Saat hamil, wanita memang kerap mengalami kenaikan berat badan. Namun, seringkali kenaikan berat badan ini tak terkendali, hingga meningkatkan risiko obesitas saat hamil hingga diabetes gestasional.
Menurut sebuah data yang dikutip dari laman Daily Mail, lebih dari setengah persen wanita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat mereka hamil. Padahal, obesitas maupun kondisi diabetes gestasional sama-sama berisiko lebih besar mengalami komplikasi kehamilan hingga keguguran.
Artikel terkait: Ini Dia, 7 Dampak Obesitas Pada Ibu Hamil
Kaitan obesitas saat hamil dan risiko anak dengan ADHD
Sebuah penelitian baru dari Swedia menunjukkan bahwa wanita hamil dengan obesitas dan diabetes, 6 kali lebih berisiko memiliki anak-anak dengan ADHD dan 4 kali lebih berisiko melahirkan anak dengan gangguan emosional.
Gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor predisposisi genetik dan lingkungan, termasuk kesehatan ibu dan kebiasaan pola makan saat hamil.
Dalam studi dikatakan, bahkan meskipun tanpa diabetes, wanita hamil yang sangat gemuk 67 persen lebih berisiko memiliki anak-anak dengan gangguan mood dan stres daripada wanita yang mempertahankan berat badan ideal dan sehat selama kehamilan.
Jika sudah mengalami diabetes sebelum hamil, maka Bunda yang obesitas saat hamil lebih dari 6 kali berisiko memiliki anak dengan ADHD, autisme atau masalah lainnya.
Penelitian lainnya tentang risiko obesitas saat hamil
Dalam penelitian yang ditulis oleh Dr. Catharina Lavebratt dari Rumah Sakit Universitas Karolinska di Swedia, disebutkan bahwa dampak gabungan antara obesitas dan diabetes pada anak yang dilahirkan mungkin lebih buruk.
Peneliti menguji data pada hampir 650.000 kelahiran di Finlandia antara tahun 2004 dan 2014. Mereka mengamati anak-anak tersebut sejak lahir hingga usia 11 tahun dalam beberapa kasus. Sebanyak 4.000 wanita dinyatakan menderita diabetes ketika mereka hamil. Penelitian ini hanya berfokus pada wanita dengan diabetes tipe 2, yang dikaitkan dengan obesitas.
Secara keseluruhan, hampir 35.000 anak didiagnosis dengan gangguan kejiwaan selama masa penelitian. Jumlah ini termasuk keterlambatan perkembangan seperti kemampuan berbicara dan motorik, di luar dari kondisi autisme, gangguan perilaku, atau ADHD.
Selain itu, ditemukan bahwa ibu hamil yang obesitas lebih berisiko 69 persen memiliki anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf dibandingkan wanita dengan berat badan normal, dan 88 persen lebih berisiko memiliki anak dengan gangguan ADHD.
Meski tidak terlibat dalam penelitian, Dr. Xiaobin Wang, direktur Early Life Origins of Disease Johns Hopkins University di Baltimore memberikan tanggapannya terhadap penelitian ini.
“Para wanita usia produktif perlu berperan aktif dalam mempertahankan gaya hidup sehat dan berat badan ideal mereka. Para ibu hamil dapat memantau kenaikan berat badan selama kehamilan dan menjalankan tips kehamilan yang sehat. Risiko masa depan bayi yang akan lahir dapat dievaluasi sejak awal kehidupan,” ungkap Dr. Wang seperti dikutip laman Daily Mail.
Cara mencegah obesitas pada Bumil
Obesitas saat hamil memang membahayakan bagi kesehatan Bunda dan bayi. Sayangnya, kasus obesitas ini terus meningkat dan jadi lebih umum.
Padahal, oebsitas saat hamil dapat mengembangkan diabetes gestasional yang bisa berdampak pada berbagai komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, hingga kematian ibu.
Nah, berikut cara untuk mencegah obesitas saat hamil:
- Jadwalkan pemeriksaan prakonsepsi. Jika Bunda mengalami obesitas dan sedang mempertimbangkan untuk hamil, segera konsultasi dengan dokter. Dokter mungkin merekomendasikan atau merujuk Bunda untuk berkonsultasi kepada ahli gizi. Ahli gizi dapat membantu Bunda mencapai berat badan yang sehat sebelum kehamilan.
- Melakukan perawatan prenatal secara teratur. Kunjungan prenatal dapat membantu dokter memantau kesehatan Bunda dan kesehatan janin. Beri tahu dokter jika Bunda merasakan gejala diabetes, tekanan darah tinggi atau kelebihan berat badan, dan diskusikan cara untuk mengatasinya.
- Konsumsi makanan yang sehat. Ingatlah bahwa selama kehamilan, Bunda akan membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi dan nutrisi penting lainnya. Jadi, Bunda baiknya membatasi konsumsi makanan yang banyak mengandung kalori dan rendah zat gizi. Bunda juga baiknya rutin berkonsultasi dengan dokter gizi untuk menghindari penambahan berat badan yang berlebihan.
- Aktif bergerak. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan tentang cara-cara aman untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, berenang atau melakukan aerobik sederhana.
Baca juga:
Bahaya berat badan kurang saat hamil bagi janin, Bumil wajib tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.