badan bayi.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), naik-turun berat badan bayi sebaiknya mengikuti panduan berikut:

  • Bayi kehilangan 5 – 10 % berat badan saat lahir pada minggu pertamanya tetapi beratnya akan kembali naik dalam 2 – 3 minggu.
  • Berat badan bayi akan dua kali lipat berat saat lahir saat ia berusia 4 bulan dan tiga kali lipat pada usia 13 bulan untuk anak laki-laki dan 15 bulan untuk anak perempuan.
  • Panjang badan saat lahir akan bertambah 1,5 kali dalam 12 bulan.
  • Lingkar kepala saat lahir akan bertambah sekitar 11 cm dalam 12 bulan.

Akan tetapi, semua bayi tumbuh dengan kecepatannya masing-masing dan panduan ini hanyalah gambaran secara umum. Bila Parents khawatir tentang pertumbuhan bayi Anda, hubungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Artikel terkait: 5 Hal yang dapat meningkatkan berat badan bayi prematur, catat ya Parents!

11 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi

Salah satu permasalahan para ibu adalah bagaimana cara menaikkan berat badan bayi, terutama ketika bayi Anda sudah mulai masuk usia MPASI. Di usia 6 bulan ke atas, pertambahan berat badan bayi setiap bulannya mungkin tidak sebanyak ketika ia masih bayi.

Perkembangan motorik anak membuatnya mulai banyak bergerak sehingga energi yang didapatkan dari makanan digunakan untuk bergerak. Namun, jangan khawatir, Bun! Berikut ini tips bagaimana cara menaikkan berat badan bayi yang bisa Anda praktikkan.

1. Tetaplah Menyusui

Meski bayi Anda sudah mulai makan makanan padat, tetaplah berikan ASI padanya. Mungkin intensitas menyusu akan mulai berkurang, tetapi jangan menghentikannya sama sekali.

Jika bayi masih dalam masa penyesuaian dengan makanan padatnya, ASI akan tetap menjadi sumber nutrisinya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Tambahkan Oat di Menu Makanannya

Oat merupakan salah satu makanan yang direkomendasikan oleh dokter agar berat bayi bertambah. Selain rendah lemak jenuh dan kolesterol, oat mengandung berbagai mineral yang dibutuhkan oleh bayi dalam masa pertumbuhan.

Artikel terkait: Catat! Ini daftar makanan yang bisa bantu menaikan berat janin

3. Berikan Makanan yang Mengandung Lemak Baik

Bun, poin nomer 3 ini wajib Anda lakukan. Makanan dengan lemak baik akan membantu pertambahan berat badan bayi, misalnya alpukat, keju, yogurt, dan sebagainya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ingin badan bayi padat berisi? Berikan 11 makanan bergizi ini

4. Minyak Zaitun

Minyak zaitun akan menambah kalori pada makanan anak. Bunda bisa mencampurkan saat sedang memasak MPASI anak.

5. Virgin Coconut Oil

Minyak kelapa termasuk mudah diserap oleh pencernaan anak. Tak hanya menjadi salah satu cara menaikkan berat badan bayi, minyak kelapa juga baik untuk sistem kekebalan tubuh anak.

6. Jangan Terlalu Banyak Memberi Camilan

Camilan biasanya menjadi salah satu ‘senjata’ Bunda ketika anak mulai rewel atau agar ia tenang saat sedang bepergian. Namun terlalu banyak ngemil justru membuat anak jadi malas makan maupun menyusu. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda bisa membatasi pemberian camilan menjadi satu kali sehari. Pilih makanan yang mengandung nutrisi dan lemak baik sebagai camilan.

7. Bangunkan Anak Tengah Malam untuk Menyusu

Menyusui anak pada siang hari tentu saja banyak distraksinya, misalnya karena ia ingin mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya atau karena ada mainan baru yang ingin dicoba. Agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi, Bunda bisa membangunkan anak di malam hari untuk menyusu sekitar 15-20 menit lalu biarkan ia melanjutkan tidurnya.

Menyusu di tengah malam tak hanya menjadi cara menaikkan berat badan bayi, tetapi sekaligus membuatnya nyenyak tidur hingga pagi hari.

Artikel terkait: Obesitas saat hamil berisiko melahirkan anak dengan ADHD?

8. Memberikan Susu Formula

Sejumlah ibu memang berharap anaknya bisa mendapat ASI eksklusif. Namun, jika pertumbuhan si kecil, terutama berat badannya, kurang dari batas normal, maka tidak ada salahnya Bunda memberikan tambahan asupan susu formula untuk si kecil. 

9. Jadwal Makan yang Konsisten

Untuk bulan-bulan pertama kehidupan bayi, biasanya akan lebih menyesuaikan dengan kebutuhannya daripada jamnya. Jika bayi lapar, beri ia makan. Lalu seiring bertambahnya usia, Bunda dapat mulai menetapkan waktu makan yang ditentukan.

10. Beri si Kecil Vitamin dan Suplemen

Meskipun sebagian besar bayi dilahirkan dengan cadangan zat besi yang cukup dalam tubuhnya untuk bertahan selama 4 bulan pertama kehidupannya, American Academy of Pediatrics (AAP) tetap merekomendasikan agar bayi yang disusui diberi suplemen zat besi. 

Namun begitu, sebelum memulai bayi Anda dengan vitamin atau suplemen, Anda harus berbicara dengan dokter anak Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

11. Ciptakan Kebersamaan Saat Makan

Makan bersama dengan keluarga yang kondusif terbukti mampu membuat si kecil makan lebih banyak dan mau mencoba makanan baru. Jauhkan gangguan seminimal mungkin dengan mematikan telepon, ponsel, dan TV Anda.

Makanan untuk Menaikkan Berat Badan Bayi Sesuai Usianya

Berikut adalah 7 makanan terbaik untuk membantu bayi Anda menambah berat badan. Tim theAsianparent telah mengelompokkannya di bawah ini berdasarkan kelompok usia.

Makanan untuk Menaikkan BB Bayi di Bawah 6 Bulan

Bayi di bawah 6 bulan dengan berat badan kurang dari rata-rata perlu diperhatikan pertumbuhannya. Di usia ini, semua atau sebagian besar kalori mereka pada saat ini berasal dari ASI, susu formula, atau keduanya. Oleh karena itu, untuk menaikkan BB mereka, Parents dapat mengatur seberapa sering menyusui atau memberi sufor.

1. ASI atau Susu Formula

Bayi baru lahir yang disusui akan menyusu setiap 2-3 jam, jadi berikan 8-12 kali ASI per hari selama 4 bulan pertama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda juga perlu untuk memastikan si kecil benar-benar mengosongkan payudara Anda sepenuhnya. Salah satu alasan mengapa hal ini direkomendasikan adalah karena hindmilk (ASI yang keluar terakhir saat menyusui), mempunyai kandungan nutrisi yang lebih kaya daripada foremilk (ASI yang keluar lebih dulu).

Biarkan bayi Anda menyusu sepenuhnya, sampai payudara Anda terasa sangat lembut (tidak kencang/penuh). Ini akan memastikan mereka mendapatkan semua kandungan susu yang tersedia. Cara ini juga sekaligus mengirim pesan ke tubuh Bunda untuk membuat ASI lebih banyak lagi.

Bunda juga bisa mencoba mengonsumsi makanan tambahan yang dianggap dapat meningkatkan produksi ASI. Ini termasuk teh laktasi atau tumbuhan alami seperti adas, demikian sebagaimana dikutip dari laman kesehatan Healthline.

Selain itu, hindari mengenakan bra atau atasan yang ketat ya Bun. Bunda juga perlu memahami, sampai bayi Anda mulai makanan padat, mereka tidak perlu minum air. Tawarkan mereka ASI atau susu formula sebagai gantinya untuk memaksimalkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh si kecil.

Makanan untuk Menaikkan BB Bayi Usia 6–9 Bulan

Sebagian besar bayi di usia lebih dari 6 bulan akan mulai menunjukkan kesiapan untuk makan makanan padat atau MP-ASI. Jadi di usia ini, Bunda bisa memberi si kecil makanan lembut untuk menaikkan BB buah hati. Berikut jenis makanan yang bisa Bunda coba, sebagaimana direkomendasikan Helathline.

Alpukat

Alpukat adalah makanan transisi yang bagus untuk bayi yang sedang mulai MP-ASI. 

Terlebih lagi, lemak sehat alpukat dan rasanya yang relatif ringan juga disukai si kecil. Alpukat adalah jenis buah yang baik dan enak saat Anda mencoba membuat bayi Anda bertambah berat badannya.

Bunda bisa membuat puree alpukat, atau disajikan dengan tumbuhan yang agak kasar. Bunda juga bisa menambahkannya ke makanan lain, seperti sereal beras atau dikombinasikan dengan puree buah lain.

Ada baiknya untuk memperkenalkan makanan baru satu per satu untuk si kecil. Jadi, jika anak Anda memiliki reaksi alergi apa pun, Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya.

Oatmeal

Sereal oatmeal adalah makanan lain yang sangat kaya nutrisi yang bisa ditambahkan ke menu makanan bayi Anda.

Bunda bisa mencampurkan oat biasa yang dimasak dalam air, tambahkan air seperlunya untuk mendapatkan tekstur yang pekat. Untuk membuatnya lebih enak, masak dan encerkan oatmeal dengan susu formula atau ASI saja. 

Healthline menjelaskan, oatmeal mengandung banyak serat, termasuk beta glukan, yang merupakan salah satu bentuk serat makanan terlarut. Kandungan baik ini mendorong pertumbuhan bakteri usus yang menguntungkan bayi Anda dan dapat mendorong keragaman bakteri baik di ususnya.

Terlebih lagi, oatmeal memiliki rasa yang cukup netral, yang membuatnya mudah dipadukan dengan makanan sehat dan hangat lainnya. Misalnya, Bunda bisa memasukkan buah dan kayu manis yang sudah dihaluskan untuk menambah rasa.

Selai Kacang

Selai kacang mengandung protein dan lemak, yang mana kedua kandungan gizi yang dapat mendorong penambahan berat badan pada bayi Anda.

Perlu diingat jangan pernah memberi makan bayi Anda selai kacang langsung dari jar/toplesnya, karena hal itu dapat menimbulkan bahaya tersedak.

Cara terbaik untuk memberi mereka selai kacang alami adalah dengan mencampurnya dengan air hangat, saus apel, ASI atau susu formula, atau – jika Anda sudah memperkenalkan produk susu seperti yogurt.

Anda bisa menambahkan selai kacang ke oatmeal untuk menambah kekayaan rasa, sehingga si kecil semakin lahap.

Jika anak Anda memiliki risiko alergi yang lebih tinggi atau menderita eksim, bicarakan dengan dokter anak ya Bun, sebelum memberi mereka selai kacang atau makanan berisiko tinggi lainnya.

Telur

Telur adalah makanan kaya nutrisi lainnya yang bagus untuk bayi dan orang dewasa. Telur menyediakan kombinasi lemak dan protein yang mengenyangkan. Telur juga merupakan produk makanan yang mudah disiapkan dan dimasak dalam segala jenis masakan, dari yang sederhana sampai resep beragam lain.

Bunda bisa mencoba mencampurkan telur dengan menaburkan keju dan sayuran untuk nutrisi tambahan.

Anda juga bisa menggunakan telur dalam masakan lainnya. Misalnya, cobalah menambahkan telurke nasi dengan keju dan sayuran sebelum digoreng bersamaan.

Namun Parents juga perlu berhati-hati, karena telur juga termasuk makanan alergi pada beberapa orang. Tetap waspada terhadap reaksi alergi. Cari perawatan darurat segera jika bayi Anda mengi atau kesulitan bernapas, demikian sebagaimana disarankan Healthline.

Makanan untuk Menaikkan BB Anak 9–12 Bulan

Ikan

Ikan memberikan protein dan lemak sehat yang penting untuk pertumbuhan si kecil. Berhati-hatilah untuk memilih ikan rendah merkuri, seperti salmon ya Bun. 

Selain itu, ikan juga mengandung asam docosahexaenoic (DHA) yang bergizi untuk otak. Nutrisi ini adalah sejenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak yang tepat pada anak usia dini.

Pasangkan ikan dengan saus yoghurt lemon untuk nutrisi tambahan.

Bunda sebenarnya tidak perlu menunda sampai anak berusia 9 bulan untuk mengenalkan ikan, tetapi mungkin lebih mudah bagi bayi untuk menangani tekstur ikan pada usia ini.

Makanan untuk Menaikkan BB Anak Lebih dari 1 Tahun

Tampaknya berlawanan dengan intuisi, tetapi ketika bayi mencapai usia 12 bulan mereka, Anda mungkin mendapati mereka makan lebih sedikit.

Ini karena tingkat pertumbuhan mereka melambat. Mereka memang tidak tumbuh secepat mereka dalam 12 bulan pertama kehidupan, namun begitu, tentu saja, mereka masih tumbuh dan membutuhkan banyak nutrisi.

Jadi, jangan khawatir jika Bunda merasa BB anak sulit naik di fase ini. Jika mereka masih memiliki energi untuk bermain, mereka mungkin baik-baik saja. Berikut adalah makanan yang disarankan Healthline untuk mendukung pertumbuhan anak di atas usia 1 tahun.

Minyak Zaitun atau Minyak Alpukat

Balita Anda harus mendapatkan cukup banyak lemak sehat. Faktanya, 30-40% kalori balita Anda harus berasal dari lemak, demikian sebagaimana dijelaskan Healthline.

Mereka membutuhkan sekitar 1.000-1400 kalori setiap hari pada usia ini, sehingga berarti si kecil butuh sekitar 30-50 gram lemak per hari.

Pertimbangkan untuk menambahkan sedikit minyak zaitun atau minyak alpukat ke makanan mereka, sekitar 1/4-1/2 sendok makan (4-7 mL) untuk memulai mengatur menu makan harian si kecil. 

Bunda bisa menambahkannya ke dalam semangkuk sup atau ke roti tawar yang ia konsumsi.

Meski begitu, tetap berhati-hatilah untuk tidak memberi bayi Anda terlalu banyak minyak, karena hal itu dapat menyebabkan gangguan lambung atau diare.

Demikian hal-hal yang perlu Bunda pelajari tentang cara menaikkan berat badan bayi beserta makanan yang direkomendasikan untuk dicoba diaplikasikan di menu harian si kecil. Semoga membantu.

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

 

Baca juga:

Ingin badan bayi padat berisi? Berikan 11 makanan bergizi ini

6 Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik, Jangan Sampai Terabaikan!

Bayi Anda Terlalu Kurus? Ini 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi